Monday, June 3, 2013

[batavia-news] Harga Daging Bakal Makin Mencekik

 

 
KENAIKAN BBM SUBSIDI
Harga Daging Bakal Makin Mencekik


Sabtu, 1 Juni 2013
JAKARTA (Suara Karya): Kalangan konsumen mencemaskan harga daging sapi yang kini masih bertahan tinggi di pasaran, yaitu Rp 90.000-Rp 95.000 per kilogram (kg), akan terus meroket sepanjang Juni dan Juli 2013. Apalagi, hingga kini, pemerintah masih belum mampu menstabilkan harga daging sapi di pasar-pasar tradisional.
Bahkan, harga bahan pangan dan komoditas lainnya akan terdorong naik dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Juni dan menjelang bulan puasa pada Juli mendatang. "Masyarakat sudah pasti semakin khawatir harga daging sapi yang masih mahal. Harga daging akan naik saat kenaikan harga BBM nanti serta menjelang bulan puasa," kata seorang ibu rumah tangga, Hj Sri Maryati (48), yang ditemui di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jumat (31/5).
Menurut dia, meski harga BBM belum naik, namun harga telur ayam dan beras sudah naik dalam beberapa pekan ini. "Jadi, kalau harga bensin naik, ongkos angkutan naik, maka harga-harga kebutuhan pokok sudah pasti makin mahal. Ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah," ucap konsumen lainnya, Rohmat (54), di Pasar Bonang, Kelapa Dua, Tangerang.
Dia menambahkan, masyarakat berharap pemerintah bisa menekan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok tersebut agar tidak makin 'mencekik' perekonomian rakyat yang sangat terbatas.
Terkait masih tingginya harga daging sapi di pasaran, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi berharap masuknya Perum Bulog sebagai stabilisator harga daging sapi mampu menurunkan harga daging. Pemerintah menargetkan harga normal untuk daging sapi Rp 75.000-80.000 per kg dari harga saat ini yang masih mencapai Rp 90.000 hingga Rp 95.000 per kg.
Penunjukan tugas baru Bulog tersebut mengharus-kan Bulog mengimpor daging sapi beku untuk menstabilkan harga daging. Namun Bayu membantah jika Bulog telah mengajukan permohonan importir terdaftar (IT) untuk daging sapi kepada Kementerian Perda-gangan. "Bulog baru mengajukan IT untuk kedelai jadi hanya untuk mengimpor kedelai. Kebijakan pe-nunjukan Bulog baru keluar 2-3 minggu yang lalu dari pemerintah," tuturnya.
Dia berharap agar secepatnya ada kejelasan mekanisme kerja yang Bulog laporkan kepada Kementerian Perdagangan untuk melakukan stabilisasi harga daging. "Bulog harus bisa menjelaskan soal operasi pasar. Rencananya mau bagaimana, jenis daging apa dan jumlah impor dagingnya itu seperti apa. Ini harus dijelaskan," katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah telah menjaga pasokan bahan pangan, termasuk melakukan impor agar stok mencukupi untuk mencegah laju inflasi tinggi seperti yang terjadi pada awal tahun.
Upaya tersebut telah terlihat pada April yang tercatat deflasi 0,1 persen, setelah pemerintah menyiagakan pasokan bawang putih dan bawang merah, yang sempat menjadi penyumbang terbesar inflasi. Menurut dia, sangat penting untuk menjaga laju inflasi karena Juni mulai memasuki masa menjelang puasa, dan pemerintah segera memutuskan kebijakan terkait harga BBM bersubsidi. (Budi Seno/A Choir)

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment