Saturday, July 5, 2014

[batavia-news] 100.000 dosen dukung Prabowo-Hatta

 

 
 

100.000 dosen dukung Prabowo-Hatta

Jumat, 4 Juli 2014 19:28 WIB | Dilihat 13.541 Kali
Keanggotaan di Fordosi sukarela, tanpa ada paksaan. Dosen-dosen swasta diperkenankan terjun sebagai relawan pemenangan,"
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 100.000 dosen yang tergabung dalam Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) menyatakan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Kami sudah membulatkan tekad sejak beberapa bulan sebelumnya, untuk mendukung Prabowo-Hatta," ujar Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Armai Arief dalam acara deklarasi di Jakarta, Jumat.

Sejak beberapa bulan yang lalu, sejumlah dosen terjun menjadi relawan melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai keunggulan yang dimiliki pasangan nomor satu.

Armai menjelaskan realisasi dari dukungan tersebut, ADI telah membentuk Forum Relawan Dosen Indonesia (Fordosi) sebagai hasil dari Rapimnas ADI pada Juni.

"Keanggotaan di Fordosi sukarela, tanpa ada paksaan. Dosen-dosen swasta diperkenankan terjun sebagai relawan pemenangan," tambah dia.

Dia pun menekankan, dosen yang terjun sebagai relawan tidak boleh kampanye di dalam kampus, karena merupaka daerah steril politik.

Sekretaris Jenderal ADI Suyatno mengatakan pasangan Garuda Merah itu lebih unggul dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Sebagai kaum intelektual yang pola pikirnya rasional, para dosen memilih Prabowo Hatta karena visi misi yang sangat jelas untuk dunia pendidikan," ujar Rektor Universitas Buya Hamka itu.

Suyatno percaya janji Hatta Rajasa untuk mengalokasikan dana riset sebesar Rp10 triliun akan memajukan dunia pendidikan.

"Riset itu adalah cerminan suatu bangsa dapat berinovasi. Riset kita kalah bahkan di Asia Tenggara. Jika ada dana Rp10 triliun, riset di Tanah Air pasti akan meningkat."

Para relawan akan mendukung riset di enam program unggulan yang diusung Prabowo-Hatta. Keenamnya adalah riset, energi, pangan, bumi, kelautan, kesehatan, dan pertanian.

"Insya Allah, Prabowo-Hatta akan membawa pendidikan ke arah yang lebih baik," tukas Suyatno.

Turut hadir dalam acara tersebut Wasekjen Majelis Ulama Indonesia, Amirsyah Tambunan, Sekjen Ikatan Alumni IMM Hazuardi, dan Sekretaris Forum Matahari Untuk Indonesia Raya (Formasi) Muhammad Azrul Tanjung.

Terdapat dua pasangan capres dan cawapres yang bertarung pada Pilpres 9 Juli yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-JK.

(I025/M009)

__._,_.___

Posted by: "Sunny" <ambon@tele2.se>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------

.

__,_._,___

[batavia-news] Apa Susahnya Menjadi Pemimpin

 

res : Memang di negara yang namanya NKRI untuk menjadi presiden tidak susah, apabila mempunyai banyak duit, agamanya "cocok"  dan etnik mayoritas. Te Tetapi seandainya  orangnya dari etnik mayoritas dan tidak punya duit serta agamanya "keliru" jangan harap bisa menjadi presiden. Sama halnya oknom etnik minoritas sekalipun beragama cocok, berduit jangan harap akan bisa menjadi presiden. Hanya mukajizat yang bisa merobah hukum tsb. Hehehe
 
 

OLEH : IR. felix christanto, Direktur Wahana Inovasi Utama Ambon

"Didalam diri manusia, tinggallah kuasa – kuasa yang tidur; Kuasa – kuasa yang akan mencengangkannya, yang tidak pernah disangkanya ia miliki; daya – daya yang akan merevolusi kehidupannya kalau saja dibangkitkan dan dijabarkan kedalam tindakan", By Orison Sweet Marden.

Kalimat bijak ini telah dibuktikan oleh seorang anak muda lulusan SMU inisial Anthony Robbins, ketika masih berusia 24 tahun   telah bergelimang kemakmuran dan ketenaran setelah tiga tahun sebelumnya masih berkutat sebagai petugas kebersihan di suatu gedung.

Penulis buku best seller "Unlimited Power" serta "Awaken The Giant Within". Pekerjaan utamanya  memberikan konseling / motivasi kepada siapa saja mulai dari Presiden suatu Negara hingga para penderita phobia. Kini menjadi pemimpin utama dalam pelatihan sumber daya manusia di Amerika serikat dengan segudang perusahaan berbeda.

Sebaliknya seorang Kolonel Sanders ketika  di usia senja 70 tahun bisa menjadi brilian berkat KFC nya karena berhasil menggali potensi dirinya  yang selama ini bagai kuasa raksasa yang tertidur.

Sejarah juga mencatat bahwa di Indonesia pernah lahir seorang anak muda bernama Andry Wongso, pendidikan tidak tamat Sekolah dasar tetapi berhasil membuktikan dirinya mampu menjadi bintang laga internasional menembusi perfileman Hongkong.

Kemudian menjadi tokoh motivator Indonesia generasi sebelum Mario Teguh si Golden ways. Di bulan ramadhan ini ketika umat islam pada berpuasa, Kita dibuat takjub bahwa justeru penderita sakit lambung atau maag cenderung menjadi sembuh ketika menjalankan puasa karena berangkat dari hati yang bersih serta niat yang suci, tubuh justeru berespon positif  memproduksi hormon - hormon tertentu yang berfungsi sebagai obat pamungkas yang mujarab.                                                                                                                                             

Kekuasaan atau kuasa sebagai sesuatu yang  melekat erat dalam diri  Pemimpin secara harafiah didefinisikan sebagai " Kemampuan Bertindak".

Sejarah kekuasaan atau kuasa pada awalnya mengikuti hukum rimba dimana siapa yang paling "kuat dan cepat" dialah pemegang kekuasaan.

Saat itu kerja otot lebih berperan ketimbang otak. Sejalan dengan perkembangan zaman, muncullah kerajaan dimana raja berperan  sebagai pemegang kekuasaan absolut. Siapa yang ingin berkuasa harus dekat dengan sang raja.

Lalu muncullah era  industry dimana pemilik modal atau kapital adalah pihak – pihak yang dipandang sebagai pemegang kekuasaan.

Mereka yang mempunyai akses terhadap modal mendominasi proses industry.

Kini diabad XXI, salah satu sumber kuasa terbesar adalah dari pengetahuan atau ketrampilan khusus.

Abad yang kita kenal sebagai era informasi dan komunikasi dimana duplikasi atau produksi massal dari suatu pengetahuan atau ketrampilan khusus  dengan mudahnya mendapat pemasaran.

Di masa depan yang sudah di depan mata,  Konsep berkantor dari rumah atau informal dari mana saja akan menjadi suatu trend yang tak terelakkan.

Para dokter spesialis dapat melakukan tindak operasi jarak jauh dengan menggerakkan robot di rumah sakit tujuan.

Instrument mesin pesawat terbang atau kapal laut dapat dipantau dari jarak jauh sehingga memudahkan deteksi dini ketika ada potensi masalah.

Para rohaniawan berbagai agama bisa tampil begitu memukau umatnya.

Kita bisa mendapat informasi atau konseling dari mana saja serta bidang apa saja tanpa ada batasan waktu, tentu dengan kwalifikasi berbeda sesuai tariff.

Banyak dari kita mungkin terkejut ketika mengetahui penghasilan  seorang pemain bola professional atau actor / aktris  pada industry film dunia.

Semua orang mendapat kesempatan yang sama tergantung kerja keras dan  iklim pertumbuhan dimana dia berada.

Di Negara yang relatif belum teratur seperti Indonesia, Kita masih dominan terpaku pada zaman industry dimana Kapital atau modal mendominasi kekuasaan.

terkadang malah masih terjebak zaman raja – raja, zaman  dimana raja dengan para kroni – kroni nya masih berkuasa.

Tidak heran korupsi begitu mewabah karena tercipta peluang dimana untuk meraih jabatan atau pekerjaan, sering harus ada pelicinnya. Waskat yang artinya pengawasan melekat justeru diterjemahkan sebagai wajib setor keatas jika tidak mau  di mutasi atau di hambat promosi jabatannya.

Eksekutif dan legislative cenderung saling berkonspirasi melahirkan kebijakan jangka pendek untuk kepentingan mereka ketimbang memikirkan daya saing bangsa yang berkelanjutan.

Partai politik makin korup dengan kecenderungan semangat, ingin mematikan sparing partnernya di jalur independen agar bisa memonopoli pencalonan Pemimpin.

Seharusnya makin diintensifkan  pemberian insentif atau daya tarik berupa Tax Holiday bagi investor di bidang  tertentu  yang bisa memicu pertumbuhan ekonomi terutama yang sekaligus dapat menciptakan  nilai tambah  bagi tumbuh kembangnya SDM kita.

memberikan kesempatan mereka bertumbuh, berarti menciptakan lapangan kerja baru bagi rakyat kita untuk berkreasi sesuai keahliannya.

Ada saatnya memungut pajak, sesuai target waktu dan kesehatannya.

Bukan malah sebaliknya melakukan pungutan liar / pungli di awal investasi sebagai factor utama penghambat   investasi itu sendiri.

Rakyat kini makin jenuh dengan janji – janji manis pemimpin ketika berorasi tetapi nyatanya tidak sesuai dengan harapan ketika berkuasa.Umumnya  karena materi visi – misi selama kampanye adalah buah pikiran tim suksesnya, bukan dari sang pemimpin.

Walaupun demikian Ada toleransi ketika sang pemimpin mau bekerja keras menyimaknya sebagai second opinion atau pendapat kedua berupa pembanding untuk perkuatan kompetensinya, bukan malah terlena menikmati hak - haknya tetapi melupakan janji saat kampanye atau kewajiban saat berkuasa dengan malas meng upgrade diri sebagai alat pengontrol kinerja system.   

Ketika berkuasa sebagai pemimpin, seharusnya kuasa – kuasa tidur nya dapat dibangunkan. karena dalam situasi tertekan, potensi manusia mestinya tergali.

Ibarat perbedaan intan dan arang sebagai kembaran identik karena sifat gennya yang sama berupa karbon. keduanya bisa sangat berbeda karakter karena sang arang hidupnya senang ber malas - malas  diatas permukaan bumi,  intan malah hidupnya  harus berjuang keras menghadapi tekanan dan temperature tinggi didalam inti bumi.

Sehitam apapun masa lalu seseorang pasti ada sisi terang dari kalbunya.

Bawahan juga demikian, ada yang cenderung berkarakter  hitam ada yang putih, ,tergantung Pemimpin, mana yang mau digerakkan.

Anthasari Ashar dicitrakan negative saat pencalonan nya sebagai ketua KPK.

Nyatanya kinerjanya sangat menggigit ketika berkuasa walau sayangnya harus tersandung karena lengah menghadapi golongan hitam.

Masih hangat dalam ingatan kita ketika berkuasa, banyak Pimpro karbitan atau titipan yang meletakkan jabatan karena merasa ketrampilan atau kesiapannya tidak sebanding dengan resiko.

Ketika berkuasa Pemimpin bertaburan segala sumber daya karena dikelilingi birokrasi yang relative kaya pendidikan dan pelatihan.

Yang tadinya kurang wawasan bisa menjadi sangat berwawasan.  Yang tadinya tak berkecukupan bisa sangat berkecukupan.

Seharusnya ketika berkuasa, Pemimpin mengutamakan keselamatan diri dan rakyatnya dengan mengembangkan sisi terangnya untuk menerangi bagian _ bagian yang gelap,  Bukan malah makin menggelapkan situasi dengan mematikan bagian – bagian yang terang.    

Apa susahnya menjadi pemimpin di negeri ini memiliki dua sudut pandang. pertama sisi apa saja yang  susah agar bisa jadi pemimpin perlambang kesulitan, serta yang kedua, apa nya yang susah ketika menjadi  pemimpin perlambang seharusnya tidak menyusahkan diri dan rakyatnya.

Kesusahan menjadi pemimpin di negeri ini karena biaya sosial dan politiknya sangat tinggi akibat iklim persaingan berebut kekuasaan cenderung tidak sehat sehingga berakibat sering  membebalkan Pemimpin yang tadinya kita nilai mumpuni.

Terkadang malah korporat atau asing  ikut membiayainya sehingga tak heran penentuan jabatan SKPD atau mentri malah bisa ditentukan oleh sindikasi tersebut, bukan karena ke prerogatifnya sang pemimpin.

Hal ini yang sering membebani Pemimpin ketika memulai kuasanya sehingga permasalahan riil di masyarakat tidak berada pada skala prioritas karena keharusan menggenapi komitmennya.

lahirlah kebijakan yang aneh – aneh, sering malah tumpang tindih atau melanggar aturan yang lebih tinggi.

Situasi makin dipersulit pada era pemilihan langsung dimana demi popularitas, orientasi kebijakan menjadi cenderung demi langgengnya kekuasaan.

Di millennium dimana bonus demografi bangsa lagi bagus – bagusnya, mestinya energy potensial ini bisa disalurkan dengan tepat agar tidak menjadi malapetaka akibat ledakan penduduk usia produktif.

Usia pencarian identitas dengan energy yang berlebihan jika tidak diwadahi dengan benar  bisa berpotensi menjadi suatu kekuatan destruktif, sebaliknya ketika diarahkan dengan tepat, akan menjadi kekuatan membangun yang besar bagi bangsa ini.

Pemerintahan Korea Selatan begitu jeli melihat permasalahan ini sehingga mewadahi lahirnya Game – game online bertema kebangsaan atau nasionalisme serta game - game bertema pemberantasan kejahatan sebagai ajang orang muda menyalurkan bakat dan energinya yang berlebihan.         

Kita semua berharap dan harus terus diingatkan untuk kedua Capres, ketika kelak terpilih harus sadar bahwa anda adalah pemimpin lebih dari  240 juta rakyat Indonesia, bukan sekedar pemimpin rakyatnya parpol pengusung, apalagi hanya sebatas pengurus/pemimpin Parpol.

Negara dengan penduduk terbesar nomor 4 didunia setelah RRT, India dan Amerika serikat.

  Negara Demokrasi terbesar nomor 3 di dunia setelah India dan Amerika serikat.

Negara kepulauan yang terpisah pisah oleh lautan yang sangat luas dimana ketimpangan pembangunan masih begitu massif akibat mahalnya biaya logistik.

Kekayaan alamnya melimpah karena keuntungan geologi dan  geografisnya,

Kenapa masih banyak rakyatnya yang hidup serba kekurangan bagai tikus mati di lumbung padi.

Standard kesejahteraan memang relative tetapi setidaknya persamaan kedudukan dalam hal hak dan kewajiban serta kesamaan perlakuan di mata  hukum bisa menjadi tolak ukur.

Ada yang salah dalam implementasi, tugas anda sebagai Pemimpin bangsa pasca 9 juli 2014  harus mampu mengembalikan marwa nya. (*)

__._,_.___

Posted by: "Sunny" <ambon@tele2.se>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------

.

__,_._,___

[batavia-news] Masjid Jami, 154 Tahun dengan Arsitektur Asli

 

 

Masjid Jami, 154 Tahun dengan Arsitektur Asli

  • Selasa, Jul 01 2014
  • Ditulis oleh 
  • ukuran huruf perkecil besar tulisan perbesar ukuran huruf

Masjid Jami, yang merupakan salah satu Masjid tertua di Kota Ambon ini masih terlihat berdiri kokoh. Meski sudah di renovasi sebanyak 2 kali, namun bentuk asli dari masjid yang dibangun pertama kali pada tahun 1860 oleh seorang Imam besar, Haji Abdul Kadir Hatala tetap terjaga.

Pada mulanya masjid ini didirikan hanya beratap rumbia, bertiang kayu dan berdinding papan. Ukuranya tidak terlalu besar, sekitar 10 x 15 M2. Berbentuk kerucut seperti piramida teriris. Disesuaikan dengan jumlah Jamaah yang melaksanakan Sholat pada waktu itu. Berarsitektur khas Turki sedikit bercampur Persia.

Seiring berjalan waktu, banyak penduduk dari luar Kota Ambon yang berdatangan ke Ibu Kota Maluku ini. Dengan tujuan belajar dan berdagangan. Masjid Jami diperluas. Pada tahun 1895, dilakukan renovasi dengan tetap menjaga keaslian arsitekturnya. Tiga puluh delapan tahun kemudian, tepatnya 1933 Kota Ambon dilanda Banjir Besar. Masjid Jami terbawah banjir. Bangunanya runtuh secara keseluruhan. Tanpa meninggalkan bekas dan bangkainya juga tidak diketahui.

Pada tahun 1936, warga Kota Ambon, terutama yang berdomisili di kelurahan Waihaong, Silale dan Ponegoro melakukan musyawarah untuk membangun masjid yang menjadi salah satu tempat Ibadah yang sering digunakn pada saat itu. Maka dilakukan renovasi dengan mendirikan bangunan yang lebih besar dan permanent. Di bangun oleh seorang tukang asal Padang bernama Zainudin Wiwih.

Pada masa itu, masjid Jami berada diatas sebidang tanah curam. Jembatan dan jalan yang ada saat ini berada dibawahnya. Setelah ditimbun barulah seperti saat ini. Masjid Jami adalah yang kedua di Kota

Ambon, setelah masjid Hatukau di Batu Merah, yang saat ini bernama masjid An-Nur. Lokasi sekitar Masjid Jami dulunya ditumbuhi pepohonan dan bambu.

Pembangunan masjid ini selesai tahun 1940. Tahun 1942 terjadi musibah kebakaran disekitar masjid, namun masjid selamat dari amukan api. Pada waktu perang dunia ke dua tahun 1944 masjid ini menjadi sasaran bom sekutu, tapi masjid ini tetap utuh dan selamat. Tahun 2004 masjid ini direnovasi dengan melakukan penggantian lantai masjid, atap, menara, dan juga kubah masjid, tanpa merubah bentuk aslinya.

Zainduni membanguna Masjid Jami, setelah berhasil menyelesaikan masjid Kailolo di Maluku Tengah. Zainudin merupakan orang yang sangat berjasa dalam proses pembangunan Masjid Jami. Dibantu masyarakat, Masjid Jami kembali diisi oleh warga untuk melaksanakan sholat berjamah. Karena pada saat itu, hanya Masjid  Agung An'Nur Negeri Hatukau (Batumerah) dan Masjid Jami yang mempunyai kapasitas daya tampung untuk sholat berjamaah.

Masjid yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Masjid Raya Alfatah, terdiri dari 9 pintu utama berukuran panjang 3 meter dengan lebar skeitar 2 meter. Enam pintu utama berjejar dari samping kiri dan kanan bangunan masjid. Sementara tiga lainya menghadap depan. Ada 36 jendela kecil berbentuk kerucut (kubah) dipasang mengelilingi badan masjid. Bahan pintu maupun jendela dari kayu linggua dan kayu kani. Kedua jenis kayu diyakini tahan lama diantara jenis lainya. Juga terdapat dua kubah didepan pintu masuk, dengan tinggi sekitar 7-8 meter.

"Ia dengan suka rela membantu menyelesaikan pembangunan Masjid Jami, yang saat ini masih di jaga dengan baik oleh pengurus Masjid Jami,"tutur wakil ketua pengurus Masjid Jami Ambon, H Hasan Laitupa saat berbincang dengan Ambon Ekspres usai Sholat Tarawih pertama di bulan Ramadhan, Sabtu (malam) pekan kemarin.

Sementara mimbar aslinya merupakan pemberian dari wakil Presiden Muhammad Hatta saat melakukan kunjungan pertama ke Ambon, tahun 1953. Namun setelah itu, mimbar tersebut diberikan ke masjid Tulehu. "Jadi kalau mau cari mimbar aslinya itu ke masjid Jami Tulehu,"katanya.

Dalam proses berdirinya, Umat Muslim dan Kristen secara bergotong royong menyelesaikanya. Tahun 1933 masyarakat Muslim dan Kristen tinggal dan berbaur, terutama disekitaran Silale. Masyarakat Kristen yang lebih banyak membantu pada saat itu berasal Negri Latuhalat dan Amahusu. Selain yang sudah menetap di Silale. Masyarakat Kristen membantu, baik dengan tenaga maupun bantuan makan dan minuman.

"Dulu di daerah Silale itu dihuni oleh orang Kristen seluruhnya. Jadi orang angkat pasir dari pantai ke lokasi pembangunan masjid, itu orang Kristen memberikan minuman-minuman (air) dan sebagainya. Ada yang datang dari Latuhalat, terutama Amahusu dan Benteng. Dong dari Amahusu dan Latuhalat ini yang sering membantu pembangunan masjid Jami,"lanjut Laitupa. Tangan kananya menunjukan kearah Silale sambil mengingat peristiwa-peristiwa pembangunan Masjid hijau ini.

Sempat terjadi gejolak soal perbaikan lantai Masjid Jami yang dinilai sudah tidak layak lagi digunakan sebagai tempat sujud, belum lama ini. Banyak batangan tehel berukuran 20 x 40 cm yang telah rusak. Olehnya itu perlu diganti dengan tehel yang baru. Namun sebagian pengurus Masjid Jami menolak untuk dilakukan perbaikan. Mereka kuathir keaslian lantai akan pudar, jika tehel yang berasal dari Italia tahun 1933 itu diganti.

Tehel dari Italia itu merupakan usaha sendiri dari sang Tukang Zainudin. Namun atas berbagai pertimbangan, akhirnya tehel yang berwarna kuning kecoklatan ini dibongkar dan digantikan dengan tehel berukuran sedikit besar yang merupakan sumbangan dari seorang dermawan. Beruntung tehel yang terpasang di 4 Tiang utama yang juga berasal dati negri Pizza ini masih tetap dipertahankan. Tehel untuk tiang ini, bercorak putih kebiruan.

Tehel Italia yang dulunya menutupi seluruh lantai masjid Jami itu, kini masih tersisa sekitar 5 meter, yang berada ditengah-tengah luas areal dalam lantai Masjid. Sebagian bahan luar negri yang masih ada, itu tetap akan dijaga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah berdirinya Masjid Jami.

"Tehel dari Italia diusahakan sendiri oleh tukang. Sebenarnya ada pendapat yang ingin menggantikan, karena bentuknya terkesan tidak bisa dipakai lagi untuk tempat sujud yang layak. Sehingga sampai saat ini masih tersisa beberapa meter saja . Padahal awalnya, tehel dilantai Masjid Jami ini berasal dari Italia," kata Laitupa sambil berjalan mengelilingi bagian lantai yang masih ditutupi tehel Italia.  Menunjukan satu demi satu tehel tersebut yang telah diapit tehel baru.
Tempat Buya Hamkah Berdakwah

Masjid Jami memiliki banyak sejarah. Selain arsitektur bangunan yang masih tetap dipertahankan, Masjid ini juga pernah menjadi tempat persinggahan Ulama terkemuka, Buya Hamkah dalam perjalanan Dakwahnya. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama ini datang ke Kota Ambon sebelum didirikanya masjid raya Alfatah.

"Oh, kalau yang datang disini, Ulama terkemuka Buya Hamka juga datang kesini tahun 1933. Kunjungan ke Ambon, beliau mampir ke Masjid Jami. Beliau kan seorang Da'i (penceramah) jadi memberikan ceramah. Beliau melaksanakan sholat berjamah di majid ini," tutur pria yang  mengaku belum lama masuk kepengurusan Masjid Jami ini.

Saat melaksankan sholat berjamaah bersama Buya Hamkah, dipimpin oleh Imam pertama masjid Jami sendiri adalah pendirinya H. Abdul Kadir Hatala. Selain sebagai imam, beliau  juga bekerja sebagai salah satu hakim di lembaga peradilan Kota Ambon.  Setelah wafat, Hatala diganti oleh H Ahmad Hatala, yang merupakan adiknya. Dan kemudian setelah Ahmad Hatala juga meninggal, jabatan imam diganti dengan Haji Ahmad Oei.

Pada tahun yang sama 1962 setelah Alfatah didirikan, perlahan imam tetap masjid Jami dialihkan untuk memimpin sholat berjamah di Alfatah. Mereka dihimpun oleh Kiai Ashari. Namun masjid Jami tetap berada dibawah satu kepengurusan, tanpa terikat dengan Yayasan Alfatah. Manajemen Masjid Jami diketuai oleh oleh dokter Amad Rivai Ambon.

Pada saat-saat tertentu Masjid ini juga digunakan oleh masyarakat untuk sekedar berdiskusi. Juga oleh Musaffir beristirahat. Suasana keramaian akan lebih terasa pada saat bulan Ramadhan, seperti terlihat hari pertama tarawih buka puasa pada sore hari beberapa waktu lalu.

Masjid ini juga sering didatangi para wisatawan untuk sekedar menggali infomasi tentang sejarah pembangunan, imam dan aktivitas ibadah yang dilakukan pada momentum tertentu bagi Umat Islam. "Bukan hanya dalam negri, wisatawan luar negri juga sering datang di masjid ini melihat benda-benda yang masih terjaga rapih. Termasuk beberapa foto lama masjid ini yang masih dipajang di dinding masjid," ungkap pria berusia 78 tahun ini.(**)

__._,_.___

Posted by: "Sunny" <ambon@tele2.se>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------

.

__,_._,___

[batavia-news] Joko Widodo asks corruption questions in final Indonesian presidential debate

 

 
 

Joko Widodo asks corruption questions in final Indonesian presidential debate

Date July 6, 2014 - 4:24AM
Indonesian presidential candidate Joko Widodo with supporters as he campaigns in Batujajar, West Bandung, in West Java.

Indonesian presidential candidate Joko Widodo with supporters as he campaigns in Batujajar, West Bandung, in West Java. Photo: AFP/Timur Matahari

JAKARTA - The one-time front-runner for Indonesian president, Joko Widodo, waited until the dying minutes of the campaign to pose tough questions about corruption to his opponent, Prabowo Subianto, who looked shaken by the attention.

Mr Joko, who last month started the series of five debates looking tentative, scored a clear win with a confident performance on Saturday night — the final event before campaigning officially ended at midnight.

But it's unclear if it will be enough to arrest a steep decline in his popularity over the three-month electoral marathon leading up to next Wednesday's election.

Mr Joko's running mate, Jusuf Kalla, waited until near the end of the debate to draw attention to a number of corruption scandals plaguing key members of the big coalition of six political parties assembled by Mr Prabowo.

"Mr Prabowo, in your campaign in Bandung yesterday you said that there are some thieves. We are not thieves. We don't have thieves [on our side] of beef, thieves of rice, thieves of oil, thieves of haj [money]. So to whom were you addressing your words?" Mr Kalla asked.

Mr Prabowo answered with the extraordinary concession: "I'm not saying there are no thieves in my party".
He added that, what he meant was that all of Indonesia was plagued by "weaknesses" and transactional voting" and that, "the spirit of democracy is damaged by many ways, many people".

For the candidate who presents himself as a decisive corruption fighter backed by a powerful coalition, and who has thundered against "foreign thieves" as the main scapegoat for Indonesia's ills, it was a misstep.

Much of the rest of the debate on food, energy and the environment was taken up with the peculiarly Indonesian obsession of food self-sufficiency.

Both candidates agreed Indonesia should stop importing beef from Australia.
"I want the cattle to be born in Indonesia," Mr Prabowo said.

He insisted the country had "ample cattle" to feed the growing needs of its people, and it was only a matter of improving slaughterhouses, distribution networks and encouraging "change in mindset" away from "neoliberalism" to "a more collective orientation".

Mr Joko said imports could end in five or six years when Indonesia could be self-sufficient.
Indonesia's beef industry remains primitive and under-developed.

The previous Agriculture minister, Suswono, tried to bring about self-sufficiency by 2014 after Australia briefly suspended the live trade over animal welfare concerns.

The result was beef shortages and price hikes. The limited import program was corrupted (and people from Suswono's party jailed), slaughterhouses killed breeding cows and dairy cattle for their meat, which caused a collapse in herd numbers and the resumption of imports from Australia.

On the environment, both candidates agreed that ending deforestation, addressing climate change and balancing the needs of a growing population were of high importance.

A new study recently revealed that Indonesia was now chopping down its primary forest at a faster rate than Brazil's notorious Amazon, and the rate was increasing.

__._,_.___

Posted by: "Sunny" <ambon@tele2.se>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------

.

__,_._,___

[batavia-news] Islamic State's 'caliph' lauds Iraq rebellion

 

 
 

Islamic State's 'caliph' lauds Iraq rebellion

Video emerges of Abu Bakr al-Baghdadi in Mosul mosque delivering sermon justifying fighting Baghdad government.

Last updated: 05 Jul 2014 19:50
Listen to this page using ReadSpeaker
Email Article
Print Article
Share article
Send Feedback
In the clip of the Friday sermon, Baghdadi says the 'establishment of a caliphate is an obligation'

The newly elected leader of the Islamic State has made his first public appearance since proclaiming a caliphate, justifying the Sunni-led rebellion against the Iraqi government.

In a video posted on social media, the newly elected 'caliph', Abu Bakr al-Baghdadi, is seen delivering a Friday sermon and leading prayers in the grand mosque of Mosul.

Baghdadi, who delivers a 15-minute-long sermon wearing a black turban and robe, spoke on the blessings of the Muslim fasting month of Ramadan, and the legitimacy of fighting in the path of God against oppression.

Quoting verses from the Quran on jihad, Baghdadi spoke on the need of establishing sharia rule and how God had helped the "jihadists" in establishing the so-called caliphate.

"The establishment of a caliphate is an obligation," he said. "The religion cannot be in place unless the sharia is established."

 

The Islamic State, which has swept across much of northern and western Iraq, has tapped into the grievances among the country's Sunni community with Nouri al-Maliki, Iraq's prime minister, and his Shia-led government.

Baghdadi's purported descent from Prophet Muhammad's grandson was also mentioned in the video to comply with the requirement that a caliph be a member of the Prophet's Quraish tribe.

He also called on the people to obey him as long as he followed the "commands of God" and said he would not treat his subjects as other kings and rulers do.

"If you see that I am wrong, advise me and put me on the right track, and obey me as long as I obey God in you," he said.

Al Jazeera cannot independently verify the authenticity of the Baghdadi sermon video.

Al Jazeera's Imran Khan, reporting from Baghdad, said it was a bold statement by Baghdadi, suggesting to the Iraqi government he was free to travel wherever he wanted in the territory of the self-declared caliphate.

Qaradawi's rejection

Yusuf al-Qaradawi, the prominent Sunni religious leader, denounced Baghdadi's caliphate announcement as violating Islamic law.

He said in a statement on Saturday that the declaration was "void under sharia".

"The declaration issued by the Islamic State is void under sharia and has dangerous consequences for the Sunnis in Iraq and for the revolt in Syria," he said.

"We look forward to the coming caliphate."

Map: The Islamic State's (formerly ISIL) path through Iraq

Since proclaiming a caliphate, numerous figures from the Sunni community have dismissed the Islamic State's assertions.

Abu Muhammad al-Maqdisi, a Jordanian Salafist leader, called the group "deviant", while the pan-Islamist Hizb ut-Tahrir rejected the claims as "empty speech without substance".

Hizb ut-Tahrir said the Islamic State had no real "authority" in implementing Islamic rule.

Since proclaiming the caliphate, the Islamic State has promised to sweep away with state borders and redraw the map of the Middle East.

The group already dominates territory stretching from Aleppo in Syria to towns close to Baghdad.

Chorus of appeals

Maliki, who has held the post since 2006, has rejected a chorus of calls for him to step aside, with even some of his former allies blaming his failure to promote reconciliation for fuelling the discontent.

Iyad Allawi, the former Iraqi prime minister, on Saturday urged Maliki to give up his bid for a third term in power or risk the dismemberment of the country.

"If he stays on, I think there will be significant problems in the country and a lot of troubles. I believe that Iraq would go the route of dismemberment," he said.

Meanwhile, Maliki has removed the chief of the army's ground forces and the head of the federal police from their posts, according to Iraq's military spokesman.

Lieutenant-General Qassim al-Moussawi said Maliki signed the papers to retire Lieutenant-General Ali Ghaidan, commander of the army's ground forces, and Lieutenant-General Mohsen al-Kaabi, the federal police chief.

Last month, Maliki retired three generals who had been deployed in the north and ordered legal proceedings against them.

In another conflict-related development, an Iranian pilot was killed while fighting in Iraq, in what is thought to be the first military casualty that Iran, Middle East's biggest Shia power, officially has acknowledged.

Since the start of the conflict, Iran's President Hassan Rouhani has promised to provide Iraq with whatever it needs to counter the Sunni-led rebels.

Al Jazeera's Khan said there were no reports of a plane being shot down in Iraq, so the pilot probably died while fighting on the ground.

Reports of the Iranian pilot's death came as the Sunni-led rebels claimed to have demolished Shia shrines and mosques in northern Iraq.

__._,_.___

Posted by: "Sunny" <ambon@tele2.se>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------

.

__,_._,___

[batavia-news] 31 arrested after riots in Arab Israeli towns

 

 
 
Saturday, July 5, 2014 Tammuz 7, 5774 10:37 am IDT
 
  • Relatives and friends of Mohammed Abu Khdeir, 16, carry his body to the mosque during his funerals in Shuafat, in israeli annexed East Jerusalem on July 4, 2014 (photo credit: AFP/ Thomas Coex)
    Relatives and friends of Mohammed Abu Khdeir, 16, carry his body to the mosque during his funerals in Shuafat, in israeli annexed East Jerusalem on July 4, 2014 (photo credit: AFP/ Thomas Coex)
  • Mourners protest as they gather for the funeral of Palestinian youth Mohammed Abu Khdeir, 16, in Shuafat, in Israeli annexed East Jerusalem, on July 4, 2014 (photo credit: AFP/ Thomas Coex)
    Mourners protest as they gather for the funeral of Palestinian youth Mohammed Abu Khdeir, 16, in Shuafat, in Israeli annexed East Jerusalem, on July 4, 2014 (photo credit: AFP/ Thomas Coex)
  •  
    Israeli police stand guard as Muslim men pray in the middle of a street outside the Old City in East Jerusalem on July 4, 2014, during the first Friday prayer of the holy fasting month of Ramadan (photo credit: AFP/ Thomas Coex)
  •  
    Thousands of mourners shout slogans as they gather for the funeral of Mohammed Abu Khdeir, 16, in Shuafat, in Israeli annexed East Jerusalem, on July 4, 2014 (photo credit: AFP/ Thomas Coex)

Thirty one people were arrested overnight Friday-

 

Saturday following clashes between rioters in several Arab-Israeli cities protesting the death of an Arab teenager killed this week and police forces who used tear gas and other non-lethal means to disperse the demonstrations.

Seven people were treated for tear gas inhalation.

On Friday night, Arab Israelis burned tires and clashed with security forces in protest of the death of Muhammad Abu Khdeir, 16, in the Arab-Israeli towns of Taibe, Tira, Kalanswa and Baqa al-Gharbiya.

Protesters hurled rocks at police while holding a demonstration at the entrance to Taibe, leading police to close off Route 444.

The riots followed the funeral of Abu Khdeir whose body was found in a Jerusalem forest on Wednesday in what is believed to be a revenge killing for the kidnapping and murder of three Israeli teens on June 12.

The clashes also came after a day of violent demonstrations in East Jerusalem on the heels of the funeral.

Rioting in Baqa al-Gharbiya. (screen capture, Twitter)

Rioting in Baqa al-Gharbiya. (screen capture, Twitter)

In Shuafat, Abu Khdeir's home neighborhood, several men reportedly attempted to cut down an electric pole powering Jerusalem's light rail with a circular saw, and posted a photo of the act to Facebook, before being chased off by police.

Dozens of people threw rocks and Molotov cocktails at police forces in East Jerusalem, who responded with non-lethal weapons to quell the unrest.

Near the West Bank settlement of Ma'aleh Adumim, some 40 Palestinians also hurled rocks and rolled burning tires at police forces, Channel 10 reported.

The renewed violence Friday night followed several hours of relative calm in the capital after a day of heavy rioting and emotionally charged demonstrations, as Abu Khdeir was laid to rest

 

Police officials said there would be increased presence across the city throughout Friday and Saturday, with an emphasis on East Jerusalem and areas prone to violence.

Around 35 Palestinians and 13 police officers were lightly wounded during the day's events, before the renewal of violence Friday night.

Thousands of Palestinians, some firing weapons into the air, attended the funeral of Abu Khdeir. Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu has condemned the murder; police investigators increasingly believe Abu Khdeir was murdered by Jewish terrorists in revenge for three Israeli teenagers kidnapped and murdered on June 12, but there has not been a definitive declaration to this effect.

Chanting "with our blood and our spirit we shall sacrifice for the martyr," mourners carried the shrouded body of Abu Khdeir, 16, through Shuafat as flag-waving crowds thronged the narrow streets, before he was buried in a local cemetery.

Relatives and friends of Mohammed Abu Khdeir, 16, carry his body to the mosque during his funerals in Shuafat, in israeli annexed East Jerusalem on July 4, 2014 (photo credit: AFP/ Thomas Coex)

Relatives and friends of Mohammed Abu Khdeir, 16, carry his body to the mosque during his funerals in Shuafat, in israeli annexed East Jerusalem on July 4, 2014 (photo credit: AFP/ Thomas Coex)

"I hope your death brings victory to Palestine," Abu Khdeir's mother, Suha, said as her son was laid to rest. "May God burn the criminals who burned my son. I do not wish for any family to experience the sorrows that have come upon us."

The teenager's funeral coincided with the first Friday prayers of the Muslim holy month of Ramadan. As it took place, riots broke out in several locations throughout the capital, with hundreds of Arab youths hurling stones and makeshift Molotov cocktails at police officers. Masked protesters hurled rocks at police near the site of the funeral as well. Police blocked all the roads leading from East Jerusalem neighborhood's to the city's western half for several hours.

16-year-old Muhammad Abu Khdeir, a Palestinian teenager whose body was found Wednesday, July 2 in Jerusalem's forest area. (photo credit: AFP via family handout)

16-year-old Muhammad Abu Khdeir, a Palestinian teenager whose body was found Wednesday, July 2 in Jerusalem's forest area. (photo credit: AFP via family handout)

In anticipation of unrest Friday, Border Police in the city had increased their preparedness in Jerusalem, bringing in reinforcements, and limiting access to the Temple Mount to Muslim men 50 years and over, as well as all women.

Just 8,000 worshipers joined the weekly prayers there, police spokeswoman Luba Samri told AFP. Many apparently stayed away fearing clashes with police. On the same day last year police reported a crowd of 80,000.

The police precautions came after two days of clashes between East Jerusalem residents and Border Police officers as tensions escalated sharply surrounding Israeli calls for revenge against Arabs for the killing of the three teens — Eyal Yifrach, Naftali Fraenkel and Gil-ad Shaar on June 12; their bodies were found north of Hebron on June 30.

Earlier Friday, clashes broke out between Arab youths and police around the Temple Mount complex. Blasts from stun grenades were heard from the site of the turmoil, as dozens of demonstrators tried to breach a police barrier at an entrance to the compound.

Clashes also broke out in the Ras-al-Amoud neighborhood on the Mount of Olives.

In the West Bank city of Ramallah, Palestinians reportedly hurled stones at IDF soldiers in three different locations. IDF troops responded both with live fire and rubber bullets, according to Haaretz. Eight Palestinians were reported injured during the clashes, including one who was shot with live ammunition, the IDF said.

Police officials told The Times of Israel they were continuing to investigate whether Abu Khdeir was murdered in a family honor killing, or if it was a nationalistically motivated slaying. According to officials familiar with the case, investigators increasingly view the killing as a revenge attack perpetrated by Jewish terrorists.

AFP, Adiv Sterman and Lazar Berman contributed to this report.


 

__._,_.___

Posted by: "Sunny" <ambon@tele2.se>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------

.

__,_._,___