Tidak terbayangkan, jika akhirnya pernikahan Samrotul Sa’diah (26)
dengan vokalis D’Bagindas, Bian atau Beni Riyanti harus berakhir dengan
perceraian.
Pernikahan yang tercatat di KUA Ngajum dengan akta nikah No
403/31/X/2009 pada 19 Oktober 2009, akhirnya pada 9 Januari 2013,
didaftarkan gugatan perceraiannya ke Pengadilan Agama Kabupaten Malang.
Sidang mediasi pertama telah dilakukan 31 Januari 2013 lalu. Bian
diwakili pengacaranya, Kusdaryono SH. Sidang mediasi kedua pada Kamis
(14/2/2013), Diah, panggilan akrab wanita yang menyelesaikan SMA di Kota
Batu itu juga menggandeng pengacara, Arifin SH. Di sidang kedua, Diah
datang bersama anaknya, Cinta Kanaya Nebiasyah (2), buah cintanya dengan
Bian.
Wajah Cinta mirip sekali dengan Bian. Tapi sekitar pukul 11.00 WIB,
Diah memilih pulang ke Ngajum. Sebab anaknya rewel minta pulang.
Sementara jadwal sidangnya masih menunggu antrean. Saat datang ke PA,
Diah mengendari motor matik sambil membonceng si kecil.
Saat bertemu di halaman PA, Diah mengenakan blus sederhana warna
kuning, bercelana jins biru dan membawa tas tangan warna kuning.
“Alasan saya mengajukan gugatan cerai karena sudah tidak cocok saja,” kata Diah.
Ia sempat menyebut, adanya pihak ketiga dalam perkawinan mereka yang juga seorang penyanyi.
“Sebagai istri, saya punya feeling,” ujarnya.
Ia menyatakan, selama dua tahun terakhir sudah jarang berkomunikasi
dengan Bian, suaminya. Kalaupun terhubung dengan Bian, lebih banyak
mengenai anak.
Ia mencontohkan soal Bian yang memberikan hadiah Cinta sepeda sebagai hadiah ulang tahunnya pada 14 Januari lalu.
“Cinta dapat sepeda, tapi dilewatkan mbahnya (ibu Bian) yang di Malang,” ceritanya.
Namun Bian tidak mendatangi Cinta di rumah Ngajum meski info yang ia
terima, penyanyi ganteng itu sedang berada di Malang. Menurut Diah, ia
sudah kehilangan komunikasi dengan Bian.
“Tapi saya akan berusaha menjalin komunikasi dengan Bian demi Cinta,”
tutur Diah ketika ditemui Surya di rumah orangnya di Desa Banjarsari RT
04/RW 1, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.
Alasannya, bagaimanapun, Bian adalah ayah Cinta.
“Saya tidak mempermasalahkan soal tidak diberi nafkah, soal gono
gini. Tapi saya ingin masalah ini segera selesai, agar saya juga bisa
move on dengan hidup saya,” ujarnya.
Matanya menitikkan air mata. Menurutnya, gugatan cerainya itu tidak
ada niat dibenaknya untuk memberi pengaruh buruk pada D’Bagindas, band
yang melambungkan nama suaminya.
“Saya tidak mungkin melakukan itu karena saya tahu persis bagaimana
suami saya membangun kariernya mulai nol dengan D’Bagindas,” katanya.
Yang dilakukannya saat ini adalah, karena kondisi perkawinannya
memang sudah tidak ada kecocokan. Penuturan Diah, pada awal karier
Bian, ia pernah tinggal di Jakarta selama tiga bulan. Tapi kemudian
diminta Bian kembali ke Malang.
Apalagi saat itu ia sedang hamil muda. Setelah melahirkan Cinta, Diah
tinggal di Ngajum bersama ibunya. Saat ini, anak bungsu dari empat
bersaudara itu hanya tinggal bertiga di rumah ibunya. Diah tidak
memiliki pekerjaan tetap.
“Kadang-kadang saya ikut EO. Tapi saya lebih senang di dekat Cinta. Rasanya nyaman sekali bermain dengan anak,” paparnya.
Dalam gugatan perceraiannya, Diah minta masalah perwalian anak dan
biaya hidup anaknya kepada Bian. Dalam sidang mediasi kedua di ruang
sidang 3 PA, penggugat dan tergugat hanya diwakili oleh pengacaranya.
Hakim ketua, Maskur meminta agar mediasi mendatang dihadiri prinsipal,
yaitu Bian dan Diah.
“Saya akan menyampaikan ke Bian agar bisa menghadiri sidang mediasi pada 28 Februari nanti,” kata Kusdaryono.
Diah menyatakan akan mendatangi jadwal sidang itu.
“Saya ingin masalah ini segera selesai,” ujarnya.