Friday, August 9, 2013

[batavia-news] Pesawat Tabrak Sapi dan Keselamatan Bandara di Indonesia ( video)

 

 
Res: Pesawat fabrak sapi bukan baru pertama tetapi sudah beberapa kali.
 
 

Pesawat Tabrak Sapi dan Keselamatan Bandara di Indonesia ( video)

 

Seharusnya pemerintah ketat menjaga keselamatan bandara.


Landasan pesawat seharusnya steril dari apapun. Dari orang yang lalu lalang, juga dari hewan yang berkeliaran. Hal itu sangat penting demi keselamatan. Namun, syarat krusial ini yang diabaikan di Bandara Djalaluddin, Gorontalo, Sulawesi, Selasa malam 6 Agustus 2013.

Akibatnya nyaris fatal.  Pesawat Boeing 737-800 NG milik maskapai Lion Air keluar landasan setelah menabrak seekor anak sapi di landasan bandara ini. Ketika itu, pesawat  yang mengudara dari Jakarta itu hendak mendarat. Hingga Rabu, 7 Agustus 2013, pesawat itu masih di situ.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menjelaskan bahwa insiden ini terjadi sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Pesawat nahas yang membawa 110 penumpang itu sempat kehilangan keseimbangan setelah insiden tabrakan itu. Beruntung pilot pesawat berhasil mengendalikan laju pesawat dan semuanya selamat.

Petugas bandara yang bergegas kemudian mendapati anak sapi yang ditabrak mati tergilas ban. Tidak diketahui kenapa anak sapi itu bisa masuk ke lintasan pesawat itu. "Semua penumpang dalam keadaan selamat. Saya belum bisa pastikan berapa kerugian," kata Edward.
Bandara sempat ditutup sementara akibat insiden itu. Ratusan calon penumpang sempat terlantar.

Menurut Pilot pesawat, Iwan Permadi, kondisi penerbangan normal saat dia hendak mendaratkan pesawat. Dia kaget karena tiba-tiba melihat tiga ekor sapi di landasan pacu. "Dari jauh terlihat seperti anjing," kata Iwan.

Pada Rabu 7 Agustus 2013, bandara sudah bisa digunakan, namun terbatas. "Yakni hanya untuk pesawat jenis ATR (pesawat berukuran lebih kecil) yang bisa landing dan take off," jelas Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan.

Ia menjelaskan, landasan pacu yang baru dapat digunakan sepanjang 1.700 meter dan hanya dapat mengakomodasi pesawat regional jarak pendek bermesin twin-turboprop. Sementara, untuk pesawat jet jarak jauh, membutuhkan landasan minimal 2.300 meter.

Hasil investigasi sementara, Kementerian Perhubungan tidak menemukan fasilitas bandara yang rusak akibat insiden ini. Meski demikian, Kementerian tetap menginvestigasi kecelakaan itu dan inspeksi menyeluruh fasilitas bandara. "Panjang landasan itu juga bisa dipakai untuk kedatangan tim investigasi," jelasnya.

Berdasarkan laporan yang diterima Kementerian Perhubungan, kecelakaan terjadi saat pesawat menghindari anak sapi yang sedang melintas di landasan. Anak sapi dapat masuk karena ada bagian pagar bandara yang berlubang. "Pesawat menghindar agak ke kiri dan akhirnya keluar landasan pacu," ujar Bambang.

Sementara itu, Kapolsek Bandara Djalaluddin Ipda AR Humonggio mengatakan, pagar bagian Utara di landasan bandara itu rawan diterobos oleh hewan ternak karena terbuat dari kawat duri. "Pagar sebelah Selatan dan Timur sudah bagus."

Bukan kali pertama

Kejadian landasan pesawat tak steril ini bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, 19 April 2010, pesawat latih menabrak dua orang di landas pacu lapangan terbang Curug, Tangerang, Banten. Kedua orang tersebut mengendarai sepeda motor dan diketahui bernama Yopie Herwaman dan Teza Azumar. Akibat insiden itu, kedua pengendara motor itu tewas di tempat dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Tangerang.

Beberapa hari setelah kejadian itu, korban tewas dalam insiden pesawat tabrak motor itu bertambah satu, yakni instruktur penerbang Teeza Aryaputra (28) yang meninggal di RS Siloam, Karawaci, Tangerang pada Jumat pukul 09.15 WIB.

Selain itu, insiden landasan tak steril pun pernah terjadi di landasan pesawat di Papua pada 2009. Pesawat Express Air jenis Dornier 328 dari Sentani, Jayapura mengalami kecelakaan pada Minggu 14 Juni 2009, setelah pilot berusaha menghindari anjing yang melintas di landasan.
Penumpang pesawat sebanyak 29 orang berikut kru berhamburan begitu pesawat mendarat darurat.

Kejadian pesawat tabrak sapi itu juga pernah terjadi di Bandara Komodo, Labuan Bajo, NTT, tanggal 14 September 2011. Pesawat Aviastar BE 146/200 yang dioperasikan oleh PT Transnusa, nyaris menabrak tiga ekor sapi ketika hendak mendarat pukul 4 sore.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment