Sunday, November 10, 2013

[batavia-news] KSAD: Heli Yang Jatuh, Baru Dibeli

 

 
 
 

KSAD: Heli Yang Jatuh, Baru Dibeli

JAKARTA, (PRLM).-Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman menilai kondisi mesin Helikopter MI-17 milik TNI AD yag jatuh di Maliau, Kalimantan Utara, terhitung masih dalam kondisi yang sangat baik. Bahkan, helikopter yang baru didatangkan dari Rusia tahun 2010 itu dibeli dengan kondisi baru.

"Tidak ada masalah mesin, kita sedang melaksanakan investigasi. Kalau yang ini kebetulan buatan tahun 2010, sehingga kondisi engine-nya masih sangat bagus sekali. Pesawat itu dibeli dalan kondisi baru dari Rusia," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman di Jakarta, Minggu (10/11/2013).

Untuk itu, kata dia, untuk menganalisa kecelakaan itu pihaknya sudah menurunkan tim investigasi. Penyelidikan diharapkan selesai paling lambat tiga hari ke depan.

"Saya kirim Danpuspenerbad langsung untuk investigasi. Kemudian ada petugas dari Irjenad, dari Spam maupun staf operasi, sehingga betul-betul mendapatkan hasil investigasi yang betul-betul benar," ujarnya.

Budiman mengatakan medan yang dilalui heli itu memang sulit. Sehingga ada risiko kecelakaan yang lebih besar dibanding medan lain.

"Jadi ini resiko kita menggunakan heli, sedangkan kita tidak bisa menggunakan cara lain untuk membangun pos perbatasan. Nah pos perbatasan ini tidak bisa menggunakan air ataupun darat, satu-satunya menggunakan helikopter. Lokasi pos bulan itu kan 800 meter diatas permukaan laut," tuturnya.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) TB Hasanudin mengimbau agar TNI melakukan evaluasi pada seluruh alat utama sistem pertahanan (alutsista). Hasanudin mengatakan, peristiwa jatuhnya helikopter MI-17 yang menewaskan belasan orang sangat membawa duka.

Secara pribadi ia menduga helikopter buatan Rusia tersebut jatuh bukan karena kesalahan manusia, melainkan kesalahan alat. "Kecelakaan ini menimbulkan banyak pertanyaan karena diperkirakan helikopter ini jatuh karena kesalahan alat," katanya.

Dia menjelaskan, helikopter MI-17 merupakan helikopter canggih dan multiguna. Selain dapat digunakan sebagai alat penyerbu, helikopter ini juga dapat menjadi alat pengangkut untuk berbagai kebutuhan TNI.

"Evaluasi dapat difokuskan pada ketersediaan suku cadang, perawatan, dan transfer of technology (TOT) yang harus dipastikan sesuai dengan perjanjian dalam pembelian," ucapnya.

Tidak hanya untuk TNI AD, permintaan ini juga ia tujukan untuk TNI Angkatan Udara dan Angkatan Laut agar tak ada prajurit yang kembali menjadi korban dan sistem pertahanan Indonesia tetap didukung alutsista yang canggih serta terawat.

"Kalau sistem pengadaan suku cadang dan sistem pemeliharaannya tidak mendapatkan perhatian serius, tidak mustahil semua alutsista modern ini lambat laun akan menjadi barang yang tak ada manfaatnya, yang membahayakan prajurit dan tak memiliki daya tangkal lagi dalam sistem pertahanan kita," tuturnya. (A-194/A-89)***

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment