Sunday, October 6, 2013

[batavia-news] RI Tunggu Studi Jepang soal Shinkansen

 

res. Nilai investasi lebih dari puluhan triliun rupiah, yang katanya tidak melibatkan peran APBN, jadi melalui pinjaman atau kredit. Pinjaman  atau hutang dan bunganya harus dilunasi.  Apakah pembayan hutang dan bungnya tidak terkait APBN?
 
 
 
RI Tunggu Studi Jepang soal Shinkansen
Faisal Rachman | Sabtu, 05 Oktober 2013 - 15:00 WIB
:

NUSA DUA - Pemerintah Indonesia menyambut baik tawaran Jepang yang berminat untuk membangun jalur kereta cepat (Shinkansen) di Pulau Jawa. Saat ini, pemerintah sedang menunggu proses studi awal yang sedang dilakukan Jepang.

"Kami menyambut baik tawaran Jepang tersebut. Apalagi mereka bersedia membangunnya dengan teknologi tinggi, termasuk membiayainya sendiri. Sekarang kami menunggu studi yang dilakukan mereka," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Soesantono di sela-sela acara minister meeting APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, Jumat (4/10).

Menurut Bambang, teknologi kereta cepat yang ditawarkan Jepang dinilai lebih memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia. Pasalnya, selain berteknologi tinggi, high speed train berkecepatan 300 kilometer per jam buatan Jepang lebih aman lantaran tak pernah mengalami masalah kecelakaan yang hebat.

Selain itu, pembiayaan yang dilakukan Jepang sendiri memudahkan pemerintah untuk membangun proyek-proyek strategis lainnya. "Nilai investasinya belum diketahui pasti. Namun, setidaknya mungkin lebih dari puluhan triliun. Ini tak melibatkan peran APBN. Jadi kita bisa meneruskan proyek lainnya seperti Trans Sumatera dan sebagainya," tuturnya.

Bambang melanjutkan, jika jadi terlaksana, nantinya jalur kereta cepat yang akan dibangun antara Jakarta dan Surabaya akan dibangun melayang (elevated rail). Selain lebih mudah karena tanpa harus membebaskan tanah, rel layang kata Bambang jauh lebih aman. "Ini kecepatan tinggi loh, 450 kilometer itu hanya dua setengah jam. Bahaya kalau di bawah," tuturnya.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Jepang Muhammad Lutfi menegaskan, Jepang saat ini sangat berminat untuk merealisasikan pembangunan Shinkansen di Indonesia. Hal ini dilakukan Jepang setelah sukses mengekspor teknologi tersebut ke Amerika Serikat dan China.

"Saat ini mereka sudah buat studinya untuk diterapkan di sini. JICA sudah siap untuk ajukan proposal ke kita. Tentunya hal ini akan dipengaruhi pertumbuhan ekonomi kita ke depan," ucapnya.

Kata Lutfi, keinginan Jepang ini sudah disampaikan langsung Menteri Transportasi Jepang Akihiro Ohta kepada Menteri Perhubungan EE Mangindaan saat berkunjung ke Jepang beberapa waktu lalu. 
 
High speed train itu, kata dia, direncanakan hadir dalam dua rute yakni Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya. Khusus untuk jalur Jakarta-Bandung dibutuhkan terowongan karena lintasan kereta super cepat itu akan menembus gunung.

Kereta peluru pertama kali dibuat pada 1964. Shinkansen di Jepang yang diluncurkan sejak 1996 sebelumnya, diklaim memiliki kecepatan sekitar 270 km per jam. Jepang sukses menguji coba pertama kali kereta peluru, atau dikenal sebagai Shinkansen, yang kecepatannya mencapai 311 mil per jam pada 4 Juni 2013.

Perjalanan dari Tokyo ke Nagoya, yang awalnya menempuh waktu perjalanan 90 menit, kini cukup ditempuh dalam 40 menit menggunakan Shinkansen terbaru itu. Kereta peluru maglev (magnetic levitation), menggunakan medan magnet untuk membuat kereta melayang di atas rel dan mencapai kecepatan tinggi.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment