Monday, June 3, 2013

[batavia-news] PKS: kami biasa dicap "nakal" di koalisi + PKS bantah beraliran Wahabi

 

Res: Dagang sapi gelap itu kritis jadi tidak nakal? Bagaimana denga petro dollar wahabi apakah ditolak?
 
 
 
 

PKS: kami biasa dicap "nakal" di koalisi

Senin, 3 Juni 2013 20:58 WIB | 1296 Views

Andi Rahmat (FOTO ANTARA)

PKS dalam posisi di koalisi mengambil sikap relasi kritis. Sehingga kami tidak bisa selamanya menuruti apa yang menjadi kebijakan, tanpa adanya sikap kritis,"

 
Surabaya (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Andi Rahmat mengatakan pihaknya biasa dan tidak masalah dicap "nakal" dalam partai politik koalisi dengan pemerintah karena mengambil posisi sebagai relasi kritis.

"PKS dalam posisi di koalisi mengambil sikap relasi kritis. Sehingga kami tidak bisa selamanya menuruti apa yang menjadi kebijakan, tanpa adanya sikap kritis," ujarnya kepada wartawan di Surabaya menanggapi banyaknya desakan agar PKS dievaluasi dari partai koalisi atas sikapnya menolak kebijakan kenaikan BBM, Senin.

Andi Rahmat menceritakan pada 2005, partainya pernah mengusulkan hak angket atas kasus beras, meski akhirnya kalah pada pemilihan suara terbanyak.

Namun, di tahun yang sama, pihaknya setuju terhadap kenaikan bahan bakar minyak. Begitu juga pada 2007, juga tentang kenaikan BBM.

"Bahkan, kami ikut berperan aktif dan membantu sosialisasi kenaikan harga BBM. Kami melihatnya saat itu karena memang dibutuhkan dan sangat penting," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI tersebut.

Andi mengaku, partainya tidak ingin hanya dijadikan sebagai "penumpang gelap" dalam koalisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Apalagi, dalam koalisi tidak hanya terdiri dari satu partai saja, melainkan gabungan beberapa partai.

Sementara itu, ketika disinggung PKS memilih menolak kenaikan harga BBM saat ini, politisi muda itu menyebut karena waktu 2005-2007, pemerintah dan PKS satu irama dalam desain kebijakan umum energi nasional.

Serta, lanjut dia, ada migrasi dari penggunaan kerosin yang bebannya lebih besar dari BBM ke elpiji tiga kilogram. Selain itu, pemerintah mengambil alih proses pembangkitan program 10 ribu megawatt.

"Proposal kebijakan energi pemerintah saat itu integral. Kami mendukung karena tahu betul itu akan berkembang dan apa efeknya bagi perekonomian. Sedangkan, proposal kenaikan harga BBM kali ini bersifat parsial dan kami khawatir sebagai bom waktu," katanya.

"Sekarang kami menilai pemerintah hilang kendali terhadap hulu dan menyelesaikan masalah di hilir. Kami sebetulnya bukan menentang, tapi ingin mengendalikan, karena intinya yang harus dibereskan ini hulu. Kenaikan harga BBM ini kan karena utang APBN tahun lalu mencapai Rp22 triliun kepada Pertamina yang harus dibayar tahun ini," katanya.

Karena itulah, pihaknya mengkritik dan mengingatkan yang lainnya, dengan harapan tidak terjerumus.

"Sebab kalau terlalu jauh, bukan kami saja, tapi bangsa secara keseluruhan akan terkena dampaknya," kata Andi.

Dirinya juga membandingkan pada era Presiden Soeharto ketika memberlakukan kenaikan harga BBM. Kala itu, kata dia, presiden tidak pernah berkoar-koar, sehingga tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat dan membuat harga sembako terkatrol naik.

"Kalau seperti ini maka yang kasihan masyarakat, BBM belum naik saja, sekarang harga sembako sudah melambung. Apalagi, sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan, yang merupakan puncaknya inflasi," katanya.

(KR-FQH/I007)

Editor: Tasrief Tarmizi

++++
 
 

PKS bantah beraliran Wahabi

Selasa, 4 Juni 2013 02:42 WIB | 2648 Views

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta (ANTARA/R. Rekotomo)

...wadah perjuangan umat Islam yang terdiri dari berbagai ormas Islam, seperti Muhammadiyah, NU, dan Persis."

 
Sampang (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta membantah partainya beraliran Wahabi, seperti tudingan sebagian umat Islam, termasuk sebagian warga Sampang, Madura, Jawa Timur.

Wahabi sendiri merupakan aliran dalam Islam yang bergerak dalam bidang pembaharuan dan pemurnian Islam yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman at-Tamimi (1115-1206 H / 1703-1792 M) dari Semenanjung Arabia. Aliran ini dianggap oleh sebagian umat Islam sebagai salah satu aliran Islam garis keras dan dinilai menyimpang, bahkan sebagian ada yang menganggap sesat, karena perbedaan pahan dan pemikiran.

"PKS tidak menganut aliran tertentu. PKS partai dakwah dan merupakan wadah perjuangan umat Islam yang terdiri dari berbagai ormas Islam, seperti Muhammadiyah, NU, dan Persis," kata Anis Matta di Sampang, Senin malam.

Anis mengemukakan hal ini menanggapi unjuk rasa sebagian warga Sampang yang menolak kedatangan Presiden PKS itu kota Bahari tersebut.

Sebelumnya pada Senin (3/6) pagi sekelompok warga yang mengatas namakan diri Forum Rakyat Sampang Antiantek Wahabi berunjuk rasa di monumen kota itu. Mereka menolak kedatangan Presiden PKS di Sampang dengan berbakai alasan.

Ada tiga tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa ketika itu. Yakni menolak kehadiran tokoh partai terlibat kasus dugaan korupsi di Kabupaten Sampang, karena menurut mereka, korupsi merupakan bentuk perbuatan yang menyengsarakan rakyat.

Para pengunjuk rasa itu juga meminta pemerintah daerah tidak memfasilitasi berkembangnya ajaran Wahabi di Kabupaten Sampang secara khusus dan Madura pada umumnya, karena dikhawatirkan akan meresahkan masyarakat.

Sedangkan PKS menurut para pengunjuk rasa itu merupakan partai politik berkedok agama dan beralihan Wahabi.

"Saya kira tuduhan itu untuk kepentingan politik. Jadi tidak benar jika PKS berpaham Wahabi," kata Anis Matta menambahkan.

Tuntutan lain yang juga disampaikan pengunjuk rasa menolak kehadiran tokoh PKS ke Kabupaten Sampang, karena mereka beralasan Kota Sampang tak ingin didatangi oleh partai yang sebagian pengurusnya terlibat dalam kasus dugaan korupsi, yakni kasus suap impor daging sapi.

Namun Presiden PKS Anis Matta mengatakan, kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishak itu murni merupakan kasus pribadi dan tidak ada kaitannya dengan partai.

"Tapi kendatipun demikian, jika Ustat Lutthfi nantinya memang terbukti bersalah berdasarkan hasil keputusan pengadilan, kami jajaran fungsionaris partai akan meminta maaf kepada masyarakat," kata Anis Matta menjelaskan. (*)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2013

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment