Indonesia Peringkat 64 Negara Paling Korup
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua The Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) Indonesia, Pramono Anung mengatakan Indonesia masih harus berjuang mencegah dan memberantas korupsi. Sebab, saat ini Indonesia menduduki peringkat 64 negara paling korup di dunia.
"Korupsi jadi masalah serius bagi bangsa kita. Sudah mengkhawatirkan karena kasusnya ada di berbagai kalangan mulai dari eksekutif, legislatif, yudikatif bahkan swasta," katanya memberikan sambutan di pembukaan forum anti korupsi Indonesia keempat di Istana Negara, Selasa (10/6).
Ia pun mengutip situasi korupsi di 117 negara tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Transparency International (TI). Transparency International merupakan lembaga Anti-korupsi International yang berdiri sejak 1995. Setiap tahun, TI mengeluarkan indeks peringkat korupsi negara-negara di dunia. Indeks berdasarkan gabungan dari 13 indeks data korupsi dari lembaga independen kredibel.
"IPK Indonesia berada di peringkat 64 negara paling korup. Artinya, kita masih berhadapan dengan banyak kasus korupsi," katanya.
Kondisi ini jauh berbeda dengan peringkat dua negara tetangga. Singapura menduduki peringkat 173. Singapura berada di posisi lima negara paling bersih versi TI. Sedangkan Malaysia menduduki peringkat 125 negara korup. Malaysia berada di posisi 52 di jejeran negara paling bersih.
Meski begitu, peringkat itu lebih baik dibandingkan 2012 saat Indonesia menduduki peringkat 60 besar negara paling korup.
+++++
http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/58049/pdip-dan-golkar-partai-kader-terkorup
PDIP dan Golkar Partai Kader Terkorup
Indeks korupsi yang dirilis oleh ICW periode 2002-2014 adalah sebagai berikut; 1. PDIP (7.7) 2. PAN (5.5) 3. Golkar (4.9) 4. PKB (3.3) 5. PPP (2.7) 6. PKPI (2.1) 7. Gerindra (1.9) 8. Demokrat (1.7) 9. PBB (1.6) 10. Hanura (1.5) 11. PKS (0.3).
JAKARTA, Jaringnews.com - Rilis indeks korupsi partai politik 2002-2014 yang dikeluarkan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW), menempatkan PDI Perjuangan sebagai partai terkorup, dengan jumlah kader yang paling banyak terjerat kasus korupsi.
Indeks ini sedikit berbeda dengan rilis sebelumnya yang dikeluarkan oleh ICW pada smester awal tahun 2012 lalu. Saat itu, Partai Golkar menempati urutan pertama disusul oleh partai berlambang kepala Banteng diurutan kedua.
Namun beda halnya dari data yang diperoleh dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepanjang tahun 2005 sampai tahun 2013. Lembaga antirasuah itu pun mencatat partai Golkar sebagai partai yang memiliki kader terbanyak yang tersangkut kasus korupsi dan telah mendapatkan putusan dari pengadilan. Terdapat 40 kader GOLKAR terlibat korup, diikuti PDI-P 27, DEMOKRAT 17, PAN 8, PPP 8, PKB 2, GERINDRA 2, PKS 1, PBR 2, PKPI 1, PBB 2.
Seperti diketahui, indeks korupsi yang dirilis oleh ICW periode 2002-2014 (www.antikorupsi.org) sebagai berikut 1. PDIP (7.7) 2. PAN (5.5) 3. Golkar (4.9) 4. PKB (3.3) 5. PPP (2.7) 6. PKPI (2.1) 7. Gerindra (1.9) 8. Demokrat (1.7) 9. PBB (1.6) 10. Hanura (1.5) 11. PKS (0.3).
Sekedar diketahui, Indeks ini ramai beredar luas di media sosial, dan menjadi pesan berantai. Redaksi Jaringnews.com pertama sekali mendapatkan rilis ini dari pesan singkat yang diperoleh dari Staf Khusus Presidenan bidang Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief pada Senin (10/3).
Dalam pesan singkatnya, ia menuturkan bahwa hal ini perlu diketahui masyarakat luas. Menurutnya, agar masyarakat memahami kondisi sesungguhnya yang terjadi kepada partai-partai yang saat ini sebagai peserta pemilu 2014.
"Ini harus diumumkan, agar rakyat bisa menilai dan memahami,"pungkasnya.
Temuan fakta partai terkorup yang dilansir oleh ICW dan KPK ini cukup mengagetkan publik karena selama ini Parta Demokrat lah yang dipersepsikan seolah-olah segai partai terkorup sebagaimana diberitakan di berbagai siaran televisi.
"Ada keganjilan dalam pemberitaan kasus korupsi selama ini. Partai Demokrat selama ini dipersepsikan sebagai partai terkorup. Pada hal faktanya tidak demikian" ujar Kastorius Sinaga, Ketua DPP Partai Demokrat yang juga caleg DPR RI.
"Persepsi tidak adil tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, karena Partai Demokrat adalah partai yang sedang memerintah sehingga lebih disorot oleh media. Kita semua tahu media massa, khususnya televisi, juga erat kepemilikannya dengan ketua umum partai politik tertentu. Politik itu sering kali merupakan persepsi, bukan soal kebenaran faktual. Nyatanya, kalau menyangkut kebenaran faktual, partai terkorup adalah seperti yang dilansir oleh lembaga kredibel ICW dan KPK di atas" tukas Kastorius yang juga mantan anggota tim Pakar KPK tahun 2010 untuk Program Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) tersebut
Posted by: "Sunny" <ambon@tele2.se>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment