Pekikan keras mewarnai proses evakuasi empat jenazah bocah, yang dikabarkan hilang sejak Rabu (27/2/2013).
Ke empat jenazah, Elsan bocah perempuan (7), beserta adiknya terson
(4), Aprilius Ama Mado (5), dan Wihelmus Rudi (3) secara mengejutkan
ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa, dalam mobil tua di depan
sebuah bengkel di Kompleks Seken Centre Pasar Cik Puan Bukit Beruntung,
Kelurahan Sadai Kecamatan Bengkong, Kamis (28/2/2013) petang.
Para ibu yang memaksa menonton langsung proses evakuasi, akhirnya
malah terkaget-kaget melihat tubuh-tubuh kecil, saat dikeluarkan dari
mobil sedan berplat BM 1306 XS.
Sesekali, mereka terpekik kaget kala satu per satu mayat dikeluarkan
dan dimasukkan ke dalam kantong jenazah. Tak sedikit ibu-ibu yang tak
tahan, dan malah ikut menangis sedih.
Tak hanya merasakan kesedihan, warga pun banyak yang bertanya-tanya,
mengapa keempat anak-anak di bawah umur bisa masuk ke dalam mobil dan
tewas.
"Mereka berempat memang sering main-main ke arah sini. Soalnya sering
nyari-nyari kaleng begitu. Lagian namanya ini pasar kan, emang banyak
anak-anak juga sih keliaran di sini," ujar Ani, salah satu warga.
Wanita yang juga tinggal di Kampung Durian, mengaku sudah mendengar kabar hilangnya empat bocah sejak kemarin.
Bahkan, meski berbeda RT, banyak juga warga Kampung Durian yang ikut mencari-cari ke mana bocah-bocah itu pergi.
"Ada yang bilang mereka ngikutin topeng monyet, terus nyasar enggak
tahu jalan pulang. Tapi, kalau nyasar juga aneh, orang mereka biasa main
ke mari, dan lagi dekat. Rumahnya di belakang sana saja kok. Heboh ini
mereka, kemarin semua orang nyariin," papar Ani.
Ani mengaku tidak pernah menemukan peristiwa aneh di seputaran Pasar
Cik Puan. Namun, ia tak menampik banyak warga yang bertanya-tanya, dan
menganggap kematian keempat bocah ini tidak wajar.
"Namanya mobil tua, mesin sudah mati. Bannya saja kempes semua, tapi
kalau mereka masuk ke dalam, tentu bisa keluar lagi dong kalau pintunya
enggak rusak. Terus tadi ada polisi yang bilang mayatnya
bertumpuk-tumpuk, kok bisa," paparnya menganalisa.
Meski tidak mengenal keluarga korban satu per satu, Ani menyebutkan
selama proses pencarian, keluarga empat anak berusaha mencari dengan
segala cara.
"Kami dikasih selebarannya. Ibunya nyebarin selebaran, terus
diumumkan lagi di masjid. Makanya, saya bilang tadi heboh semua nyariin
mereka," cetus Ani.
RT setempat pun mengaminkan hal yang sama. Zulkarnain, Ketua RT 01/RW
11 yang menaungi wilayah Pasar Cik Puan memaparkan, bahwa keempat bocah
sering terlihat bermain-main di pasar.
"Mereka suka cari besi-besi tua. Kadang ramai-ramai begitu sama orang
dewasa, orangtuanya mungkin. Di sini mereka suka cari kaleng-kaleng
juga kan," jelas Zulkarnain.
Pria yang mengenakan kaos putih, bahkan mengaku sering melihat keempat korban.
"Hampir tiap hari, dari jam 10.00-an sampai sore. Karena, rumahnya
dekat di Kampung Durian. Pulang sendiri, orang enggak sampe 100 meter
rumahnya," tutur Zulkarnain.
No comments:
Post a Comment