Mukjizat Televisi
Oleh: Muhamad Heychael
Masih segar dalam ingatan kita proses pemakaman ustad Jefry Al-Buchory—yang akrab disapa Uje—yang dihadiri ribuan pelayat. Gambar orang-orang yang berdesakan mengantar beliau ke peraduan terakhir disiarkan secara langsung dalam layar televisi kita. Sampai pertengahan tahun ini, mungkin tidak ada sosok yang begitu banyak dibicarakan televisi dan mendapat peliputan yang luas seperti Uje.
Kehilangan tokoh publik dan agama seperti Uje tentu merupakan kerugian besar bagi publik. Momentum meninggalnya beliau, selain memang merupakan sebuah kehilangan yang besar, sejatinya mesti juga jadi ruang refleksi bagi publik. Dalam kerangka ini, luasnya peliputan televisi atas meninggalnya Uje menjadi masuk akal. Sayangnya, bukan semangat ini yang diusung televisi, setidaknya berdasarkan praktek yang tampak di layar kaca.
Baca Selengkapnya >> remotivi.or.id
Remotivi adalah sebuah inisiatif warga untuk kerja pemantauan tayangan televisi di Indonesia. Cakupan kerjanya turut meliputi aktivitas pendidikan melek media dan advokasi yang bertujuan (1) mengembangkan tingkat kemelekmediaan masyarakat, (2) menumbuhkan, mengelola, dan merawat sikap kritis masyarakat terhadap televisi, dan (3) mendorong profesionalisme pekerja televisi untuk menghasilkan tayangan yang bermutu, sehat, dan mendidik.
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment