Sunday, April 21, 2013

[media-jabar] HIMsight : saat Indovision “melepas” EPL, menikmati enaknya pasar penikmat kopi, etc !

 

HIMsight ed.   21 April  2013
Line | Viber | WeChat | WhatsApp : +6283893085202 , with ID Chat : himfiles
HIMstreaming : http://himfiles.blogspot.com ( supported by : @IdBlogNetwork & Tiket.com )
 
 
HIMtv
Bila liga primer Inggris dalam beberapa pekan terakhir ini bersiap menutup musik kompetisi 2012/2013, nach pecinta sepakbola liga di Indonesia akhirnya mendapat kepastian siapa stasiun tv penayang liga paling bergengsi di daratan Eropa ini. Menyusul Liga Champion yang berpindah, untuk 3 tahun kedepan English Premiere League pun digaet oleh operator tv berbayar OrangeTV.
Menyimak pergantian stasiun tv penayang ini di beberapa jejaring sosial yang penulis pantau, sepertinya tidak ditanggapi secara kontroversial atas nama nasionalisme seperti kala waktu itu Astro sukses merebut hak ekslusif itu. Untuk menepis kesan monopoli, kabarnya untuk 2 siaran sepakbola pas akhir pekan akan ditayangkan oleh stasiun tv swasta terestrial ( gosipnya sich yang kebagian jatah ini : SCTV ).
Bagi penggemar bola liga Inggris yang modalnya nonton gratisan, tentu saja mereka komplain dengan dalih  "hak" ( baca : kenyamanan ) mereka untuk mendapatkan pertandingan berkualitas akan tergerus. Takutnya 2 pertandingan "free to air" tersebut hanya sebagai kamuflase, yang mau tak mau nantinya untuk memuaskan hasrat mereka, yach terpaksa mesti berlangganan paytv atau hunting bocoran kanal parabola dari negara tetangga.
Mereka nggak mau tahu soal harga mahal yang harus dibayar oleh pengelola stasiun tv kepada pemegang hak siar, karena mereka pikir tokh bisa ditutup oleh besarnya pendapatan dari pemasang iklan, padahal ? Yup, bila dibandingkan dengan penonton bola di negara tetangga, boleh dibilang pemirsa kita begitu dimanja dengan bejibunnya tayangan bola "tanpa bayar" selama ini. Jadi maklumlah, ini soal mengubah kebiasaan.
Dengan sistem prepaid yang diusung Orange TV, mestinya sich tidak sulit bagi paytv menggenjot pertumbuhan konsumen baru. Dengan konsep "hanya bayar saluran yang ditonton", tentu pelanggan baru tidak dibebani kewajiban untuk membayar paket basic seperti yang biasanya dipatok paytv lainnya. Hhhmmm... berarti tinggal menunggu waktu OrangeTV merilis paket HD-nya nich : )
Btw, menarik juga melihat langkah Indovision yang beberapa tahun ke belakang ini menjadi operator tv berbayar spesialis program EPL seakan "melepas" tayangan yang barangkali sudah menjadi trademark tersendiri. Apakah akan terjadi migrasi besar-besaran dari tv berbayar milik grup MNC ini ke OrangeTV ? Apakah bakal ada juga penyesuaian abodemen yang dibuat lebih terjangkau lagi untuk merengkuh pasar masyarakat kebanyakan ( dengan budget terbatas ) yang tidak doyan nonton bola dan khususnya kiat2 mempertahankan pelanggan lama ?
 
HIMobile +62 838 9308 5202
Line  |  Viber  |  WeChat  |  WhatsApp
 
HIMmercialbreak
Apapun siaran program tv-nya, iklannya : produk kopi (sachet).
Demikian kalimat status yang penulis buat hari minggu kemarin. Entah kenapa dalam beberapa bulan terakhir ini, iklan produk kopi serasa menjejali hampir semua tayangan di layar kaca. Dari mulai program berita sampai kontes pencarian bakat. Dari kopi bercitra "klasik", tersebutlah pertarungan merek antara Kopi Kapal Api, Top Coffee, JJ Royal, sampai Kopi Ayam Merak yang mengambil advantage soal "kualitas teruji waktu" ketimbang beradu soal rasa di lidah. Yang tak kalah seru juga adalah medan perang "white coffee" yang melibatkan brand Luwak, Kapal Api, dan Kopiko.
Kopiko ? Yup, produk yang sudah tergolong generik diidentikkan dengan permen kopi bertagline "gantinya ngopi" ini akhirnya terjun juga ke pasar penggemar kopi dengan kemasan berbeda. Tidak tanggung2, dalam waktu bersamaan dirilis 2 brand produksi Mayora yang mengusung merek Kopiko ini dengan frekuensi promo lumayan massif di layar kaca, yaitu : Kopiko White Coffee dalam kemasan bubuk dan Kopiko 78 Degrees ( maaf, penulisannya disesuaikan dengan cara pengucapan ) dalam kemasan botol yang lebih praktis.
Jika dicermati oleh orang awam seperti penulis, bisa jadi memang ada pergeseran trend jenis minuman yang dikonsumsi secara instan. Sekitar tahun lalu produk minuman teh dalam kemasan botol masih lumayan booming, sekarang ? Sepertinya patut kita tunggu apakah Sosro yang selama ini fokus ke penguasaan produk minuman teh dan variannya ini akan ikut terjun pula untuk menikmati "enaknya" pasar penikmat kopi di tanah air.
 
IIIII HIMstreaming300+ IIIII
 
 
HIMtertainmentSound is provided by :
Rhythm of love of  MustangFM88
Wednesday Slow Machine of KISFM95.1
Urban Love of MotionFM97.5
Jakarta with love of Radio A FM96.7
Made in Indonesia MusicCity FM107.5
 
HIMsight | HIMpersada10 |  HIMspirit
 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
MARKETPLACE


.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment