Alasannya Satu Paket dengan Pengelolaan Haji
Kemenag N gotot Tangani Dana Haji
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. foto: rmol.co JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menunjukkan sinyal ingin tetap mengelola keuangan haji. Termasuk ketika badan pengelola keuangan haji (BPKH) nanti terbentuk.
Kementerian berslogan Ikhlas Beramal itu menginginkan BPKH tetap ada di bawah mereka. Rencana pem bentukan BPKH sendiri saat ini masih bergulir di DPR.
Badan khusus ini diharapkan lebih independen dan professional dalam mengelola keuangan haji. Untuk mewujudkan badan pengelola yang independen, struktur organisasinya diharapkan langsung bertanggung jawab ke Presiden.
Namun Menag Lukman Hakim Syaifuddin memiliki pan dangan lain. Dia menuturkan, BPKH nantinya tetap berada di bawah struktur Kemenag.
"Supaya mudah pertanggungjawabannya dan konsolidasi dengan kita di Kemenag," ujarnya kemarin.
Lukman menjelaskan pertanggungjawaban pengelolaan haji, baik itu sisi keuangan maupun teknis ibadahnya, lebih baik satu paket.
Dia menuturkan rancangan undang-undang pengelolaan keuangan haji, belum mengotak-atik posisi Kemenag sebagai pelaksana teknis ibadah haji.
"Pembahasan RUU pengelolaan haji sendiri masih dibahas," paparnya.
Sehingga kepastian posisi BPKH apakah langsung ke Presiden atau di bawah Kemenag, juga masih digodok.
Apapun nanti hasilnya, Lukman mengatakan pada prinsipnya pengelolaan keuangan haji harus efektif dan menghasilkan manfaat besar kepada jamaah.
Menurut internal Kemenag, pengelolaan dana haji dengan urusan teknis penyelenggaraan rukum Islam kelima itu harus satu atap atau satu komando. Sehingga tidak memunculkan kesan keduanya akan berjalan sendiri-sendiri, karena merasa sejajar.
Usulan memisah pengelolaan keuangan haji dari Kemenag sejatinya positif. Sebab kewenangan Kemenag untuk urusan haji dinilai terlalu besar.
Hingga saat ini Kemenag berlau sebagai regulator sekaligus operator. Sejumlah pihak, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap Kemenag cukup sebagai regulator saja.
Sedangkan urusan operator haji, dilaksanakan sendiri oleh sebuah badan di luar kementerian yang independen dan profesional. Dana haji yang terkumpul dari setoran awal biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) terus bertambah.
Rata-rata setiap tahun dana haji meningkat Rp 12 triliun. Hasil dari laporan pengelolaan dana haji 2013 menyebutkan bahwa, hingga tutup buku dana haji yang terkumpul di rekening Menag berjumlah Rp 67 triliun.
Hasil perhitungan itu meningkat dibandingkan rekapitulasi periode 2012. Pada akhir tutup buku anggaran periode 2012 disebutkan bahwa total dana haji yang ada di rekening Menag berjumlah Rp 55 triliun.
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika tidak terlalu berpengaruh, karena calon jamaah haji membayar setoran awal dalam mata uang rupiah yakni Rp 25 juta per orang.
Simulasi dari Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa pada 2018 nanti, dana haji yang terkumpul antara Rp 110 triliun hingga Rp 115 triliun. (wan)
Posted by: "Sunny" <ambon@tele2.se>
| Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment