Jerit tangis terdengar dan menghiasi ruangan Instalasi Jenazah RSUD
Djasamen Saragih. Itu dikarenakan keluarga korban terutama ibu korban,
menangis histeris begitu melihat anaknya terbujur kaku di kamar mayat
rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemko) Siantar ini.
Seperti halnya orangtua Ananda Annisa Roza. Histeris begitu melihat
anaknya sudah terbujur kaku. Ibu berkerudung merah ini tak kuasa menahan
tangis atas kepergian anaknya.
"Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah, anakku, anakku,
anakku, Ya Allaah Ya Rahman, ampunilah dosa anakku Ya robb,"tangis ibu
kerudung merah seraya menghapus rambut anaknya.
"Ya Allah, baju anakku sampai kotor dan koyak kayak gini,"kata ibu yang tak mau namanya disebutkan, Kamis (28/2/2013).
Isak tangis ibu berkulit putih ini membuat ia terjatuh ke lantai dan
pingsan. Mengetahui orangtua Ananda Annisa Roza ini pingsan, petugas
rumah sakit langsung berusaha menyadarkan ibu tersebut dan memberinya
air mineral setelah siuman.
"Nisa,bangun nak, bangunlah sayang,"isak tangisnya sembari menciumi
anaknya tersebut. Sesekali terlihat ibu nisa memegang ponselnya dan
menghubungi suaminya Edi Sutrisno yang baru saja pulang dari Jakarta.
"Pak,pak, Nisa pak. Nisa anak kita pak, dia sudah pergi pak. Dia
tinggalkan kita pak,"cerita ibu Nisa kepada suaminya dan tak berapa
lama, Edi Sutrisno terlihat sambangi jasad anaknya.
"Ya Allah Nisa anakku. Maafkan papa ya nak. Ya Allah terimalah ia
disisMu dan ampuni semua dosanya,"kata Edi begitu melihat jasad anaknya
di ruang kamar mayat RSU Djasamen Saragih.
No comments:
Post a Comment