PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tahun ini
menargetkan dapat menggaet 5 juta pelanggan Internet baru dengan basis
kabel. Pertumbuhan pelanggan Internet berbasis kabel itu digenjot karena
dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. "Koneksi Internet hanya dipakai oleh yang bersangkutan, sehingga
kecepatan saat akses data bisa dijaga. Tidak berebutan seperti model
wireless," ujar Operasional Vice President Consumer and Marketing and
Sales PT Telkom, Jemy Confido, seusai penandatanganan nota kesepahaman
dengan Pemerintah Kota Surakarta tentang penyediaan titik hot spot di
Surakarta. Dari hasil analisis diketahui bahwa pengguna Internet berbasis kabel
kebanyakan adalah pelaku usaha dan pebisnis. Jadi, jika penggunanya
bertambah, secara tidak langsung akan menggerakkan perekonomian.Sedangkan penggunaan Internet versi mobile atau wireless kebanyakan
untuk bersosialisasi dan gaya hidup. Sangat jarang yang dipakai untuk
bisnis. "Tidak nyaman melihat di layar yang kecil," katanya. Jemy mengatakan, saat ini pengguna Internet berbasis kabel di
Indonesia baru sekitar 2,5 juta orang. Jumlah itu terhitung sangat kecil
jika dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 230 juta
orang. Sedangkan di negara tetangga, seperti Vietnam, penetrasi Internet
berbasis kabel di atas 10 persen dari total penduduk. Di Singapura
bahkan sudah mencapai angka 60 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan
jika memasukkan pengguna Internet mobile, dia menyebutkan, saat ini
pengakses Internet di Indonesia sekitar 55-60 juta orang. "Tapi yang
menjadi perhatian kami adalah pengguna Internet kabel. Kita tidak boleh
puas hanya dengan melihat pengguna Internet mobile yang cukup besar,"
dia mengingatkan.
No comments:
Post a Comment