Tuesday, June 10, 2014

[batavia-news] Pemimpin Sejati Antikorupsi

 

res : Mungkin saja ada pemimpin sejati antikorupsi, tetapi kalau anak buah dan/atau partai politiknya rajin korupsi, maka apa faedahnya dengan pemimpin yang dimaksudkan?
 
 

Pemimpin Sejati Antikorupsi

Rabu, 11 Juni 2014
MUSTAHIL disangkal bahwa korupsi ialah musuh paling berbahaya di negeri ini. Ia telah berurat berakar dan menjalar ke seluruh relung kehidupan. Begitu berbahayanya korupsi, hanya perpaduan janji dan realisasi untuk  memberantasnya yang bisa diharapkan. Kita pun menyambut baik kedua kontestan Pilpres 2014, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang menempatkan pemberantasan korupsi sebagai salah satu agenda utama mereka jika terpilih nanti. Agenda itu jelas tersurat dalam visi-misi dan dengan jelas pula diutarakan dalam debat di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6) malam. Prabowo-Hatta, misalnya, menekankan jaminan kebutuhan hidup bagi para  pejabat untuk mencegah korupsi, selain akan menindak secara agresif para koruptor. Di lain sisi, Jokowi-JK mengutamakan transparansi penggunaan  duit rakyat dan mengoptimalkan pengawasan di semua level demi memenggal rantai korupsi.

Sudah lazim di setiap pemilihan umum legislatif, pemilu kada, ataupun  pemilihan presiden dan wakil presiden, janji memberantas korupsi selalu menjadi jualan terpopuler untuk menarik simpati. Ia menjadi seruan yang  selalu lantang diserukan. Yang jadi soal, janji dan seruan itu lama-kelamaan nyaris tak terdengar tatkala mereka sudah menduduki kursi empuk kekuasaan. Alih-alih menepati janji untuk memerangi korupsi, mereka yang berkuasa kemudian amnesia, bahkan tak jarang malah larut dalam korupsi. Tak mengherankan jika koruptor semakin menjamur, kian merajalela. Tak  mengherankan pula, negeri ini dari tahun ke tahun terus menempati posisi atas di deretan negara-negara korup. Dalam indeks persepsi korupsi yang dirilis Transparency International, pada 2012 Indonesia tercecer di urutan 118 dari 176 negara yang tidak korup. Pada 2013, Indonesia berada di urutan 114 dari 177 negara.

Lewat debat, publik semakin gamblang mendapatkan gambaran siapa di  antara kedua pasangan capres-cawapres yang bisa diharapkan untuk  mengenyahkan korupsi dari Bumi Pertiwi. Lewat adu argumentasi itu,  rakyat semakin terang mendapatkan panduan untuk memilah dan memilih  siapa yang lebih menjanjikan dalam memimpin perang melawan korupsi. Korupsi menjadi musuh yang begitu tangguh lantaran ada kesenjangan  serius antara janji untuk memeranginya dan realisasi di tataran praktik. Berkali-kali pula melalui forum ini kita menegaskan, hanya pemimpin yang bersih yang sanggup membersihkan negeri ini dari korupsi.

Memberangus korupsi cuma bisa optimal dilakukan jika pemimpin benar-benar tak menoleransi korupsi. Sangat aneh jika calon pemimpin mengumbar janji memberangus korupsi, tetapi mereka malah berkolaborasi dengan pihak-pihak yang tersangkut korupsi. Juga aneh ketika mereka bersumpah untuk memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi, tetapi justru 'berkoalisi' dengan orang-orang yang gencar menggergaji KPK. Perang melawan korupsi ialah perang berdurasi teramat panjang dan  melelahkan. Karena itu, Republik ini butuh pemimpin yang betul-betul  total memerangi korupsi. Rakyat sudah cerdas untuk memilih siapa  pemimpin yang menjadikan program pemberantasan korupsi sebagai jualan  semata, siapa pula yang punya program nyata.

TEASER
Rakyat sudah cerdas untuk memilih siapa pemimpin yang menjadikan program pemberantasan korupsi sebagai jualan semata, siapa pula yang punya program nyata.

__._,_.___

Posted by: "Sunny" <ambon@tele2.se>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment