Sejumlah pria bersenjata menembak dan melukai seorang
penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan, di wilayah yang porak poranda
akibat perang tempat pasukan pemerintah sedang membangun serangan
terhadap kelompok pemberontak, ujar PBB pada Rabu. Penembakan terjadi pada Selasa di negara bagian Jonglei, tempat PBB
menempatkan ratusan pasukan penjaga perdamaian dalam persiapan serangan
pemerintah, kata wakil juru bicara PBB, Eduardo del Buey.
"Misi PBB di Sudan Selatan mengonfirmasi bahwa seorang penjaga
perdamaian PBB terluka ketika kelompok bersenjata tak dikenal menembaki
patroli yang bergerak dari Gurkmuk ke Pibor di negara bagian Jonglei,"
kata del Buey kepada para wartawan. Dia tidak menginformasikan kewarganegaraan dari penjaga perdamaian
itu, tetapi para diplomat mengatakan bahwa prajurit tersebut berasal
dari India. Dia dipindahkan ke Ibu Kota Sudan Selatan, Juba, dan berada
dalam kondisi "stabil", tambah sang juru bicara.
Jonglei menjadi lokasi konflik etnis sejak Sudan Selatan merdeka pada
Juli 2011. Sebagian besar masalah terjadi di Pibor, tempat penjaga
perdamaian tersebut terluka dan sebuah helikopter PBB ditembak jatuh
pada Desember. Kepala misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS), Hilde Johnson, mengatakan
pada pekan ini bahwa ia memperkirakan pemerintah Sudan's People's
Liberation Army (SPLA) dalam waktu dekat akan melancarkan serangan
terhadap pejuang yang setia pada pemimpin pemberontak David Yau Yau di
Jonglei.
No comments:
Post a Comment