Thursday, March 13, 2014

[media-jabar] SIARAN PERS: "Unoriginal Sin", Pameran Tunggal Asmudjo J. Irianto; Jumat, 21 Maret 2014, Pk. 19.00 WIB @ Amphiteater - SSAS

 

 

 

Kepada Yth.

Redaktur Budaya

Di Tempat

 

Siaran Pers

 

UNORIGINAL SIN

Art in the Expired Field

Pameran Tunggal Asmudjo J. Irianto

 

21 Maret – 13 April 2013

Ruang B dan Ruang Sayap

Selasar Sunaryo Art Space

Jalan Bukit Pakar Timur 100 Bandung 40198

www.selasarsunaryo.com

 

original sin

noun

: the belief taught in Christianity that people will naturally do bad or evil things

http://www.merriam-webster.com/

 

Selasar Sunaryo Art Space bekerjasama dengan Valentine Wille Special Projects dengan bangga mempersembahkan Unoriginal Sin: Art in the Expired Field - Pameran Tunggal Asmudjo Jono Irianto. Unoriginal Sin merangkum pandangan kesenirupaan yang dipercaya oleh Asmudjo Jono Irianto (lahir di Bandung, 1962) hari-hari ini, yang mewujud pada karya-karya (fotografi, lukisan, patung dan instalasi) yang telah ia buat sepanjang tahun 2013 hingga awal tahun 2014 ini.

Asmudjo Jono Irianto adalah sosok bersegi banyak. Ia adalah seorang kurator independen, yang telah memiliki reputasi dalam medan seni rupa kontemporer Indonesia. Ia juga juga seorang pengajar yang memilliki karakter partikular di Jurusan Seni Rupa dan Desain, Insititut Teknologi Bandung. Ia juga menjadi ahli keramik dan kriya yang kerap membagi pengetahuannya serta menjadi konsultan pemerintah untuk mengadakan pameran, seminar dan lokakarya. Ia juga tertarik dengan dunia desain dan arsitektur yang mengondisikannya untuk mendalami aspek-aspek teknis bidang-bidang itu. Terakhir, hingga kini ia juga aktif sebagai seniman yang masih diundang untuk mengikuti beberapa pameran bersama. Unoriginal Sin: Art in the Expired Field menjadi pameran tunggal ketiganya setelah Kleptosigns (2000) dan Debt Store (2002).

Segi-segi itu saling mempengaruhi satu sama lain, setidaknya pada pameran ini. Karya-karya dalam pameran ini menjadi implementasi selera personalnya pada teknik penciptaan karya seniman-seniman seperti Christian Boltanski, Kara Walker, Chuck Close, Martin Puryear dan lain-lain. Dibantu sejumlah asistennya, Asmudjo secara rinci menciptakan beberapa karya dengan penampakan formal yang mendekati karya seniman-seniman tersebut. Sisi perfeksionis pada peniruan itu secara ‘ironis’ diakui Asmudjo hanya berdasarkan atas selera personalnya sendiri. Posisinya sebagai seniman dalam pameran ini benar-benar dimanfaatkannya untuk berjarak, dengan tidak membicarakan hal-hal konseptual mengenai karyanya, apalagi untuk menjustifikasi karya-karyanya sendiri sebagai sebuah karya yang berwacana tertentu. Sebagai seorang seniman ia tidak ingin menempatkan diri sebagai ‘kurator’.

Karya-karya apropiasi itu juga ditampilkan secara bermain-main, mengolok-olok dan sinis. Selain itu, mereka juga menampilkan sosok Asmudjo dengan beberapa pose dan gestur yang mewakili kualitas-kualitas khas ‘selera rendah’ seperti seronok, sarkastik, sensasional, kampungan dan lain-lain. Tindakan mengapropriasi, meniru dan merujuk tersebut menggarisbawahi judul pameran ini, bahwa ia sebagai perupa memiliki kecenderungan untuk terpengaruh oleh perupa lain serta meminjam ikon, gagasan dan pengetahuan dari bidang-bidang kehidupan yang lain.

Penjelasan di atas mungkin tidak mampu merangkum seluruh aspek kesenimanan Asmudjo Jono Irianto, terlebih untuk dirinya sendiri, yang selalu menolak dan menepis segala justifikasi pada karya-karyanya dan pandangan-pandangannya atas kesenirupaan.

Adapun detail dari kegiatan adalah sebagai berikut:

Pembukaan Pameran                        : Jumat, 21 Maret 2014

                                                            Pk. 19.00 WIB

                                                            di Amphiteater

Dibuka oleh                                        : Jim Supangkat

 

 

Artist Talk                                           : Minggu, 23 Maret 2014

                                                            Pk. 15.00 WIB

                                                            di Bale Handap

 

Durasi Pameran                                 : 21 Maret 2014 s.d. 13 April 2014

                                                            Ruang B dan Ruang Sayap, Selasar Sunaryo Art Space

                                                            Jl. Bukit Pakar Timur No. 100

                                                            Bandung 40198

                                                            (Buka setiap hari Selasa s.d. Minggu, Pk. 10.00 – Pk. 17.00 WIB, tutup pada hari Senin & hari libur nasional)

Besar harapan kami bahwa rekan-rekan jurnalis berkenan untuk meliput dan menghadiri kegiatan ini, mengingat pentingnya peran media massa dalam mewartakan kegiatan-kegiatan seni budaya di Indonesia. Terima kasih banyak atas perhatian dan kerja sama yang diberikan.

 


Hormat kami,

Selasar Sunaryo Art Space

 

Elaine V. B. K.

Program Manager

+62 813 2000 999 7

program@selasarsunaryo.com

 

 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment