Makin pedih luka yang dirasakan bangsa India, yang belum pulih dari
trauma pemerkosaan brutal seorang mahasiswi kedokteran di atas bus kota
di New Delhi. Tragedi serupa, yang lebih tragis, kembali terjadi.
Tiga bocah perempuan diperkosa, dibunuh, dan jasad mereka dibuang dalam sebuah sumur. Lokasi kejadian berada di Maharashtra, Distrik Bhandara.
Para korban adalah kakak beradik berusia 6, 8, dan 11 tahun. Awalnya mereka dilaporkan tak kunjung pulang dari sekolah.
Dua hari kemudian, jasad mereka ditemukan di sumur dekat Desa Murmadi, Kota Lakhani, masih di Disktrik Bhandara. Sumur itu berada di sebuah lahan pertanian yang sudah lama diprotes warga, karena menyediakan minuman keras pada para penjaganya.
Ketiga gadis malang itu tak punya ayah, ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Diduga akibat kelaparan, mereka mencari makanan sepulang sekolah, tanpa sadar jatuh dalam perangkap.
Pejabat kepolisian setempat, Inspektur Jenderal Rajendra Singh, mengatakan dari hasil pemeriksaan post-mortem diketahui para korban mengalami kekerasan seksual. "Namun belum jelas bagaimana mereka dibunuh," kata dia.
Kebiadaban yang terjadi atas tiga anak malang itu memicu protes besar di kawasan tersebut. Menurut informasi, dua tersangka telah ditangkap, namun belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian.
Menteri Praful Patel yang mengunjungi keluarga korban kemarin meminta kasus ini segera dituntaskan. "Pelakunya harus dihukum mati," kata dia.
Dugaan Polisi Ngawur
Sementara, saat mereka ditemukan, polisi menduga, ketiga anak tersebut bunuh diri akibat tak tahan menanggung kemiskinan dan kelaparan. Namun, akibat protes penduduk lokal, otopsi akhirnya dilakukan. Fakta pun akhirnya terkuak.
Kasus yang awalnya diduga bunuh diri, akhirnya didaftar sebagai kasus pemerkosaan disertai pembunuhan. Polisi telah memeriksa 100-150 orang, 10 sampai 15 di antaranya diinterogasi. Kepolisian juga membentuk tujuh tim khusus untuk menangani masalah tersebut.
Tiga bocah perempuan diperkosa, dibunuh, dan jasad mereka dibuang dalam sebuah sumur. Lokasi kejadian berada di Maharashtra, Distrik Bhandara.
Para korban adalah kakak beradik berusia 6, 8, dan 11 tahun. Awalnya mereka dilaporkan tak kunjung pulang dari sekolah.
Dua hari kemudian, jasad mereka ditemukan di sumur dekat Desa Murmadi, Kota Lakhani, masih di Disktrik Bhandara. Sumur itu berada di sebuah lahan pertanian yang sudah lama diprotes warga, karena menyediakan minuman keras pada para penjaganya.
Ketiga gadis malang itu tak punya ayah, ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Diduga akibat kelaparan, mereka mencari makanan sepulang sekolah, tanpa sadar jatuh dalam perangkap.
Pejabat kepolisian setempat, Inspektur Jenderal Rajendra Singh, mengatakan dari hasil pemeriksaan post-mortem diketahui para korban mengalami kekerasan seksual. "Namun belum jelas bagaimana mereka dibunuh," kata dia.
Kebiadaban yang terjadi atas tiga anak malang itu memicu protes besar di kawasan tersebut. Menurut informasi, dua tersangka telah ditangkap, namun belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian.
Menteri Praful Patel yang mengunjungi keluarga korban kemarin meminta kasus ini segera dituntaskan. "Pelakunya harus dihukum mati," kata dia.
Dugaan Polisi Ngawur
Sementara, saat mereka ditemukan, polisi menduga, ketiga anak tersebut bunuh diri akibat tak tahan menanggung kemiskinan dan kelaparan. Namun, akibat protes penduduk lokal, otopsi akhirnya dilakukan. Fakta pun akhirnya terkuak.
Kasus yang awalnya diduga bunuh diri, akhirnya didaftar sebagai kasus pemerkosaan disertai pembunuhan. Polisi telah memeriksa 100-150 orang, 10 sampai 15 di antaranya diinterogasi. Kepolisian juga membentuk tujuh tim khusus untuk menangani masalah tersebut.
No comments:
Post a Comment