Tuesday, June 4, 2013

[batavia-news] Sejumlah Jenderal Bersaing di Pemilu 2014 + Sejumlah Jenderal Bersaing di Pemilu 2014

 

res:  Tetap jenderal berkuasa tanpa berpakaian dinas militer?
 
 
Rabu, 5 Juni 2013 08:25 WIB

Sejumlah Jenderal Bersaing di Pemilu 2014

Kinoy — HARIAN TERBIT
jenderal joko santoso

JAKARTA — Pilpres 2014 ternyata bukan hanya menjadi dibidik oleh para politisi. Terbukti sejumlah mantan jenderal juga berminat bersaing untuk menjadi orang pertama di Indonesia. Salah satunya adalah mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso. Karena tak memiliki parpol, dia mempertimbangkan akan mengikuti konvensi capres Partai Demokrat.

"Yah nanti akan saya pertimbangkan untuk konvensi itu. Konvensi (Capres) Demokrat itu kan baik dengan membuka pintu kepada Capres dari mana saja," kata Djoko.

Menurut Djoko, untuk maju sebagai capres, seseorang harus menyiapkan diri mendapat dukungan dari rakyat atau pemilih apalagi dia tidak memiliki partai politik (Parpol).

"Saya ini kan partai nggak punya. Jadi ya tergantung dukungan rakyat saja. Kalau ada dukungan dan ada partai yang bersedia ya saya maju," kata dia. Untuk saat ini, Djoko Santoso satu-satu purnawirawan jenderal TNI yang ingin ikut konvensi Capres Demokrat.

Selain Djoko Santoso, Purnawirawan Jenderal TNI yang juga ingin maju Capres adalah Ketua Umum Partai Gerindra Letjen (TNI) Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Hanura Jenderal (Purn) Wiranto.

Sementara itu Sekretaris Fraksi Hanura DPR RI, Saleh Husin, memastikan partainya akan mencalonkan kembali Ketua Umum, Wiranto sebagai presiden dalam Pilpres 2014 mendatang.

"Kami begitu kencang mengusung Pak Wiranto bukan karena dia Ketua Umum Hanura, tapi kami lebih melihat kemampuan leadership dan keberanian dalam mengambil keputusan serta tentu pengalaman dan jam terbangnya yang sangat mumpuni, dan itu yang paling utama," kata Saleh.

Sebelumnya mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Endiartono Sutarto juga mengaku siap menjadi calon presiden pada 2014. Sutarto kini masuk dalam anggota dewan pembina Partai Nasional Demokrat.

"Kalau masyarakat yang mengharapkan itu, harapan itu mesti kita jawab," kata Endriartono usai acara Forum Peduli Memerangi Korupsi di Gedung Purna Wira, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Jenderal lain yang digadang-gadang bakal dicapreskan adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto dan adik ipar Presiden SBY, Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo. (kinoy/terbit)

Editor — Maghfur Ghazali
+++++
 
Kamis, 14 Maret 2013 16:02 WIB

Tidak Ada Artinya Pertemuan SBY dengan 7 Pensiunan Jenderal

kinoy — HARIAN TERBIT
sby
Presiden SBY saat menerima 7 pensiunan jenderal di Istana Negara (google)

JAKARTA – Pertemuan SBY dengan sejumlah pensiunan jenderal dinilai sama sekali tak ada artinya. Alasannya, saat ini rakyat sudah pintar sehingga tak akan terpengaruh oleh langkah politis yang dilakukan oleh ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut. Adalah politisi senior PDIP, AP Batubara, kemarin, di Jakarta.

"Pertemuan SBY dengan tujuh jenderal purnawirawan tersebut, sama sekali tak ada artinya," tegas AP Batubara.

"Kalau di Malaysia, para tentara pensiun disebut sebagai Askar Tak Begune, karena mereka tak lagi memiliki prajurit. Jadi seperti yang sudah saya katakan, pertemuan itu sama sekali tak ada artinya."

Seperti diberitakan, setelah bertemu dengan Prabowo, SBY sehari kemudian melakukan pertemuan dengan 7 jenderal purnawirawan, di antaranya Letjen Purn Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut AP, pertemuan itu terkesan seperti direkayasa menyusul dukungan yang diberikan para jenderal purnawirawan usai bertemu SBY di Istana Negara.

"Soal rekayasanya mau kemana, biar rakyat yang menilai sendiri," tegasnya.

Khusus soal Luhut Panjaitan, AP Batubara menyarankan agar yang bersangkutan fokus saja sebagai pengusaha.

"Lebih baik Luhut fokus saja sebagai pengusaha," katanya berkelakar.

"Sekarang ini mau jual jenderal gak laku. Rakyat udah pintar. Lebih baik menjual penyanyi seperti Ayu Ting Ting. Pasti laku," tegasnya.

Jadi, janganlah SBY beranggapan kalau dia telah melakukan pertemuan dengan para purnawirawan, akan berdampak positif pada elektabilitas Partai Demokrat, katanya.

"Dulu memang ada jenderal yang begitu dicintai rakyat Indonesia. Mereka antara lain Jenderal Sudirman dan Jendetal AH Nasution," sergahnya.

"Tapi sekarang ini tak ada lagi jenderal yang seperti mereka," tutup AP Batubara.

Editor — Kinoy Jackson
 
 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment