SG 552 Commando
The compact SG 552 Commando (full designation as the 552-2P[5]) carbine was released in 1998. It has a shorter 226 mm (8.9 in) barrel (with an open, 3-prong flash suppressor) and gas tube, ventilated handguards and a redesigned bolt carrier group that was integrated with the piston rod to form a single moving assembly. The SG 552 series rifles have a 360 mm (14.2 in) long sight radius. The return mechanism has been moved to the rear of the receiver housing and its recoil spring is guided in a way analogous to that of the AK-47: on a steel guide rod (later models feature a polymer guide rod) resting against the lower receiver's rear surface under tension of the compressed recoil spring. Like the SG 550/551, this model can accept rails and accessories enabling the use of optics. A long barrel version of the SG 552 known as the SG 552 LB incorporates a 346 mm (13.6 in) barrel with provision to fire rifle grenades and support a bayonet.
Ada Senapan Sig 552 Kopassus di Pameran Alutsista
Minggu, 6 Oktober 2013 11:22 WIB | 3850 Views
Sig 552 digunakan satuan tersebut karena mampu memberikan keakurasian yang tinggi.
Sig 522 dilengkapi dengan teknologi yang disebut aim point, alat penentu arah yang berfungsi untuk mengarahkan tembakan sehingga tepat sasaran.
"Pada layar kecil yang terdapat di bagian atas Sig 552, terdapat titik merah yang fungsinya untuk mengarahkan pembidik ke sasaran tembakan," kata Sersan satu Ismael yang bertugas di stan Kopassus.
Kecanggihan senjata serbu Sig 552 menurut dia dapat dilihat dari beberapa aspek.
"Senjata dikatakan canggih jika memenuhi beberapa aspek, seperti aspek ergonomis, ekonomi, keamanan dan kemampuan senjata," kata Ismael.
Dari aspek ergonomik, Sig 552 dirancang sesuai anatomi tubuh manusia sehingga ketika dipakai terasa nyaman.
"Sig 552 terasa nyaman saat posisi menembak meskipun tubuh penuh perlengkapan yag cukup berat seperti rompi, helm, masker dan ransel," jelas Ismael.
Selain mampu memberikan keakurasian yang tinggi, kemampuan Sig 552 terletak pada sistem penguncian kotak peluru yang dapat mencengkeram peluru sehingga peluru tidak berjatuhan.
"Semakin banyak jumlah peluru, pada senapan lain, cengkeramannya kurang kuat sehingga sering berjatuhan. Sedangkan Sig 552 berbeda, semakin banyak jumlah peluru maka cengkramannya semakin kuat," katanya lagi.
Dengan bobot 2,1 kg Sig 552 juga tahan terhadap macet (peluru tidak bisa ditembakkan).
Senjata buatan Jerman tersebut diperuntukkan saat tugas-tugas strategis terpilih.
"Senjata ini biasanya diperuntukkan seperti satuan 81 antiteror dalam menangani pembebasan sandera si Somalia," ungkap Ismael.
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment