Peluang terjadi konflik di daerah masih akan terus berlanjut. Ini
dikarenakan polisi semakin tidak berdaya. Ini juga merupakan cerminan
ketidakmampuan pemerintah mengawal rakyatnya.
Demikian disampaikan Neta S Pane, salah satu anggota presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia di Jakarta, Rabu (20/2/2013).
"Saya perkirakan sedikit-dikitnya ada beberapa daerah yang masih berpotensi adanya konflik yaitu Jakarta, Papua, Maluku, dan Kalimantan Tengah," tuturnya.
Polri, menurut dia, gagal dalam memberikan rasa aman dan tentram kepada masyarakat Indonesia. Ini terlibat dari sering terjadinya konflik di daerah.
"Konflik-konflik di daerah sangat banyak dan rakyat Indonesia cukup banyak yang menjadi korban karena kebijakan dan keputusan pemerintah yang tidak memihak kepada rakyat. Konflik itu terjadi karena aparat lebih berpihak pada pengusaha," jelas Neta.
Rakyat saat ini, lanjut dia, tidak takut untuk melawan. Apalagi ketika hak-haknya dilanggar oleh pemerintah.
"Ketika mereka merasa terzalimi, mereka melakukan perlawanan. Sudah banyak kok contoh kasusnya, misalnya pada tahun 2012 banyak kasus-kasus pembakaran kantor kepolisian di daerah," tutup Neta.
Demikian disampaikan Neta S Pane, salah satu anggota presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia di Jakarta, Rabu (20/2/2013).
"Saya perkirakan sedikit-dikitnya ada beberapa daerah yang masih berpotensi adanya konflik yaitu Jakarta, Papua, Maluku, dan Kalimantan Tengah," tuturnya.
Polri, menurut dia, gagal dalam memberikan rasa aman dan tentram kepada masyarakat Indonesia. Ini terlibat dari sering terjadinya konflik di daerah.
"Konflik-konflik di daerah sangat banyak dan rakyat Indonesia cukup banyak yang menjadi korban karena kebijakan dan keputusan pemerintah yang tidak memihak kepada rakyat. Konflik itu terjadi karena aparat lebih berpihak pada pengusaha," jelas Neta.
Rakyat saat ini, lanjut dia, tidak takut untuk melawan. Apalagi ketika hak-haknya dilanggar oleh pemerintah.
"Ketika mereka merasa terzalimi, mereka melakukan perlawanan. Sudah banyak kok contoh kasusnya, misalnya pada tahun 2012 banyak kasus-kasus pembakaran kantor kepolisian di daerah," tutup Neta.
No comments:
Post a Comment