Sunday, May 11, 2014

[batavia-news] Survei : pemberitaan pelanggaran pemilu didominasi politik uang + KPU Jabar temukan hasil validasi perbedaan data

 

 

Survei : pemberitaan pelanggaran pemilu didominasi politik uang

Minggu, 11 Mei 2014 21:41 WIB | Dilihat 3352 Kali
Bentuk pelanggaran Pemilu terbanyak yang disorot media massa yakni politik uang sebanyak 52 persen,"
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga survei Indonesia Indicator (I2) menganalisa pemberitaan pelanggaran Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif 2014 didominasi praktik politik uang (money politic).

"Bentuk pelanggaran Pemilu terbanyak yang disorot media massa yakni politik uang sebanyak 52 persen," kata Direktur Komunikasi I2 Rustika Herlambang melalui keterangan tertulis di Jakarta Minggu.

Peneliti I2 menganalisa pemberitaan terhadap 292 media online nasional dan daerah sejak 16 Maret hingga 7 Mei 2014 terkait berita soal pelanggaran Pemilu 2014.

Rustika menyebutkan media online yang memberitakan pelanggaran pemilu berkaitan dengan politik uang sekitar 52 persen, penggelembungan suara (18 persen), pemilihan ulang (12 persen), pelanggaran kode etik dan penghitungan ulang (9 persen).

Rustika mengungkapkan I2 menelusuri terdapat 14.556 pemberitaan terkait pengamanan pemilu legislatif selama dua bulan terakhir.

"Terdapat sebanyak 3.318 atau 23 persen yang memuat pemberitaan tentang pelanggaran pemilu," ujar Rustika.

Berita pelanggaran pemilu meliputi 1.716 berita politik uang, 593 berita penggelembungan suara, 393 berita pencoblosan ulang, 315 berita pelanggaran kode etik dan 305 berita penghitungan ulang.

Berdasarkan lokasi pemilihan, Rustika menuturkan daerah yang paling banyak memberitakan politik uang di wilayah Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur dan Papua.

Sementara itu, pelanggaran penggelembungan suara, administrasi dan penyalahgunaan kewenangan penyelenggara pemilu banyak terjadi di daerah Riau, Sidoarjo, Sampit, Seluma, Balikpapan, Jawa Tengah, Aceh, Jawa Barat, Sumbawa dan Kalimantan Timur.

Kemudian, Flores Timur, Pontianak, Yogyakarta, Batam, Sumatera Utara, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara dan Kalimantan Barat.

Pengamat politik dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Ari Dwipayana menyatakan penegak hukum terpadu seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Polri harus bersinergi dan tegas menindaklanjuti laporan dugaan pidana pemilu.

"Berdasarkan pengalaman pemilu legislatif politik uang dilakukan kepala desa saat masa kampanye, tim sukses, calon legislatif , KPPS , serta PNS, pengurus partai dan penyelenggara Pemilu," tutur Ari.

Ari juga menyoroti Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) agar menindak tegas penyelenggara pemilu yang melangar kode etik dan tidak independen.

Rektor Universitas Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat menambahkan politik uang akan berdampak dan memiliki konsekuensi ongkos politik menjadi tinggi yang ditanggung partai maupun calon legislator.

"Implikasinya para caleg berusaha mengembalikan modal yang sudah keluar dan berusaha mengumpulkan dana untuk biaya politik berikutnya," kata Komaruddin.(*)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2014

+++++
 

KPU Jabar temukan hasil validasi perbedaan data

Minggu, 11 Mei 2014 21:54 WIB | Dilihat 3217 Kali
Sekarang sudah diperbaiki dengan validasi kemarin (Sabtu),"
Bandung (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menemukan perbedaan data perolehan suara pemilu 2014 di daerah Kota Depok, Cimahi dan Kabupaten Cianjur.

"Sekarang sudah diperbaiki dengan validasi kemarin (Sabtu)," kata Komisoner KPU Provinsi Jabar, Agus Rustandi melalui telepon seluler, Minggu.

Ia menuturkan sesuai rekomendasi Bawaslu Jabar bahwa KPU di tiga daerah itu diminta melakukan validasi data perolehan suara karena ada ketidakcocokan data.

Selanjutnya tiga KPU itu, kata Agus selesai melakukan validasi data lalu diperbaiki perolehan suara legislatif tersebut.

"Kini validasi sudah tuntas," kata Agus.

Sementara itu, KPU Jabar menjadwalkan penetapan hasil perolehan suara tingkat Provinsi Jabar, Selasa (13/5).

Sebelumnya hampir dua pekan KPU Jabar disibukan dengan menggelar Rapat Pleno Rekapitulasi Perhitungan Perolehan Suara Pemilu 2014 agenda pencermatan kembali data pemilih 2014.

Selain itu KPU Jabar disibukan dengan agenda sidang pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu KPU Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Sidang tersebut dengan tuduhan proses pemilihan legislatif 2014 pada tahapan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan dan kabupaten diduga terjadi keganjalan.(*)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2014

 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment