Saturday, March 15, 2014

[batavia-news] Djoko Santoso Sebut Megawati ‘Sang Ideolog’ Sesungguhnya +Kawasan Timur Jauh Tertinggal

 

 

Djoko Santoso Sebut Megawati 'Sang Ideolog' Sesungguhnya
Sabtu, 15 Maret 2014 | 7:58

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri [SP/Fuska Sani Evani] Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri [SP/Fuska Sani Evani]

[KUPANG] Jenderal TNI (Purn) H. Djoko Santoso menyebut Megawati Soekarnoputri sebagai "sang ideolog" sesungguhnya, karena sudah terbukti konsistensi dalam memegang teguh nilai-nilai nasionalisme dalam perjuangan politiknya selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) selama ini.

"Ibu Megawati itu adalah 'the real ideologue' (sang ideolog sesungguhnya). Beliau konsisten dalam memegang teguh nilai-nilai nasionalisme dalam perjuangan politiknya," kata Djoko Santoso, Panglima TNI 2007-2010, kepada wartawan seusai menyampaikan kuliah umum kepada civitas academica Universitas Nusa Cendana (Undana) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (14/3).

Djoko Santoso menyampaikan kuliah umumnya bertema Ideologi Pancasila atas undangan Rektor Undana, Prof Ir Fredrik L. Benu, M.Si, Ph.D., dan diikuti para dekan dan sekitar 400 mahasiswa universitas kebanggaan rakyat NTT tersebut.

Menjawab pertanyaan wartawan mengenai siapa menurut dirinya calon presiden terbaik untuk masa selanjutnya, Djoko Santoso mengatakan, seluruh capres yang sudah sering disebut-sebut media dan masuk dalam bursa pencalonan merupakan calon-calon terbaik.

Pertimbangannya karena semua partai politik pendukung mereka tentu sudah mempertimbangkannya dengan baik.

Melanjutkan uraiannya, Djoko Santoso menyimpang dalam memberi opininya lebih jauh tentang siapa capres Indonesia mendatang.

Djoko Santoso malah memilih untuk berkomentar tentang Megawati Soekarnoputri, Presiden RI ke-5 itu dengan menyebutkannya sebagai "sang ideolog" sesungguhnya bagi Indonesia.

Dalam penilaiannya, Megawati adalah pemimpin bangsa yang bukan hanya pewaris darah pemimpinan bangsa Soekarno, namun pula mampu meneruskan nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan sebagaimana yang dipegang teguh Presiden RI pertama RI tersebut baik sebelum maupun setelah kemerdekaan RI.

Selain itu, menurut penilaian Djoko Santoso, Megawati sebagai seorang pemimpin parpol besar di Indonesia sudah menunjukkan kepemimpinannya yang kuat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

"Ibu Mega itu matang dan sangat berpengalaman dalam berpolitik dan memimpin," tegas Djoko.  [Ant/L-8]

++++

 
RABU, 01 November 2011 |
 
Kawasan Timur Jauh Tertinggal
 
Jakarta, AE.- Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Tertinggal kini sementara dibahas oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR RI. RUU ini diharapkan dapat menjembatani ketertinggalan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).


Harapan ini disampaikan anggota DPR RI dapil Papua Barat, Michael Wattimena, kepada Ambon Ekspres, di Jakarta, Senin (31/10). “Bukan kita mendikotomi antara kawasan barat Indonesia, tengah, timur, tapi memang fakta menunjukan bahwa kawasan yang tertinggal adalah kawasan timur Indonesia,” kata Wattimena.

Dia mengatakan, RUU ini sangat penting, untuk berdiri di belakang kebijakan yang berkaitan dengan pengentasan daerah tertinggal. Jika perintah UU pasti dijalankan oleh pemerintah. Berbeda dengan kebijakan atau keputusan yang tidak setara dengan UU. Ini masih bisa dilanggar, namun jika perintah UU tetap dijalankan.

Dia mengatakan, secara emperis, KTI seperti Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, NTT, merupakan wilayah tertinggal. Sehingga perlu kebijakan khusus untuk menjadikan daerah-daeah tersebut keluar dari ketertinggalan.

Dia menggambarkan, kondisi infrastrktur di wilayah KTI jauh berbeda dengan wilayah Indonesia barat. Mulai dari jalan, fasilitas umum, seperti rumah sakit, sekolah, dan lainnya. Masih tertinggal. Ini sangat memprihatinkan. “Maka itu, kami yang dari timur Indonesia berharap dengan adanya RUU ini bisa menjadi semangat baru dalam pengentasan daerah tertinggal. Semoga ini merupakan solusi, sehingga image daerah tertinggal yang selama ini melekat pada kawasan timur, bisa dihilangkan,” tandas Wattimena.

Wattimena juga merupakan anggota Baleg, yang membahas RUU ini. Dia menuturkan, beberapa waktu lalu, pihaknya telah mengadakan rapat kerja dengan Menteri Daerah Tertinggal (PDT), Helmy Faisal Zaini. “Kami sangat mendukung RUU ini. Dan sebagai anggota DPR RI dari timur, kami akan terus mendorong RUU ini sehingga menjadi UU,” katanya.

Wattimena adalah putra Maluku. Lahir dan besar di Maluku, namun terpilih menjadi anggota DPR RI dari dapil Papua Barat. Saat ini, dia duduk di Komisi V, membidangi perhubungan, telekomunikasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan pedesaan dan kawasan tertinggal.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment