Monday, June 3, 2013

[batavia-news] BPS: Daya Beli Masyarakat Tergerus

 

PENAIKAN HARGA BBM

BPS: Daya Beli Masyarakat Tergerus


Suryamin, Menurut Kepala BPS

Selasa, 4 Juni 2013

JAKARTA (Suara Karya): Penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis premium dan solar berdampak membebani ekonomi masyarakat luas. Kebijakan itu niscaya memicu lonjakan harga barang dan jasa, termasuk bahan pangan.
Demikian laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasikan di Jakarta, Senin. Menurut Kepala BPS Suryamin, kenaikan harga BBM memang berdampak menekan impor migas. Namun, di sisi lain, daya beli masyarakat tergerus.
Suryamin menyebutkan, BPS sebenarnya tidak memprediksi dampak penaikan harga BBM terhadap daya beli masyarakat. BPS, katanya, sekadar memotret dampak penaikan harga BBM. Justru itu, dia mengaku belum tahu besaran dampak itu karena secara formal harga BBM subsidi belum dinaikkan.
Sementara itu, pengamat perminyakan Pri Agung Rakhmanto dan ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, jika tidak bisa diantisipasi, maka kenaikan harga BBM hanya akan memberatkan masyarakat akibat lonjakan harga barang dan jasa.
Karena itu, Enny berkali-kali menyarankan pemerintah agar berfokus menjaga daya beli masyarakat. Salah satunya dengan memberikan kompensasi penaikan harga BBM subsidi kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan produktif. Misalnya pinjaman lunak untuk usaha.
Menurut Enny, bentuk kompensasi harus memiliki sifat seperti jaring pengaman sosial (JPS) sehingga mampu mencegah masyarakat terperangkap ke dalam kemiskinan akibat kenaikan harga BBM.
"Seharusnya kompensasi diberikan lebih dulu untuk mendorong produktivitas masyarakat. Dengan demikian, ketika harga BBM dinaikkan, masyarakat sudah siap. Prinsipnya, masyarakat dari dicegah dari risiko terseret ke jurang kemiskinan," ucapnya.
Menurut Suryamin, saat ini daya beli meningkat sebagaimana tecermin dalam indeks nilai tukar petani, peternak, nelayan, dan buruh. Daya beli petani secara keseluruhan menjadi 104,95 persen, naik 0,39 persen year on year. Sementara nilai tukar nelayan naik 105,34.
Atas dasar itu, Suryamin meyakini pengaruh kenaikan harga BBM tidak akan menurunkan daya beli masyarakat. Tapi, syaratnya, harga-harga barang tidak naik lebih dulu.
Berkaca pada pengalaman dalam triwulan II/2012, saat itu harga barang dan jasa melonjak. Padahal kenaikan harga BBM urung dilaksanakan. Menurut Suryamin, yang kerap terjadi dan bikin masalah adalah harga BBM belum dinaikkan, tapi harga kebutuhan pokok masyarakat sudah melonjak lebih dulu.
Bahkan jika kenaikan harga BBM subsidi diberlakukan pada pertengahan Juni 2013 ini, diprediksi potensi ledakan inflasi hebat sulit dihindari. Sebab pada bulan ini siklus tekanan inflasi berkumpul pada satu waktu. Yaitu, kenaikan harga barang dan jasa disusul oleh momentum Ramadhan, liburan sekolah, dan tahun ajaran baru sekolah.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo berharap lonjakan inflasi per Juni 2013 tidak membuat asumsi inflasi dalam APBN Perubahan 2013 sebesar 7,2 persen jadi terlampaui. Terlebih menjelang pemilu, pemerintah diyakini habis-habisan menjaga inflasi tidak melonjak.
Asumsi inflasi di bawah 7,2 persen bisa tercapai asalkan seluruh pasokan pangan masyarakat tersedia. "(Inflasi) tidak akan besar juga sepanjang suplai kebutuhan Lebaran yang bersifat pokok, seperti cabai, ayam, daging sapi, telur, terigu, margarin, dan minyak goreng tersedia," ujarnya.
Bagi Pri Agung Rakhmanto, rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi niscaya sia-sia apabila tanpa alokasi anggaran untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur.
Menurut Pri, masyarakat hanya akan merasakan kenaikan harga kebutuhan pokok akibat kenaikan harga BBM. Sementara manfaat kenaikan harga BBM sendiri tak bisa mereka nikmati.
Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur seharusnya diutamakan seiring dengan penaikan harga BBM subsidi. "Jadi, penaikan harga BBM ini seharusnya menjadi momentum untuk pembangunan infrastruktur. Dengan penaikan harga BBM subsidi, pembangunan infrastruktur mestinya bisa dipercepat," ucap Pri.
Sementara itu, pantauan di sejumlaah pasar tradisional menunjukkan, harga berbagai kebutuhan pokok sudah telanjur naik meski penaikan harga BBM subsidi belum diberlakukan. Di Pasar Kelapa Dua, Tangerang, misalnya, harga telur, beras, dan cabai naik signifikan. Cabai rawit saat ini dijual Rp 32.000 per kg. Sedangkan harga daging sapi masih bertahan tinggi di level Rp 90.000-Rp 95.000 per kg.
Kalangan konsumen mencemaskan harga daging sapi di pasaran akan meroket sepanjang Juni dan Juli 2013 karena beberapa momen bisa menjadi pemicu dan pemacu.
Di sejumlah pasar trafisional di Kendal (Jateng), DI Yogyakarta (DIY), serta Jember (Jatim), kenaikan harga kebutuhan pokok sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Di Pasar Kendal, kenaikan itu akibat permintaan meningkat, sementara pasokan sedikit. Kabar rencana penaikan harga BBM juga ikut mendorong kenaikan itu.
Kenaikan tertinggi dialami harga telur, beras, serta minyak goreng. Harga telur naik Rp 2.000 dari semula Rp 16.000 per kg. Sementara harga beras jenis IR-64, naik dari semula Rp 7.000 menjadi Rp 8.500 per kg.
Harga kerupuk dan makanan kering juga mulai naik Rp 500 hingga Rp 1.000 per kg. Menurut pedagang, kenaikan itu membuat pasar jadi sepi pembeli.
Di Jember, harga kebutuhan pokok juga mulai merangkak naik mulai Rp 1.000 hingga Rp 6.000. Di Pasar Tanjung, kenaikan signifikan dialami harga cabai. Biasanya, pedagang menjual cabai seharga Rp 10.000 per kg. Tapi, kini harga cabai menjadi Rp 16.000 per kg. Kondisi serupa juga dialami sayuran yang rata-rata naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 4.000 per kg.
Kondisi serupa juga dialami masyarakat DIY. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindagkop DIY Eko Witoyo, mengatakan, di beberapa tingkat distributor, isu penaikan harga BBM mendongkrak harga kebutuhan pokok hingga 20 persen. Kenaikan itu antara lain dialami beras, gula pasir, dan minyak goreng.
Eko menambahkan, kalangan pengusaha angkutan juga sudah bersiap menaikkan harga sewa truk pengangkut bahan pokok. "Itu semua tentu turut menaikkan harga kebutuhan pokok sebelum maupun sesudah nanti harga BBM resmi dinaikkan," katanya. (Budi Seno/Antara/

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment