Monday, July 1, 2013

[media-jabar] Buletin Perempuan Bergerak Edisi April-Juni 2013

 

Kepada yth

Ibu/Bapak/Rekan-rekan

Di tempat

 

 

Buletin Perempuan Bergerak Edisi April-Juni 2013 yang mengangkat tema tentang "Agenda Baru Politik Perempuan" sudah dapat diunduh di: http://www.kalyanamitra.or.id/files/bulletin/2013_edisi2.pdf

 

Berikut ini adalah daftar isi bulletin Perempuan Bergerak Edisi April-Juni 2013

 

REMBUG PEREMPUAN

Mewujudkan Agenda Baru Politik Perempuan

Walaupun telah menerapkan sistem kuota 30% keterwakilan perem­puan di parlemen, namun hingga kini belum mencapai hasil signifikan. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya keterwakilan perempuan di parlemen. Salah satunya, tidak adanya komitmen partai politik dalam rek­rutmen. Partai politik hanya mencoba memenuhi kuota 30% keterwakilan perempuan sesuai ketentuan hukum. Akibatnya, partai politik merekrut perempuan yang belum tentu mewakili kepentingan praktis dan strategis perempuan.

 

FOKUS UTAMA

Mengapa Kita Perlu Parpol Perempuan

Setelah lebih dari satu dekade Reformasi, maka partisipasi perempuan dalam politik tak bisa diterjemahkan hanya menjadi bagian arus besar politik laki-laki yang maskulin. Dengan fakta peroleh suara sah yang cukup signifikan, harusnya gerakan perempuan bergerak lebih jauh untuk mentransformasikan dirinya menjadi gelombang kesadaran baru guna menciptakan mesin politiknya sendiri. Mereka tak perlu lagi menumpangi kenderaan yang tak bisa mereka kendalikan. Mereka dapat menyetir kendaraan politiknya secara bebas dan merdeka.

 

OPINI

Komitmen Partai Politik Rendah Terhadap Keterwakilan Perempuan

Banyak Calon Legislatif yang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk mendaftar sebagai caleg. Hal tersebut terjadi tidak hanya untuk pencalonan di DPR RI, tetapi juga di DCS provinsi dan kabupaten/kota. Di Makasar, KPU Kota Makasar menemukan sejumlah caleg yang hanya berijazah SD dan di bawah umur atau belum berumur 21 tahun sebagai usia minimal pencalegan. Padahal dalam aturan yang ada, pendidikan caleg minimal SMA atau sederajat.

 

WARTA PEREMPUAN

Menciptakan Partai Politik Perempuan

Angka tertinggi keterwakilan perempuan di DPR terutama untuk DPR RI, baru mencapai 18% periode Pemilu 2009-2014. Sementara sebelumnya, angkanya cenderung kecil. Walaupun ada ketentuan kuota 30% keterwakilan perempuan di DPR, angka tersebut belum dapat dicapai. Hal itu terjadi karena tidak ada komitmen partai politik untuk memenuhinya.

 

WARTA KOMUNITAS

Tidak Mudah Menjadi Pemimpin Perempuan

Di tengah masyarakat yang masih didominasi oleh sistem patriakhi, kepemimpinan perempuan masih dianggap tabu. Nurliyanti, menjadi contoh seorang perempuan yang berani mengambil tantangan untuk dapat menjadi kepala dusun. Walau dalam sejarahnya di wilayahnya belum pernah ada kepala dusun perempuan.

 

SOSOK

Liza Maza: Berjuang Melalui Gabriela Women Party

Sebagai aktivis perempuan, Liza Maza sejak awal telah tergabung dengan Gabriela. Ia dikenal sebagai pekerja keras, gigih dan kreatif. Pengalamannya bergabung dengan Gabriela telah mengasah semangatnya sebagai pelayan masyarakat. Jiwa aktivismenya terintergrasi dengan perempuan miskin kota dan pekerja, sejak ia masih mahasiswa di Universitas Filipina. Liza merupakan salah satu aktivis perempuan yang tidak pernah ragu membawa masalah dari akar rumput untuk ia perjuangkan dalam Kongres.

 

BEDAH BUKU

Cahaya Terang Politik Perempuan

Buku karya Ani Soetjipto ini berisi 16 esai pilihan yang mengeten­gahkan dinamika dan potret perempuan di kancah politik di Indonesia, yang dipublikasikan dalam rentang tahun 1999-2004. Keenam belas esai itu dibagi menjadi tiga bagian besar, yang memperlihatkan berbagai peristiwa perempuan dalam politik mulai dari pro-kontra partisipasi perempuan dalam politik, tin­dakan afirmatif kuota 30 persen perempuan, tantan­gan perjuangan gerakan perempuan di bidang politik, pembelajaran yang dapat dipetik serta gambaran situasi politik dan posisi perempuan di dalamnya.

 

BEDAH FILM

Buruh Perempuan Nasibmu Kini

Jumlah buruh perempuan yang sangat besar tidak dianggap sebagai sumberdaya manusia yang potensial dan belum diper­hitungkan keberadaannya. Masih banyak buruh perempuan yang mengalami berb­agai diskriminasi. Posisi buruh perempuan pun makin lemah akibat penerapan sistem kerja kontrak dan outsourcing di perusa­haan-perusahaan. Banyak perusahaan yang mempekerjakan buruh perempuan sebagai buruh kontrak yang tidak memiliki hak-hak normatif yang sama layaknya buruh tetap.

 

****

 

Semoga terbitan ini dapat member informasi kepada kita. Terimakasih.

 

Salam

 

Simak juga publikasi kami lainnya yang kami kemas dalam analisa media:

 

April: Ujian Nasional Yang Merampas Hak Kostitusional http://www.kalyanamitra.or.id/wp-content/uploads/2012/07/Analisa-Media-April-2013.pdf

 

Mei: Korupsi, Kolusi dan Gratifikasi Seks http://www.kalyanamitra.or.id/wp-content/uploads/2012/07/Analisis-Media-Mei-2013.pdf


Joko Sulistyo

Kajian dan Pengembangan

Yayasan Kalyanamitra

Jl. SMA 14 No. 17 RT 09/09 Cawang

Jakarta Timur 13630

Telp: 021-8004712; Fax: 021-8004713

Email: ykm@indo.net.id

website: www.kalyanamitra.or.id


__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment