Sunday, April 28, 2013

[batavia-news] NTT Minta Bagian di Gas Bayu Undan Laut Timor

 

Ref:  Apakah permintaan NTT akan akan dikabulkan jika  permintaan yang sama oleh daerah-daerah lain terhadap hasil kekayaan alam mereka diolak  oleh rezim Neo-Mojopahit?
 
 
 

NTT Minta Bagian di Gas Bayu Undan Laut Timor

Minggu, 28 April 2013 | 15:36 WIB
Pemerhati masalah Laut Timor, Ferdi Tanoni-MI/Palce Amalo/bo
 

Metrotvnews.com, Kupang: Pemerhati masalah Laut Timor Ferdi Tanoni mendesak Jakarta menjelaskan dana bagi hasil produksi gas dari ladang Bayu Undan yang merupakan hak rakyat Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Yang menjadi pertanyaan kita ialah dana bagi hasil itu disimpan sejak beroperasi tahun 2003 tetapi disimpan di mana?," kata Tanoni yang juga Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) kepada wartawan di Kupang, Minggu (28/4).

Ia mengaku mencermati ketidakjelasan prosedur pembagian hasil produksi tersebut yang selama ini dikelola pemerintah pusat.

Ia menjelaskan ladang gas Bayu Undan tersebut telah menambahkan nilai ekspor Australia Utara sekitar 550 juta dolar Australia atau setara Rp5,5 triliun per tahun, dan telah menciptakan 80.000 lapangan pekerjaan baru di Australia secara umum, dan 20.000 lapangan pekerjaan di Australia Utara.

Jarak ladang gas dan minyak Bayu Undan yang terletak di Laut Timor dengan daratan Australia sekitar 502 kilometer (km), sedangkan dengan Timor bagian Barat hanya 235 km dan dengan Timor Leste di ujung timur Pulau Timor sekitar 250 km.

Ia mengatakan untuk memproduksi  gas alam Bayu Undan di Darwin, Australia Utara itu, telah dibangun  pipa bawah laut sepanjang 525 km dari lokasi ladang Bayu Undan untuk menyalurkan gas alam ini ke Darwin.

Dalam pertemuannya dengan mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro (sekarang Menteri Pertahanan) dan mantan juru bicara Kementerian Luar Negeri Marty Natalegawa (sekarang Menteri Luar Negeri), mereka mengakui bahwa Ladang Bayu Undan itu adalah milik bersama rakyat Timor Barat (Nusa Tenggara Timur) dan Timor Leste.

"Dengan demikian rakyat Timor Barat harus mendapat pembagian dari hasil produksi di Bayu Undan tersebut," kata Tanoni.

Ladang Bayu Undan dioperasikan oleh ConocoPhillips Australia, mengandung cadangan gas alam lebih dari  3,4 Tcf (triliun kaki kubik) dan sekitar 400 juta barel liquid hydrocarbons (LPG dan kondensat).

Karna itu kata Dia, Presiden Susilo Bambang Yuhdhoyono tidak boleh tidak tinggal diam dengan masalah ini karena merupakan hak dari dari rakyat Nusa Tenggara Timur yang telah dengan sengaja dikuras oleh Australia.

"Jakarta tidak boleh tinggal diam dan menonton saja. Kami juga mendesak Australia dan Timor Timur untuk segera melakukan perundingan secara trilateral membagi hasil usaha dari ladang Gas Bayu Undan dan mentapkan bersama seluruh batas maritim yang baru di Laut Timor antarketiga negara dengan menggunakan prinsip garis tengah (median line) sesuai dengan ketentuan hukum internasional," ujarnya. (Palce Amalo)


Editor: Asnawi Khaddaf

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
MARKETPLACE


.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment