res : Protes boleh, tetapi sialnya ialah protes tidak akan diperhatikan oleh KPU, jika bukan pendukung kaum pemegang kunci kemudi bahtera negara.
Gagal Jadi Anggota Dewan, Sejumlah Caleg Unjuk Rasa
"Bagi kami ini tidak adil, karena kami telah dicurangi."
ddd
Minggu, 20 April 2014, 14:17 Desy Afrianti, Diki Hidayat (Garut)
(VIVAnews/Diki Hidayat)
VIVAnews - Kecewa hasil perolehan suaranya kecil, sejumlah calon legislatif menggelar aksi unjuk rasa di sekitar gedung Bale Paminton Garut, Jawa Barat, Minggu, 20 April 2014. Di gedung itu saat ini sedang berlangsung rapat pleno rekapitulasi hasil suara DPRD Kabupaten/Kota, Provinsi, DPR RI dan DPD RI.
Para caleg itu marasa dicurangi dan dipastikan gagal untuk duduk di kursi legislatif. Dalam orasinya, mereka mengatakan bahwa telah terjadi banyak pelanggaran saat pemungutan suara pada Rabu, 9 April 2014 lalu. Namun, kata demonstran, tidak ada tindakan tegas bagi para pelaku pelanggaran pemilu baik oleh Panwaslu dan KPUD Garut.
"Kami sangat kecewa. Bagi kami ini tidak adil, karena kami telah dicurangi namun tak ada tindakan dari pihak berwenang," ujar Yuke Ani, caleg DPRD Garut dapil 2 nomor urut 3 dari Partai Gerindra.
Para pengunjuk rasa mendesak agar KPUD Garut membatalkan hasil rekapitulasi penghitungan suara. Mereka juga meminta KPUD membubarkan Panwaslu karena gagal melakukan pengawasan selama pemungutan suara berlangsung.
"Kami minta agar KPUD Garut membatalkan hasil rekapitulasi dan dilakukan pemungutan ulang serta membubarkan Panwaslu yang kami nilai tak mampu bekerja," kata Yuke. "Setidaknya di TPS-TPS yang melakukan kecurangan untuk diulang."
Hal senada juga disampaikan Surya, caleg dari PKPI. Menurutnya, suatu pertanda buruk jika tetap meloloskan caleg yang menang akibat kecurangan. "Ke depan para caleg yang menang dengan kecurangan maka mereka akan menumpuk harta dan mencuri anggaran," kata Surya. (adi
Para caleg itu marasa dicurangi dan dipastikan gagal untuk duduk di kursi legislatif. Dalam orasinya, mereka mengatakan bahwa telah terjadi banyak pelanggaran saat pemungutan suara pada Rabu, 9 April 2014 lalu. Namun, kata demonstran, tidak ada tindakan tegas bagi para pelaku pelanggaran pemilu baik oleh Panwaslu dan KPUD Garut.
"Kami sangat kecewa. Bagi kami ini tidak adil, karena kami telah dicurangi namun tak ada tindakan dari pihak berwenang," ujar Yuke Ani, caleg DPRD Garut dapil 2 nomor urut 3 dari Partai Gerindra.
Para pengunjuk rasa mendesak agar KPUD Garut membatalkan hasil rekapitulasi penghitungan suara. Mereka juga meminta KPUD membubarkan Panwaslu karena gagal melakukan pengawasan selama pemungutan suara berlangsung.
"Kami minta agar KPUD Garut membatalkan hasil rekapitulasi dan dilakukan pemungutan ulang serta membubarkan Panwaslu yang kami nilai tak mampu bekerja," kata Yuke. "Setidaknya di TPS-TPS yang melakukan kecurangan untuk diulang."
Hal senada juga disampaikan Surya, caleg dari PKPI. Menurutnya, suatu pertanda buruk jika tetap meloloskan caleg yang menang akibat kecurangan. "Ke depan para caleg yang menang dengan kecurangan maka mereka akan menumpuk harta dan mencuri anggaran," kata Surya. (adi
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment