Empat tahanan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) klas II B Cebongan,
Sleman, DIY, ditembak mati belasan pria tak dikenal, Sabtu (23/3) dini
hari.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, pada Jumat (23/3) sore, ada sejumlah pria berbadan tegap yang mondar mandir di depan Lapas.
"Ada beberapa orang berbadan tegap mondar-mandir di sekitar Lapas. Saya tidak menyangka, jika malam harinya ada peristiwa penyerangan. Setelah terdengar suara tembakan yang dikira ban meletus, warga tidak ada warga yang berani mendekat ke lokasi kejadian," kata NH (55), kepada merdeka.com, Sabtu malam.
Menurutnya, warga baru berani mendekati Lapas pada pagi hari. Warga baru sadar suara ledakan semalam merupakan suara tembakan.
"Sekitar jam 09.00 WIB ada empat mobil ambulans yang membawa korban penembakan dibawa ke RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta," ujarnya.
Pantauan merdeka.com di sekitar Lapas, puluhan petugas Brimob Polda DIY dengan senjata laras panjang masih melakukan penjagaan.
Seperti diberitakan, empat tahanan tewas dan dua orang sipir Lapas Cebongan, Sleman, DIY, terluka setelah diserang belasan orang tak dikenal. Korban Dicky Sahetapy, Dedi, Aldi dan Yohanis Juan Mambait merupakan pelaku penganiayaan yang menewaskan seorang anggota Kopassus, Sertu Santoso (31) di Hugo's Cafe Kota Yogyakarta.
Kejadian penembakan itu berlangsung sekitar pukul 01.30 WIB, dimulai dengan kedatangan belasan orang bercadar ke dalam Lapas. Dengan menggunakan penutup muka berwarna hitam, para pelaku melompati pagar setinggi sekitar satu meter.
Pria berbadan tegap itu lantas melumpuhkan sipir penjara, dan memaksanya untuk masuk ke dalam sel tahanan. Tidak berhenti sampai di sana, para pelaku meminta sipir pembawa kunci untuk memeriksa satu per satu sel guna menemukan sasarannya.
Tidak lama, mereka menemukan para pelaku yang tengah meringkuk di dalam sel. Tanpa basa-basi, belasan pria bercadar itu menembakkan senjata api ke arah para korban hingga tewas.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, pada Jumat (23/3) sore, ada sejumlah pria berbadan tegap yang mondar mandir di depan Lapas.
"Ada beberapa orang berbadan tegap mondar-mandir di sekitar Lapas. Saya tidak menyangka, jika malam harinya ada peristiwa penyerangan. Setelah terdengar suara tembakan yang dikira ban meletus, warga tidak ada warga yang berani mendekat ke lokasi kejadian," kata NH (55), kepada merdeka.com, Sabtu malam.
Menurutnya, warga baru berani mendekati Lapas pada pagi hari. Warga baru sadar suara ledakan semalam merupakan suara tembakan.
"Sekitar jam 09.00 WIB ada empat mobil ambulans yang membawa korban penembakan dibawa ke RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta," ujarnya.
Pantauan merdeka.com di sekitar Lapas, puluhan petugas Brimob Polda DIY dengan senjata laras panjang masih melakukan penjagaan.
Seperti diberitakan, empat tahanan tewas dan dua orang sipir Lapas Cebongan, Sleman, DIY, terluka setelah diserang belasan orang tak dikenal. Korban Dicky Sahetapy, Dedi, Aldi dan Yohanis Juan Mambait merupakan pelaku penganiayaan yang menewaskan seorang anggota Kopassus, Sertu Santoso (31) di Hugo's Cafe Kota Yogyakarta.
Kejadian penembakan itu berlangsung sekitar pukul 01.30 WIB, dimulai dengan kedatangan belasan orang bercadar ke dalam Lapas. Dengan menggunakan penutup muka berwarna hitam, para pelaku melompati pagar setinggi sekitar satu meter.
Pria berbadan tegap itu lantas melumpuhkan sipir penjara, dan memaksanya untuk masuk ke dalam sel tahanan. Tidak berhenti sampai di sana, para pelaku meminta sipir pembawa kunci untuk memeriksa satu per satu sel guna menemukan sasarannya.
Tidak lama, mereka menemukan para pelaku yang tengah meringkuk di dalam sel. Tanpa basa-basi, belasan pria bercadar itu menembakkan senjata api ke arah para korban hingga tewas.
No comments:
Post a Comment