Jatuhnya meteorit di Rusia tidak hanya menyisakan korban jiwa dan
kerusakan bangunan, tetapi juga 'keberkahan'. Betapa tidak,
serpihan-serpihan batu luar angkasa ini harganya bernilai jual tinggi.
Maka tak pelak, warga Rusia berbondong-bondong mendatangi lokasi
jatuhnya meteorit di Kota Chelyabinsk, 1.500 km, sebelah timur Kota
Moskow.
Lebih dari 20 ribu orang mendatangi lokasi. Mereka rela membantu pemerintah membersihkan puing-puing ledakan lantaran sebuah misi: mendapatkan sempalan meteorit sebanyak-banyaknya.
Bayangkan saja, serpihan meteorit per gram dihargai 66.000 rubel (US$ 2.200) atau sekitar Rp 21 juta. Nilal ini lebih dari 40 kali harga emas per gram. Harga emas saat ini sekitar Rp 520 ribu per gram.
"Harganya sulit untuk disebutkan. Semakin murni atau sedikit bercampur batu lain, serpihannya, semakin mahal harganya," kata anggota Komunitas Pecinta Meteorit Rusia, Dmitry Kachkalin, seperti dilansir The Globe and Mail, Senin (18/2/2013).
Sementara, menurut pakar spesialis meteorit dan mantan agen khusus Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Joseph Guteinz, sempalan kecil meteorit harganya tidak terlalu tinggi. Tapi kalau meteorit ukuran besar, harganya bisa mencapai, lebih dari US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1 miliar.
"Serpihan kecil meteorit mungkin hanya memiliki nilai beberapa dolar. Tapi jika dalam ukuran besar, bisa berbanderol US$ 100 ribu atau bahkan lebih," katanya.
Penemu meteorit Rusia
Sekelompok ilmuwan dari Urals Federal University adalah yang pertama, berhasil menemukan pecahan meteorit. Batu kecil berwarna hitam mereka temukan di sekitar Danau Beku Chebarkul, dekat Chelyabinsk. Ukurannya hanya sekitar 0,5 cm sampai 1 cm. Mereka yakin pecahan lebih besar nyemplung ke dalam danau.
"Kami telah menguji coba batuan yang kami temukan. Dan itu benar meteorit," kata Viktor Grokhovsky, salah satu ilmuwan Urals Federal University dan Ikatan Ilmuwan Rusia kepada Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
"Batuan kecil ini diklasifikasikan sebagai chondrires biasa, meteorit batuan, dengan kandungan besi sekitar 10 persen," sambungnya.
Seorang warga yang tinggal di pedesaan dekat Chelyabinsk berhasil mengumpulkan bongkahan batu yang ia percaya sebagai meteorit. Namun ia tak mau menjualnya.
"Saya akan menyimpannya. Saya tidak akan menjualnya. Kenapa harus menjualnya. Saya tidak mendambakan kekayaan. Saya sudah terbiasa hidup sederhana. Jadi, saya hanya ingin menyimpannya," kata seorang wanita bertopi pink kepada televisi lokal Rossiya-24.
Lebih dari 20 ribu orang mendatangi lokasi. Mereka rela membantu pemerintah membersihkan puing-puing ledakan lantaran sebuah misi: mendapatkan sempalan meteorit sebanyak-banyaknya.
Bayangkan saja, serpihan meteorit per gram dihargai 66.000 rubel (US$ 2.200) atau sekitar Rp 21 juta. Nilal ini lebih dari 40 kali harga emas per gram. Harga emas saat ini sekitar Rp 520 ribu per gram.
"Harganya sulit untuk disebutkan. Semakin murni atau sedikit bercampur batu lain, serpihannya, semakin mahal harganya," kata anggota Komunitas Pecinta Meteorit Rusia, Dmitry Kachkalin, seperti dilansir The Globe and Mail, Senin (18/2/2013).
Sementara, menurut pakar spesialis meteorit dan mantan agen khusus Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Joseph Guteinz, sempalan kecil meteorit harganya tidak terlalu tinggi. Tapi kalau meteorit ukuran besar, harganya bisa mencapai, lebih dari US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1 miliar.
"Serpihan kecil meteorit mungkin hanya memiliki nilai beberapa dolar. Tapi jika dalam ukuran besar, bisa berbanderol US$ 100 ribu atau bahkan lebih," katanya.
Penemu meteorit Rusia
Sekelompok ilmuwan dari Urals Federal University adalah yang pertama, berhasil menemukan pecahan meteorit. Batu kecil berwarna hitam mereka temukan di sekitar Danau Beku Chebarkul, dekat Chelyabinsk. Ukurannya hanya sekitar 0,5 cm sampai 1 cm. Mereka yakin pecahan lebih besar nyemplung ke dalam danau.
"Kami telah menguji coba batuan yang kami temukan. Dan itu benar meteorit," kata Viktor Grokhovsky, salah satu ilmuwan Urals Federal University dan Ikatan Ilmuwan Rusia kepada Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
"Batuan kecil ini diklasifikasikan sebagai chondrires biasa, meteorit batuan, dengan kandungan besi sekitar 10 persen," sambungnya.
Seorang warga yang tinggal di pedesaan dekat Chelyabinsk berhasil mengumpulkan bongkahan batu yang ia percaya sebagai meteorit. Namun ia tak mau menjualnya.
"Saya akan menyimpannya. Saya tidak akan menjualnya. Kenapa harus menjualnya. Saya tidak mendambakan kekayaan. Saya sudah terbiasa hidup sederhana. Jadi, saya hanya ingin menyimpannya," kata seorang wanita bertopi pink kepada televisi lokal Rossiya-24.
Sejarah penjualan meteorit
Rekor penjualan bongkahan meteorit yang pernah terjadi sebelumnya, adalah meteorit dari batu bulan bernama Dar al Gani 1058. Serpihan luar angkas seberat 1,9 kilogram itu terjual seharga US$ 330 ribu (Rp 3,2 miliar) dalam sebuah lelang di AS. Benda angkasa itu ditemukan di Libya pada tahun 1998.
Kemudian meteorit yang ditemukan di Argentina seberat 161 kilogram terjual seharga US$ 93 ribu melalui situs jual beli "eBay" pada tahun 2006.
Meski memiliki berat yang lebih besar rupanya meteorit dari asteroid Mars-Jupiter itu terjual lebih murah.
Pakar meteorit Gutheinz menjelaskan bahwa siapa saja yang merasa menemukan meteorit dan ingin menjualnya harus mendapat sertifikasi dari ahli mengenai keasliannya.
Data meteorit Rusia
Rekor penjualan bongkahan meteorit yang pernah terjadi sebelumnya, adalah meteorit dari batu bulan bernama Dar al Gani 1058. Serpihan luar angkas seberat 1,9 kilogram itu terjual seharga US$ 330 ribu (Rp 3,2 miliar) dalam sebuah lelang di AS. Benda angkasa itu ditemukan di Libya pada tahun 1998.
Kemudian meteorit yang ditemukan di Argentina seberat 161 kilogram terjual seharga US$ 93 ribu melalui situs jual beli "eBay" pada tahun 2006.
Meski memiliki berat yang lebih besar rupanya meteorit dari asteroid Mars-Jupiter itu terjual lebih murah.
Pakar meteorit Gutheinz menjelaskan bahwa siapa saja yang merasa menemukan meteorit dan ingin menjualnya harus mendapat sertifikasi dari ahli mengenai keasliannya.
Data meteorit Rusia
Peristiwa menerobosnya meteor melalui atmosfer hingga jatuh di bumi yang disebut meteorit ini terjadi pada 15 Februari 2013.
Ledakan dahsyat meteor di Rusia ini menyebabkan sekitar 1200 orang terluka. Setidaknya 300 gedung sekolah di daerah-daerah yang terkena dampak jatuhnya meteor rusak parah dan ringan.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan, sebelum masuk dan bergesek dengan atmosfer bumi, besar meteor sebesar 55 kaki atau sekitar 16,7 km. Beratnya sekitar 10 ribu ton.
Meteor melesat jatuh ke bumi dengan kecepatan 30 km per detik sebelum akhirnya jatuh di daratan salju Rusia. Demikian pernyataan Badan Antariksa Rusia (Roscosmos).
Ledakan dahsyat meteor di Rusia ini menyebabkan sekitar 1200 orang terluka. Setidaknya 300 gedung sekolah di daerah-daerah yang terkena dampak jatuhnya meteor rusak parah dan ringan.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan, sebelum masuk dan bergesek dengan atmosfer bumi, besar meteor sebesar 55 kaki atau sekitar 16,7 km. Beratnya sekitar 10 ribu ton.
Meteor melesat jatuh ke bumi dengan kecepatan 30 km per detik sebelum akhirnya jatuh di daratan salju Rusia. Demikian pernyataan Badan Antariksa Rusia (Roscosmos).
No comments:
Post a Comment