Tuesday, April 22, 2014

[batavia-news] Gubernur: Jumlah Penduduk Miskin Jakarta Meningkat 3,7 Persen

 

res : Insflasi tidak memainkan peranan menentukan terhadap kemiskinan, melainkan politik ekonomi rezim berkuasa yang menyebabkan angka kemiskinan naik atau turun, kalau di Jakarta nan mewah terdapat 3,7% , memberi saran bahwa di propinsi-propinsi yang termiskin sesuai statistik sensus BPS 2010 pasti kemiskinan meningkat drastis. Dahlan Ishak, menteri BUMN dalam Jambi Express tgl 21 Oktober 2013, menyatakan bahwa terdapat 86,4 juta orang miskin di NKRI. Jumlah ini menunjukan bawa kurang lebih 1/3 penduduk NKRI miskin melarat. Jadi siapa pun yang akan menjadi presiden dan kabitnetnya serta DPR muka baru hati lama mempunyai pekerjaan rumah yang tidak ringan untuk dikerjakan dan diselesaikan sebaik mungkin. Tetapi, seandainya mereka ini tidak berhasil dan mengulangi paraktek lazim dilakukan oleh para pendahulu mereka, lantas apa solusi terbaik untuk mengatasi masalah kemiskinan dan keterbelakangan manusia-manusia yang  tidak mendapat berkat kehidupan memada sebagai manusia berharga?
 
 
 

Gubernur: Jumlah Penduduk Miskin Jakarta Meningkat 3,7 Persen

Dengan laju inflasi, garis kemiskinan di Jakarta juga meningkat.

ddd
Senin, 21 April 2014, 16:17 Eko Priliawito, Rohimat Nurbaya
Seorang wanita tertidur didepan rumah tripleknya di pinggir rel kereta
Seorang wanita tertidur didepan rumah tripleknya di pinggir rel kereta (VIVAnews/Fernando Randy)
 
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menggelar rapat paripurna penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013. Acara tersebut digelar di ruang rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin, 21 April 2014.

Dalam laporannya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menuturkan, gambaran hasil pembangunan indikator makro pembangunan di DKI Jakarta sendiri meliputi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indikator Ekonomi dan Indikator Sosial sampai dengan tahun 2013.

"Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator yang dapat menjelaskan kesempatan masyarakat untuk mengakses pelayanan, khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan dan peningkatan pendapatan," kata Joko Widodo.

Menurut Jokowi, kinerja pembangunan manusia di Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 menunjukkan peningkatan yakni dari angka IPM sekitar 78,00 persen pada tahun 2011 meningkat menjadi 78,33 persen, pada tahun 2012, lebih tinggi dari rata-rata IPM nasional, yakni sebesar 73,29 persen.

Kemudian, gambaran pembangunan ekonomi di Jakarta dilihat dari indikator ekonomi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 mencapai Rp1.255,9 triliun, sedangkan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp1.103,7 triliun yang berarti terjadi peningkatan sebesar Rp152,23 miliar atau sebesar 13,79 persen.

"PDRB per kapita DKI Jakarta atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 mencapai Rp126,12 juta atau meningkat 12,7 persen dibanding tahun 2012 yakni sebesar Rp111,91 juta," katanya.

Disampaikan Jokowi, bila dilihat besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta tahun 2013 atas dasar harga konstan mencapai Rp477,3 triliun naik Rp27,5 triliun dibandingkan tahun 2012 yakni sebesar Rp 449,8 triliun, sehingga secara total pertumbuhan ekonomi tahun 2013 sebesar 6,11 persen sedikit lebih lambat dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 6,53 persen.

Jokowi menambahkan, tingkat inflasi di DKI Jakarta selama tahun 2013 adalah sebesar 8,00 persen, lebih tinggi dari inflasi tahun 2012 yaitu 4,52 persen, namun lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 8,38 persen.

"Salah satu penyebabnya karena adanya kebijakan kenaikan harga BBM pada bulan Juli 2013," ujarnya.

Kemudian apabila dilihat dari indikator sosial, jumlah penduduk miskin secara makro antara lain dipengaruhi oleh besarnya garis kemiskinan, yang didefinisikan sebagai sejumlah rupiah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimal makanan dan non makanan, yang merupakan rata-rata pengeluaran per bulan per kapita.

Menurutnya, seiring dengan laju inflasi, garis kemiskinan di DKI Jakarta juga menunjukkan peningkatan, dari Rp392.571 per kapita per bulan pada tahun 2012 menjadi Rp434.322 per kapita per bulan pada tahun 2013.

"Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan September 2013 tercatat sebesar 375,70 ribu orang (3,72 persen) meningkat dibandingkan dengan  jumlah penduduk miskin sebesar 366,77 ribu orang (3,70 persen) pada September 2012," katanya. (eh)

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment