Wednesday, February 20, 2013

Pasien KJS Membludak, Jokowi Perbanyak Kelas III di RS Tarakan

Setelah diluncurkan pada 10 November 2012 lalu, pasien pemakai Kartu Jakarta Sehat (KJS) melonjak sampai 70 persen. Pemerintah provinsi DKI berupaya agar pasien yang membludak itu bisa ditampung. Maka itu, RSUD Tarakan pun diperintahkan untuk mengubah kelas II menjadi kelas III agar bisa menampung pasien KJS.

"Dengan KJS, memang keinginan masyarakat untuk kesehatan ini tinggi sekali. Melonjak sampai 70 persen," kata Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi di sela membesuk bayi kembar prematur Dara Nur Anggreni di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2013).

Akibat dari lonjakan itu, kata Jokowi, ruangan Intensive Care Unit selalu penuh, kamar rawat inap penuh, NICU juga penuh. Kondisi itu juga terlihat di RSUD Tarakan.

"Kelas III habis, tapi kami sudah perintahkan yang kelas II langsung dijadikan semua kelas III. Tadi ada 47 ruang, besok jadi kira-kira 68 ruang untuk kelas III," kata Jokowi.

Maka itu, kata Jokowi, perlu adanya tindakan-tindakan dari lapangan agar semua masyarakat yang sakit bisa ditampung. "Kami sudah berusaha. Sebetulnya, dari KJS ngga kewalahan karena memang masyarakat yang datang untuk memakai KJS ini luar biasa," jelas dia.

Setelah diluncurkan akhir tahun lalu, baru sekitar 300 KJS diterbitkan. Jumlah ini masih jauh dari target yakni sekitar 4,7 juta kartu.

No comments:

Post a Comment