Friday, June 28, 2013

[media-jabar] tanggal pameran 27 Juli

 

Maaf kemarin informasinya salah.

Media Release
STRING THEORY
Bentara Budaya Jogyakarta - DarahRouge mempersembahkan sebuah pameran
bersama, karya S.E. Dewantoro dan Besti Rahulasmoro – dua seniman
yang berbasis di Bandung

TGL 27 Juli, 2013 Kurator: Kerensa Johnston.
Pameran String Theory merupakan inisiatif dari komunitas DarahRouge
menampilkan dan mengembangkan karya dua seniman yang bekerja secara
simultan dengan menyenangkan . Karya kedua seniman ini memiliki sisi
gelap, bebas tanpa beban namun rumit pada setiap detail objek pada
karya mereka – warna-warni dan getaran-getaran yang muncul dari tubuh
mereka – memiliki kesamaan.

S.E. Dewantoro dan Besti Rahulasmoro dipilih bukan karena sang
kurator melihat hubungan intrinsik di antara hasil karya dan getaran
yang muncul melalui proses hasil karyanya. Pameran ini adalah sebuah
upaya untuk kembali pada sebuah proses kerja kuratorial yang
sebenarnya, dalam artian kerja kuratorial bukan hanya sekedar
menjiplak dan menempelkan sebuah teks untuk mendukung suatu
argumentasi, atau menjiplak dan menempel sejumlah nama yang hanya
terkesan teoritis. Proses kuratorial ini juga bukan sebuah sekedar
cara yang hanya umencoba menyamarkan kaitan sebuah karya seni dengan
hanya merujuk pada satu tema. Proses kuratorial ini adalah suatu
proses kerja yang dilakukan melalui proses penelitian dan percakapan
antara ke-dua seniman dengan curator, dan proses dialog antara kedua
seniman tersebut.

Di dalam dunia Fisika, Teori rangkain (String Theory) merupakan sebuah
upaya untuk memahami tempat tinggal kita di jagat raya dan mengikat
kedua teori tersebut agar terlihat kontras. Pada pameran ini, ke-dua
seniman Besti Rahulasmoro dan S.E. Dewantoro menggali posisi mereka
masing-masing di jagat raya ini. Energi mereka tampak dari karya-karya
mereka yang digarap secara intesif dengan detail yang memiliki jalinan
antara satu dengan yang lainnya. Karya Dewantoro dan Rahulasmoro
diambil dari sebuah pertimbangan yang bertumpuk, mulai dari
warna-warni elektrik, biaya, dan jalinan rangkaian mereka,
kawat-kawat, pena dan juga jiwa mereka.

Karya mereka seperti teori Rangkaian, Dewantoro dan Rahulasmoro
berusaha untuk memahami diri mereka masing-masing pada sebuah dimensi
dan tempat yang berbeda, waktu dan cerminan yang bertumpuk pada
kekuatan dan kelemahan mereka di jagat raya. Garis-garis pada hasil
karya mereka meliuk-liuk ke depan dan belakang yang akhirnya membuka
sebuah dimensi baru dan melahirkan sebuah bentuk baru karena keunikan
dalam pemilihan warna dan materialnya. Bahan-bahan diciptakan dari
sebuah energi, hasil-hasil karya dan gambar-gambar yang memerlukan
energi luarbiasa atas keinginan seniman tersebut untuk saling
melengkapi.
Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi DarahRouge
Address: Di Studio Gepeng, No1 Rw1 Rt 7, Kampung Bengkok Dago Atas,
Bandung West Java Indonesia
Email: darahrouge@gmail.com, http://darahrouge.blogspot.com/
Tel: +62 22 2515280, +62-87824304642

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

[media-jabar] Kinerja KPI di Mata Masyarakat

 

Kinerja KPI di Mata Masyarakat
Oleh: Indah Wulandari
Masa jabatan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2010-2013 hampir usai. Pemilihan komisioner untuk periode berikutnya pun sedang berjalan. Sudah terdapat 27 nama yang lolos, yang pada 2-3 Juli 2013 nanti akan mengikuti ujian tahap terahir oleh Komisi I DPR RI untuk disaring menjadi hanya 9 nama. (Baca juga: "Pemilihan Komisioner KPI Tidak Transparan")
Di ujung masa jabatan ini, tentu terdapat ragam pendapat tentang kinerja KPI selama 3 tahun belakangan. Misalnya pendapat Luviana, seorang mantan pekerja TV yang juga aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, "Masih banyak tayangan yang tidak berkualitas di TV kita." Hal ini, menurutnya, terjadi karena KPI belum maksimal menjalankan tugasnya.
Mengenai kualitas tayangan TV ini, komisioner Komisi Nasional Perlindungan (Komnas) Perempuan Andy Yentriyani juga punya pendapat. Menurutnya, masih ada jurang pengetahuan dan implementasi terutama mengenai posisi perempuan di televisi, sehingga eksploitasi perempuan belum bisa dihindari dalam tayangan TV. Hal senada juga diungkapkan Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) Bobby Guntarto. Menurutnya, hal ini terjadi salah satunya karena KPI belum sepenuhnya menjalankan tugas dengan baik. "Semangat para komisioner tidak sama. Ada yang semangatnya tinggi, ada yg tidak terlalu terlihat (semangatnya)."
Walaupun masih banyak tayangan tidak mendidik yang disajikan TV kita, namun, menurut Guntarto, terlihat ada peningkatan pengawasan isi siaran. Hal ini, lanjutnya, dapat dilihat dari tersedianya tim pengawas isi siaran yang memantau 24 jam, sehingga pengawasan menjadi lebih ketat. Pun Andy mengamini hal tersebut. Menurutnya, "Upaya untuk memperbaiki tayangan selalu ada." Hal ini, ujar Andy, terungkap dari sikap KPI yang proaktif. "KPI juga pernah meminta pendapat Komnas Perempuan."
Baca selengkapnya >> remotivi.or.id
--
REMOTIVI
"Hidupkan Televisimu, Hidupkan Pikiranmu"
www.remotivi.or.idTwitter | Facebook


Remotivi adalah sebuah inisiatif warga untuk kerja pemantauan tayangan televisi di Indonesia. Cakupan kerjanya turut meliputi aktivitas pendidikan melek media dan advokasi yang bertujuan (1) mengembangkan tingkat kemelekmediaan masyarakat, (2) menumbuhkan, mengelola, dan merawat sikap kritis masyarakat terhadap televisi, dan (3) mendorong profesionalisme pekerja televisi untuk menghasilkan tayangan yang bermutu, sehat, dan mendidik.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

[media-jabar] Pers Realease Walhi Jawa Barat : Pencabutan IMB PT EGI, Batalkan Kerjasama Pemkot-PT EGI di Babakan Siliwangi [4 Attachments]

 
[Attachment(s) from WALHI Jawa Barat included below]

Pers Realease Walhi Jawa Barat

 Setelah IMB PT EGI dicabut,

Batalkan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) Pemkot Bandung dengan PT EGI Segera…!

 

Perjuangan penyelamatan ruang terbuka hijau (hutan kota) Babakan Siliwangi dari ancaman alih fungsi dan privatitsasi atau komersialisasi telah dilakukan selama kurun waktu 10 tahun (satu dekade) dalam dua rezim kepemimpinan Walikota Bandung AA Tarmana dan Dada Rosada. Perlawanan dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat mulai dari seniman, budayawan, aktivis lingkungan, aktivisi sosial, warga, mahasiswa, pelajar dll. Hutan Kota Babakan Siliwangi merupakan salahsatu lahan hijau /ruang terbuka hijau yang perlu diselamatkan karena Kota Bandung belum memenuhi minimal 30% ruang terbuka hijau yang harus disediakan.

Meskipun telah dideklarasikan ruang terbuka hijau (RTH) Babakan Siliwangi seluas 3,8 Ha sebagai hutan kota dunia pada pertemuan TUNZA INTERNASIONAL pada tanggal 27 September 2011, namun Pemkot Bandung melalui Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung telah mengeluarkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Restauran dan sarana lainnya diberikan kepada PT EGI bernomor 503.644.2/4067/BPPT pada tanggal 30 Oktober 2012. Keluarnya IMB kepada PT EGI jelas merupakan kebijakan privatisasi dan alih fungsi kawasan hutan kota.

Kebijakan ini yang yang mendorong berbagai elemen warga pada tanggal 30 Januari 2012 bersepakat membangun Forum Warga Peduli Babakan Siliwangi di markas Walhi Jawa Barat untuk melakukan melawan kebijakan ini dengan aksi warga di ruang publik dan dilokasi hutan kota, pengumpulan koin dan petisi dukungan penyelamatan dan pembatalan IMB PT EGI, gerakan melukis pagar seng Babakan Siliwangi dan aksi besar-besaran warga pada tanggal 20 Mei 2013 dengan long march dari Babakan Siliwangi menuju Balai Kota Pemkot Bandung.

Melalui berbagai desakan dan aksi massa- kebudayaan dan pameran lukisan dan penyampaian keberatan kepada Pemkot Bandung dan DPRD Kota Bandung disertai penggalangan dukungan petisi tanda tangan online yang mencapai sekitar 7900 orang mendukung pencabutan IMB. Akhirnya Walikota Bandung bersedia memenuhi tuntutan Forum Warga Peduli Babakan Siliwangi untuk mencabut IMB PT EGI. Hingga akhirnya, Surat Keputusan IMB PT EGI resmi diluarkan dan ditandatangani atas nama Walikota Bandung oleh Kepala BPPT Kota Bandung bernomor 503/795/BPPT pada tanggal 27 Juni 2013 dan pada tanggal 28 Juni 20013 di Pendopo Walikota Bandung SK Pencabutan resmi dibacakan/disosialisasikan/dicabut disaksikan oleh Jajaran SKPD pemkot Bandung, perwakilan elemen Forum Warga Peduli Babakan Siliwangi sebanyak 50 Orang dan jurnalis media massa.

Namun, Walhi memandang bahwa selain IMB yang sudah dicabut, Walikota Bandung harus segera membatalkan Surat Perjanjian Kerjasama Penataan dan Pembangunan di Babakan Siliwangi yang berlaku 20 tahun sejak tahun 2007. Walhi menilai selama Surat Perjanjian Kerjasama tidak dibatalkan maka praktik komersialisasi dan privatiasasi ruang publik di RTH/Hutan Kota Babakan Siliwangi terus berlangsung. Membatalkan Surat Perjanjian Kerjasama berarti mengembalikan Hutan Kota Babakan Siliwangi kepada Publik.

Keluarnya SK Pencabutan IMB PT EGI merupakan sebuah keberhasilan atas dukungan elemen forum, seniman, budayawan, warga, kelompok pencinta alam, penandatangan petisi dan tentunya dukungan media massa yang terus mewartakan perjuangan ini. Apresiasi kami terhadap seluruh elemen warga, seniman dan budayawan. warga, mahasiwa, penandatangan petisi online dan jurnalis media massa yang telah mendukung dan mengawal perjuangan pencabutan IMB ini.

Gerakan warga dan budaya yang diprakarsai oleh Forum Warga Peduli Babakan Siliwangi ini melibatkan berbagai kalangan, baik perseorangan maupun lembaga. Selain sekitar 7000 orang pendukung petisi Save Babakan Siliwangi dan petisi online, inisiatif ini berasal dari kalangan lembaga yang antara lain terdapat Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Keluarga Sunda Nusantara (Aksan), Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS), Bamus Sunda, Forum Diskusi Hukum (Fordiskum) Bandung, Institut Nalar Jatinangor, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, Paguyuban Sundawani Wirabuana, Kasepuhan Cipageran, Paguyuban Pasundan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat, Komunitas Gerbong Bawah Tanah, Sanggar Olah Seni (SOS), Common Room Networks Foundation (Common Room), Komunitas Pelukis Mural Seng Babalan Siliwangi, Bandung Creative City Forum (BCCF), Greeneration Indonesia (GI), Komunitas Sahabat Kota, FK3I, PSDK, SPK PT DI, HMTL ITB, FMN, UKSK UPI, Komunitas Backsilmove, Mapala, Korgala Unpar, Wakcabalaka, Perkumpulan Inisiatif  dan jaringan lainnya. Terimakasih.

 Bandung, Jum'at, 28 Juni 2013

Atas Nama Forum Warga Peduli Babakan Siliwangi

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi Jawa Barat)

 

TTD

Dadan Ramdan

Kontak 082116759688



--
"Selamatkan Rakyat dan Pulihkan Lingkungan Hidup Jawa Barat"
 **********************************************************************************
 Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Barat
 Jalan Piit Nomor 5 Bandung 40133
 Telp/Fax. +62 22 250 7740
 E-mail : jabar@walhi.or.id, walhijabar@gmail.com, walhi@walhijabar.org
 ***********************************************************************************

__._,_.___

Attachment(s) from WALHI Jawa Barat

4 of 4 Photo(s)

Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Thursday, June 27, 2013

[media-jabar] UNDANGAN PRESS CONFERENCE & LAUNCHING "GERAKAN 100RIBU SELAMATKAN SAWAH PRODUKTIF

 

Salam. Moderator Milis dan Sahabat-sahabat Jurnalis, mohon izin posting info pernting ini: Siaran Pers "Gerakan 100ribu Selamatkan Sawah Produktif" sekaligus undangan. Besar harapan kami, sahabat-sahabat semua bisa hadir dalam acara tersebut. Semoga berkenan. Terima kasih.


handono bhakti sungkaryo

HP/WA: 082130524077

pin bb: 27905CD9


SINERGI FOUNDATION - DOMPET DHUAFA

PRESS RELEASE

Bandung, 28 Juni 2013

 

Kepada Ykh

Jurnalis Media Cetak/ Elektronik/ Online

Di Tempat

 

Hal: Undangan Press Conference & Peliputan

 

Malam Cinta Lingkungan

Gerakan 100ribu Selamatkan Sawah Produktif

Indonesia, tempat diri berpijak, mencari secercah cahaya kehidupan. Negeri ketika tongkat, kayu, dan batu menjadi tanaman. Negeri ketika emas bertaburan dibalik tanah. Negeri tempat tetumbuhan begitu subur nan hijau.

Namun, kini, tak seperti dulu lagi. Alam yang semestinya bersahabat mulai rusak. Global warming dan Climate Change terjadi. Alam seperti monster yang lama terlelap. Ia bisa terbangun setiap saat, menebar horor yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Lingkungan rusak, hutan menjadi gundul, sawah berganti perumahan. Ratusan ribu hektar sawah yang menguning kini sedikit demi sedikit berganti menjadi hamparan beton. Negeri yang (katanya) subur ini lagi-lagi harus mendatangkan pangan dari luar untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa lahan sawah yang saat ini luasnya sekitar 7,8 juta ha, cenderung menciut akibat konversi untuk memenuhi tuntutan pembangunan di berbagai sektor. Bahkan, sekitar 3,1 juta ha atau 42 persen  diantaranya terancam akan dialihfungsikan.

Kementerian Pertanian (Kementan) dan BPS mengungkap fakta, bahwa sepanjang tahun 2008 hingga 2010, laju konversi lahan sawah di Pulau Jawa sebesar 600 ribu hektar, atau bila dirata-ratakanmencapai 200 ribu hektar/tahun. Data lain menyebutkan bahwa laju konversi lahan sawah mencapai 100 ribu hektar/tahun, dan hanya mampu diimbangi oleh pemerintah dengan pencetakan 40 ribu hektar sawah baru setiap tahunnya. Artinya, setiap tahun ada ada lahan sawah seluas 60 ribu hektar yang lenyap. Tanpa upaya serius dari pemerintah, dapat dipastikan, kurang dari 20 tahun ke depan tak akan ada lagi lahan sawah di negeri ini. Mengapa? Sebab luas lahan sawah saat ini tinggal 7,5 juta hektar (ditambah 9,7 juta hektar lahan kering).

Belum lagi problem keadilan, bahwa pemilik sawah bukanlah petani yang mengelola lahannya. Petani penggarap (buruh), yang saban hari bercucur peluh, tak menikmati hasil yang sepadan dengan jerih payahnya. Bahkan masih berkutat di kubangan kemiskinan. Itu baru bicara tentang sawah.

Para pemimpin negara seperti baru sadar. Mereka berkumpul, dengan agenda utama penyelamatan lingkungan. Mereka mencari – dalam istilah pemikir Inggris Anthony Giddens – third way (jalan alternatif ketiga). Sebuah tatanan baru yang diyakini mengatasi kelemahan Sosialisme dan Kapitalisme, termasuk penyelesaikan kerusakan lingkungan hingga kelangkaan pangan. Reaksioner?

Selamatkan Sawah Produktif

Berdasarkan data BPS, angka produksi padi tahun 2012 sebesar 11.271.860 ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 7.071.965 ton beras. Produksi ini turun sebesar 3,11 % bila dibandingkan dengan tahun 2011 yang mencapai 11.633.890 ton GKG atau setara 7.299.103 ton beras.

Hal itu terjadi karena adanya penurunan luas lahan 2,32%, yakni dari 1.964.466 hektar pada tahun 2011 menjadi 1.918.799 hektar di tahun 2012.  Selain itu terjadi juga penurunan produktivitas sebesar 0,81 % dari 59,22 kuintal /hektar di tahun 2011 menjadi 58,74 kuintal /hektar pada tahun 2012. Luas lahan persawahan, setiap harinya semakin berkurang.

"Jika tak ada lagi sawah, maka bagaimana dengan kebutuhan pokok beras masyarakat Indonesia? Haruskah negeri yang subur ini untuk urusan beras tergantung kepada negara lain? Akankah negeri ini terjajah kembali dalam pemenuhan kebutuhan beras, sebuah tempat yang seharusnya padi bisa tumbuh dengan subur?" tanya Hendi Suhendi, Direktur Sinergi Foundation - Dompet Dhuafa, medio Juni 2013 lalu.

Karenanya, untuk menjawab pertanyaan  ini, Sinergi Foundation – Dompet Dhuafa menginisiasi 'Gerakan 100 Ribu: Selamatkan Sawah Produktif, Ciptakan Lumbung Desa'. Sebuah gerakan masyarakat yang peduli akan ketahanan pangan, peduli kepada para petani, dan peduli kepada sumber daya alam yang perlu dilestarikan. "Bentuk gerakan ini adalah penyelamatan sawah masyarakat dari alih fungsi lahan, baik melalui proses pembelian sawah dan atau pencetakan sawah baru, juga dengan menjaga dan meningkatkan produktivitas dengan pendekatan pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Hendi.

"Sedangkan 'Lumbung Desa' merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti : sawah, kebun, ternak, maupun home industry.Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi, pengelolaan, dan pemasaran pangan yang dikelola dengan pendekatan social enterprisesehingga akan tercipta desa mandiri pangan," tambah Hendi.

Mengapa 100 Ribu?

Sinergi Foundation menamai gerakan 100 Ribu karena dalam angka 100 ribu, terdapat pelbagai makna optimis. " 100 Ribu merupakan ajakan berdonasi minimal Rp 100 ribu sebagai wujud nyata kepedulian terhadap pangan Indonesia dan kesejahteraan masyarakat miskin yang mayoritas sebagai buruh tani dan petani kecil. Target untuk menyelamatkan 100 ribu hektar sawah. Mimpi untuk pemberdayaan 100 ribu sarjana pertanian guna mendukung pendampingan program. Dan dari 100 ribu hektar sawah, insha Allah akan memberdayakan 1 juta petani dan dhuafa sebagai penerima manfaat program," tegas Hendi.

Dengan gerakan 100 Ribu, Sinergi Foundation- Dompet Dhuafa akan mengembangkan program-program nyata guna menyelamatkan sawah produktif. Adapun strategi pengelolaan gerakan ini melalui 4 tahap yaitu (1) Pemberdayaan, (2) bisnis, (3) keuntungan, (4) aspek legal lahan.

"Pola pemberdayaan dilakukan dalam pengelolaan lahan. Setiap lahan seluas 10.000m2, dibentuk satu kelompok pengelolaan dari para petani di daerah sekitar lahan sawah produktif. Satu kelompok didampingi satu sarjana pertanian yang merupaan pendamping dan pengelola usaha," kata Hendi.

Mengenai langkah bisnis, menurut Hendi, bahwa hasil pengolahan sawah produktif akan dipasarkan melalui jejaring Sinergi Foundation- Dompet Dhuafa, dan elemen umat lainnya yang memiliki kesamaan visi, dengan pola keuntungan untuk pengembangan asset, pengelolaan, dan juga program pemberdayaan. Mengenai lahan  yang dibeli dan digunakan untuk sawah, akan dijadikan wakaf. "Status lahan itu berupa wakaf, yang kedepannya akan menjad aset wakaf untuk daerah pemberdayaan mitra tersebut," tambahnya.

Hendi berharap, dengan gerakan 100 ribu ini, setiap kita dapat berperan membantu dengan langkah nyata." Dengan berbagai langkah dan upaya tersebut, maka diharapkan kita dapat menyelamatkan sawah produktif, meningkatkan taraf hidup petani, dan membantu terwujudnya kedaulatan pangan. Mimpi besar yang bukanlah mustahil, bila melangkah dengan ikhtiar dan kesadaran bersama untuk bahu-membahu," pungkas Hendi.

Malam Cinta Lingkungan

Untuk mewujudkan semesta yang hijau, yang demikian berperan menumbuhsuburkan ibadah kita kepadaNya, maka, kami mengundang rekan-rekan Pers sekalian, untuk hadir dalam Press Conference dan meliput secara langsung,Malam Cinta Lingkungan "Hijaukan Ibadah", sekaligus launching "Gerakan 100ribu Selamatkan Sawah Produktif" yang akan digelar pada:

 

Hari/tgl         : Ahad30 Juni 2013

Tempat          : SASANA BUDAYA GANESHA (SABUGA) ITB, Jl. Taman Sari,  

  Bandung

Waktu            : 1) Press Conference: Pukul 18.00 s/d 19.00

      (Disediakan Makan  Malam)

                          2) Launching Program: Pukul 19.00 s/d selesai

 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain: Prof. Dr. KH. Miftah Faridl (Ketua MUI Jawa Barat, Ketua Umum MUI Kota Bandung), Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat ), H. Rachmat Badruddin (Ketua Dewan Teh Indonesia), Ridwan Kamil (Walikota Bandung Terpilih Periode 2013-2018), beserta para Inohong, dan segenap elemen umat, yang concern terhadap isu lingkungan.

 

Sedianya, acara akan dipandu oleh MC Farhan dan Yulia Rachman. Pun akan dimeriahkan Live Performance Abah Iwan "Melati Dari Jayagiri" Abdulrahman (Aktivis Lingkungan cum Maestro Pop Balada Reliji).

 

Besar Harapan kami, rekan jurnalis dapat menghadiri Press Conference gelaran Malam Cinta Lingkungan "Hijaukan Ibadah", sekaligus Launching Gerakan 100ribu Selamatkan Sawah Produktif ini.

Info & Konfirmasi Kehadiran: Taufiq Hidayat (081802206926)

Handono bhakti (082130524077)

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

[media-jabar] dua seniman berbasis Bandung pameran di Bentara Budya Jogyakarta

 

Media Release
STRING THEORY
Bentara Budaya Jogyakarta - DarahRouge mempersembahkan sebuah pameran
bersama, karya S.E. Dewantoro dan Besti Rahulasmoro – dua seniman
yang berbasis di Bandung TGL 7 Juli, 2013 Kurator: Kerensa Johnston.

Pameran String Theory merupakan inisiatif dari komunitas DarahRouge
menampilkan dan mengembangkan karya dua seniman yang bekerja secara
simultan dengan menyenangkan . Karya kedua seniman ini memiliki sisi
gelap, bebas tanpa beban namun rumit pada setiap detail objek pada
karya mereka – warna-warni dan getaran-getaran yang muncul dari tubuh
mereka – memiliki kesamaan.
S.E. Dewantoro dan Besti Rahulasmoro dipilih bukan karena sang
kurator melihat hubungan intrinsik di antara hasil karya dan getaran
yang muncul melalui proses hasil karyanya. Pameran ini adalah sebuah
upaya untuk kembali pada sebuah proses kerja kuratorial yang
sebenarnya, dalam artian kerja kuratorial bukan hanya sekedar
menjiplak dan menempelkan sebuah teks untuk mendukung suatu
argumentasi, atau menjiplak dan menempel sejumlah nama yang hanya
terkesan teoritis. Proses kuratorial ini juga bukan sebuah sekedar
cara yang hanya umencoba menyamarkan kaitan sebuah karya seni dengan
hanya merujuk pada satu tema. Proses kuratorial ini adalah suatu
proses kerja yang dilakukan melalui proses penelitian dan percakapan
antara ke-dua seniman dengan curator, dan proses dialog antara kedua
seniman tersebut.

Di dalam dunia Fisika, Teori rangkain (String Theory) merupakan sebuah
upaya untuk memahami tempat tinggal kita di jagat raya dan mengikat
kedua teori tersebut agar terlihat kontras. Pada pameran ini, ke-dua
seniman Besti Rahulasmoro dan S.E. Dewantoro menggali posisi mereka
masing-masing di jagat raya ini. Energi mereka tampak dari karya-karya
mereka yang digarap secara intesif dengan detail yang memiliki jalinan
antara satu dengan yang lainnya. Karya Dewantoro dan Rahulasmoro
diambil dari sebuah pertimbangan yang bertumpuk, mulai dari
warna-warni elektrik, biaya, dan jalinan rangkaian mereka,
kawat-kawat, pena dan juga jiwa mereka.

Karya mereka seperti teori Rangkaian, Dewantoro dan Rahulasmoro
berusaha untuk memahami diri mereka masing-masing pada sebuah dimensi
dan tempat yang berbeda, waktu dan cerminan yang bertumpuk pada
kekuatan dan kelemahan mereka di jagat raya. Garis-garis pada hasil
karya mereka meliuk-liuk ke depan dan belakang yang akhirnya membuka
sebuah dimensi baru dan melahirkan sebuah bentuk baru karena keunikan
dalam pemilihan warna dan materialnya. Bahan-bahan diciptakan dari
sebuah energi, hasil-hasil karya dan gambar-gambar yang memerlukan
energi luarbiasa atas keinginan seniman tersebut untuk saling
melengkapi.
Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi

DarahRouge
Address: Di Studio Gepeng, No1 Rw1 Rt 7, Kampung Bengkok Dago Atas,
Bandung West Java Indonesia
Email: darahrouge@gmail.com, http://darahrouge.blogspot.com/
Tel: +62 22 2515280, +62-87824304642

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tuesday, June 25, 2013

[media-jabar] Pernyataan Sikap Walhi Jabar atas Kekerasan Aparat Kepolisian di Cianjur Selatan

 

PERNYATAAN SIKAP

Moratorium Tambang Pasir Besi di Jabar Selatan...!,

Usut dan Tindak Tegas Aparat Kepolisian yang lakukan Penembakan Terhadap Warga…!

 

Pemberlakukan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat tentang Moratorium Pasir Besi di Jabar Selatan tahun 2011 telah berakhir dan keluarnya Permen ESDM No 7 Tahun 2012 tentang peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral sebelum diekspor namun aktivitas pertambangan pasir besi di Jabar Selatan, di kawasan hutan dan pesisir dan sempadan pantai selatan Jawa Barat di 5 kabupaten yaitu Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis kembali marak dan terus berlangsung. Hal ini yang kemudian terus memicu warga terus melakukan unjuk rasa menyatakan penolakan praktik pertambangan pasir besi.

Di kabupaten Cianjur, unjuk rasa yang dilakukan oleh warga dari Kecamatan Sindang Barang, Cidaun dan Agrabinta di lokasi Tambang PT MEGA TOP INTI SELARAS di Kampung Cikamurang Desa Sukapura Kecamatan Cidaun untuk menyatakan penolakan praktik tambang pasir besi PT Mega Top Inti Selaras ternyata mendapatkan tindakan represif dari aparat Brimob dan Polres Cianjur. Pihak Polres bukannya melakukan tindakan pengamanan namun sebaliknya melakukan provokasi dan penembakan terhadap warga yang berunjuk rasa mengakibatkan sekitar 2 luka tembak  dan 3 orang luka kena pukulan pihak aparat dan korban di rawat di puskesmas Sindang Barang. Sebenarnya, tindakan kekerasan dan refresifitas aparat telah terjadi dan dialami oleh warga di Tasikmalaya, Sukabumi dan Garut yang melakukan penolakan pertambangan pasir besi.

Unjuk rasa dilakukan karena pertambangan pasir besi yang sudah berlangsung telah menimbulkan dampak ekologis, sosial, budaya dan ekonomi terhadap warga di Cianjur selatan yang berada di wilayah pesisir pantai di Kecamatan Sindang Barang, Cidaun dan Agrabinta.  Muara dari praktik pertambangan pasir besi ini akan menimbulkan bencana ekologis karena rusaknya tatanan ekologis pesisir dan ekosistemnya.

Hasil pemeriksaan Walhi Jawa Barat, di luar kerusakan infrastruktur jalan, kerusakan ekologis yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan pasir besi di Jabar selatan selama kurun waktu lima tahun (2007-2011) diperkirakan mencapai Rp 35, 74 Milyar (Rp 35.736.676.191) atau dengan total produksi sekitar 1,35 Juta Ton pasir besi. Artinya pertahunnya biaya untuk pemulihan lingkungan (reklamasi, rehabilitasi dan remediasi) di luar  tanggung jawab sosial kepada masyarakat yang terkena dampak  langsung sekitar 7,15 Milyar (Rp 7.147.335.238,20).

Berdasarkan pemeriksaan lapangan, aktvitas pertambangan pasir besi telah berdampak pada semakin rusaknya tatanan ekosistem hutan dan pesisir, lingkungan hidup, perubahan bentang alam pesisir, infstruktur jalan desa dan kabupaten, dan konflik sosial di masyarakat dan mundurnya garis pantai. Ancaman selanjutnya adalah bencana ekologi di sekitar kawasan pantai dan pesisir selatan Jawa Barat, termasuk ancaman abrasi dan tsunami yang akan berdampak parah bagi masyarakat dan alam sekitarnya.

Berdasarkan fakta yang terjadi di Cianjur selatan dan praktik pertambangan pasir besi di Jabar Selatan yang telah merugikan secara ekonomi, budaya, ekologi dan sosial di masyarakat/warga, maka Walhi Jawa Barat menyatakan sikap :

  1. Mengecam dan mengutuk tindakan refresif, kekerasan dan penembakan yang dilakukan oleh aparat Polres Cianjur.
  2. Menuntut KOMNASHAM melakukan pengusutan pelanggaran HAM dan penindakan hukum terhadap aparat kepolisian yang melakukan tindakan kekerasan dan penembakan terhadap warga
  3. Mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum melindungi warga dari ancaman dan praktik  kekerasan dan refresifitas aparat kepolisian dan perusahaan.
  4. Menolak dan menghentikan pertambangan pasir besi dan mineral tambang lainnya di 5 Kabupaten di Jabar Selatan dan menolak pengeluaran ijin baru dan pelabuhan dan pabrik pengelolahan tambang pasir besi baru di Jabar Selatan.
  5. Meminta pihak pemkab di 5 kabupaten kota dan perusahaan melakukan reklamasi dan rehablitasi lahan yang rusak
  6. Mendesak KPK mengusut indikasi praktik korupsi dan gratifikasi yang dilakukan oleh Bupati di 5 Kabupaten/Kota di Jabar Selatan.

 Bandung, 25 Juni 2013

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHIJawa Barat

 

         TTD

Dadan Ramdan

Direktur Eksekutif

Kontak 082116759688



--
"Selamatkan Rakyat dan Pulihkan Lingkungan Hidup Jawa Barat"
 **********************************************************************************
 Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Barat
 Jalan Piit Nomor 5 Bandung 40133
 Telp/Fax. +62 22 250 7740
 E-mail : jabar@walhi.or.id, walhijabar@gmail.com, walhi@walhijabar.org
 ***********************************************************************************

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Monday, June 24, 2013

[media-jabar] UNDANGAN PELIPUTAN MEDIA-Launching Al-Qur'an Fashion Pertama di Dunia

 



UNDANGAN PELIPUTAN MEDIA

Kepada Yang Terhormat
Koordinator Liputan

Launching Al-Qur'an Fashion Pertama
di Dunia dengan
Bandung. Momentum awal menyambut bulan suci Ramadhan yang selayaknya diisi dengan amalan-amalan yang lebih baik, jangan sampai tercederai dengan banyak gonjang-ganjing politik, hukum, dan lain sebagainya. Jangan sampai semuanya membuat kita lengah, terlena, dan lupa menyambut datangnya berkah Allah, bulan penuh kemuliaan yang sebentar lagi tiba. Kita punya jutaan potensi, jutaan senyum lebar, jutaan energi dan aksi yang mampu mengangkat kepala kita lebih tegak sebagai pribadi yang lebih baik.
Qurancordoba.com sebagai perusahaan yang mengusung tagline "now everyone can read Qur'an" mempersembahkan kepada bangsa ini suatu yang mudah dan menyenangkan untuk membaca dan mengamalkan Al-Quran di kehidupan sehari-hari.
Qurancordoba.com menghadirkan Al-Qur'an Fashion Pertama di Dunia dan dipersembahkan khusus untuk para perempuan muslimah: Quran Cordoba Bilqis Rainbow, sebuah mushaf Al Qur'an dan konten muslimah yang mampu menggerakan masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik.
Qurancordoba.com mengundang rekan media untuk hadir dan meliput acara Launching Al-Qur'an Fashion Pertama di Dunia pada:
Hari, tanggal : Selasa, 25 Juni 2013
Pukul : 13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Masjid Agung Bandung (Alun-alun)

Acara :
1. Presmian oleh Ibu Netty Heryawan (Ibu Gubernur Jabar)
2. Taushiah Mamah Dedeh
3. Prosesi Launching dan Penandatanganan Piagam oleh Mamah Dedeh dan Manajemen PT. Cordoba Internasional

Atas perhatian dan kehadirannya kami sampaikan terima kasih.

Media Relations

Diky Rachmat N
0852 22040101
www.qurancordoba.com

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Sunday, June 23, 2013

[media-sumut] Faisal Basri: Harga BBM Mahal Karena Pemerintah Beli Lewat Calo

 

Faisal Basri: Harga BBM Mahal Karena Pemerintah Beli Lewat Calo

Jakarta, Aktual.co — Pengamat ekonomi Faisal Basri menilai bahwa pemerintah tidak terlebih dahulu mengkaji lebih dalam mengenai proses pengadaan bahan bakar minyak (BBM) yang mengakibatkan harga beli BBM untuk Indonesia diperoleh dengan harga mahal. Selama ini, ternyata Pertamina membeli minyak lewat calo.

Menurut Faisal Basri, Petral atau Pertamina Trading Energy Ltd, perseroan terbatas anak perusahan Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan minyak telah menambah beban belanja pemerintah.

"Kenapa BBM kita tidak beli secara langsung? Kenapa kita tidak membeli ke negara penghasil minyak seperti Iran? Kemarin kan Hatta Rajasa sudah ke Iran, kenapa tidak (beli) dari sana? Kenapa harus melalui calo-calo?" ujar Faisal Basri, dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (22/6).

"Kenapa mesti kita beli melalui Petral? Kenapa melalui Muhammad Reza? Ini ada mafia yang membuat harga menjadi lebih mahal. Dahlan Iskan sebelumnya pernah ingin membubarkan Petral, namun sekarang malah diam saja, ada apa ini?" lanjut Faisal.

Mafia BBM ini tidak pernah disentuh pemerintah, sambung Faisal, bahkan semua partai politik jika sudah berbicara mengenai peran Petral pada pengadaan BBM tidak ada yang berani bersuara, meskipun di hadapan publik partai tersebut seakan-akan menolak kenaikan harga BBM.

"Bisnis ini banyak bancakannya. Bisnis senilai USD15 miliar lumayan buat dana Pemilu. Anggota DPR yang kritis sekalipun kalau bicara Petral atau Muhammad Reza langsung mental," ungkap Faisal.

"Muhammad Reza itu calo tata niaga minyak, calo-calo semacam ini yang harus kita basmi untuk efisiensi," tukas Faisal Basri.

Perlu diketahui, saat ini saham Petral 99.83% dimiliki oleh PT Pertamina dan 0.17% dimiliki oleh Direktur Utama Petral, Nawazir. Tugas utama Petral adalah menjamin supply kebutuhan minyak yang dibutuhkan Indonesia dengan cara membeli minyak dari luar negeri. Saat ini Petral memiliki 55 perusahaan yang terdaftar sebagai mitra usaha terseleksi.

Pengadaan minyak oleh Petral dilakukan secara tender terbuka. Namun Petral juga melakukan pengadaan minyak dengan pembelian langsung. Alasannya, ada jenis minyak tertentu yang tidak dijual bebas atau pembelian minyak secara langsung dapat lebih murah dibandingkan dengan mekanisme tender terbuka.

baca juga :
#MelawanLupa : PETRAL Mafia Minyak RI dan Rezim SBY ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/06/medianusantara-melawanlupa-petral-mafia.html

Rizal Ramli: Sikat Mafia Migas Atau Tolak Kenaikan Harga BBM ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot....kat-mafia.html/

BBM dan Kacaunya Kebijakan Energi Indonesia ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/06/medianusantara-bbm-dan-kacaunya_19.html

Rizal Ramli: Sikat Mafia Migas Atau Tolak Kenaikan Harga BBM ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot....kat-mafia.html/

BPK: SKK Migas tak Gunakan Mekanisme APBN ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot....migas-tak.html/

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
media sumut
.

__,_._,___