res: Kalau makan cokelat, apakah sama kasiatnya?
Minum Cokelat Mencegah Alzheimer
Albertina S.C. | Senin, 12 Agustus 2013 - 20:08:38 WIB: 113
(Dok/flickr.com)
Cokelat gelap kaya akan flavonoid yang melindungi jantung, mengurangi tekanan darah, dan diabetes.
Minum cokelat panas dapat mencegah Alzheimer dengan meningkatkan aliran darah ke otak.
JAKARTA – Para ilmuwan telah menemukan cara memanjakan sekaligus mencegah demensia. Minum dua gelas cangkir cokelat setiap hari dapat meningkatkan memori para pensiunan hingga sepertiga. Diperkirakan ini terjadi karena kemampuan cokelat untuk meningkatkan sirkulasi darah.
"Kami belajar lebih banyak tentang aliran darah ke otak dan pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir," kata pemimpin penulis Dr Farzaneh Sorond, peneliti Harvard Medical School, seperti laporan Daily Mail, Kamis (8/8).
"Karena daerah-daerah yang berbeda dari otak membutuhkan lebih banyak energi untuk menyelesaikan tugas, mereka juga membutuhkan aliran darah yang lebih besar. Hubungan yang disebut kopling neurovaskular ini mungkin memainkan peran penting dalam penyakit seperti Alzheimer," ujar Sorond
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology ini melibatkan 60 orang dengan usia rata-rata 73 tahun yang tidak memiliki demensia. Setiap relawan minum dua cangkir cokelat panas sehari selama satu bulan dan tidak mengkonsumsi cokelat lain selama penelitian. Kemampuan memori dan berpikir para partisipan diperiksa. Mereka juga dipasangkan ultrasound untuk mengukur aliran darah ke otak mereka selama pengujian.
Hampir sepertiga peserta yang memiliki gangguan aliran darah pada awal penelitian, mengalami peningkatan 8,3 pesen dalam aliran darah kerja otak pada akhir penelitian. Partisipan dalam kelompok ini juga mengalami peningkatan dalam tes kerja memori dengan skor 167-116 detik pada akhir bulan. Sementara, perbaikan dalam aliran darah dan memori tidak tampak pada kelompok yang sirkulasi darahnya lancar.
Setengah dari peserta penelitian mendapat cokelat panas yang kaya antioksidan flavanol, sementara separuhnya menerima cokelat panas yang kurang flavanol. Dan, hasil studi menemukan, tidak ada perbedaan di antara kedua kelompok.
"Pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan hubungan antara kakao, masalah aliran darah, dan penurunan kognitif," kata Dr Paul Rosenberg dari Johns Hopkins School of Medicine. "Tapi, ini adalah langkah penting pertama yang dapat menuntun studi di masa depan."
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa pecinta cokelat gelap dengan setidaknya 60-70 persen kakao memberi efek perlindungan terhadap tekanan darah tinggi dan risiko diabetes. Bahkan, para ilmuwan mengatakan, cokelat gelap juga bermanfaat bagi mereka yang berisiko tinggi serangan jantung dan stroke. Namun, manfaat ini terbukti hanya datang dari cokelat gelap, bukan dari susu atau cokelat putih.
Sebab, cokelat gelap kaya akan flavonoid yang dikenal memiliki efek melindungi jantung. Studi lain menemukan bahwa makan cokelat mengurangi tekanan darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi risiko diabetes. Namun, kalangan skeptis mengatakan kandungan kalori cokelat yang tinggi cenderung mengimbangi manfaat.
"Penelitian kecil ini menambah kekayaan bukti yang menghubungkan masalah pembuluh darah dan kognisi yang buruk. Pengobatan berbasis kakao kemungkinan akan sangat populer, tapi terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang efeknya," kata
Dr Simon Ridley, kepala penelitian Alzheimer Research Inggris.
Menurut Ridley, demensia adalah salah satu tantangan kesehatan terbesar yang dihadapi saat ini dan perinvestasi dalam penelitian yang bertujuan menemukan cara mencegah kondisi tersebut.
"Kesehatan pembuluh darah yang buruk merupakan faktor risiko demensia, dan memahami lebih lanjut tentang hubungan antara masalah pembuluh darah dan menurunnya kesehatan otak bisa membantu mencari pengobatan baru dan pencegahannya," ujar dia.
"Kami belajar lebih banyak tentang aliran darah ke otak dan pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir," kata pemimpin penulis Dr Farzaneh Sorond, peneliti Harvard Medical School, seperti laporan Daily Mail, Kamis (8/8).
"Karena daerah-daerah yang berbeda dari otak membutuhkan lebih banyak energi untuk menyelesaikan tugas, mereka juga membutuhkan aliran darah yang lebih besar. Hubungan yang disebut kopling neurovaskular ini mungkin memainkan peran penting dalam penyakit seperti Alzheimer," ujar Sorond
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology ini melibatkan 60 orang dengan usia rata-rata 73 tahun yang tidak memiliki demensia. Setiap relawan minum dua cangkir cokelat panas sehari selama satu bulan dan tidak mengkonsumsi cokelat lain selama penelitian. Kemampuan memori dan berpikir para partisipan diperiksa. Mereka juga dipasangkan ultrasound untuk mengukur aliran darah ke otak mereka selama pengujian.
Hampir sepertiga peserta yang memiliki gangguan aliran darah pada awal penelitian, mengalami peningkatan 8,3 pesen dalam aliran darah kerja otak pada akhir penelitian. Partisipan dalam kelompok ini juga mengalami peningkatan dalam tes kerja memori dengan skor 167-116 detik pada akhir bulan. Sementara, perbaikan dalam aliran darah dan memori tidak tampak pada kelompok yang sirkulasi darahnya lancar.
Setengah dari peserta penelitian mendapat cokelat panas yang kaya antioksidan flavanol, sementara separuhnya menerima cokelat panas yang kurang flavanol. Dan, hasil studi menemukan, tidak ada perbedaan di antara kedua kelompok.
"Pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan hubungan antara kakao, masalah aliran darah, dan penurunan kognitif," kata Dr Paul Rosenberg dari Johns Hopkins School of Medicine. "Tapi, ini adalah langkah penting pertama yang dapat menuntun studi di masa depan."
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa pecinta cokelat gelap dengan setidaknya 60-70 persen kakao memberi efek perlindungan terhadap tekanan darah tinggi dan risiko diabetes. Bahkan, para ilmuwan mengatakan, cokelat gelap juga bermanfaat bagi mereka yang berisiko tinggi serangan jantung dan stroke. Namun, manfaat ini terbukti hanya datang dari cokelat gelap, bukan dari susu atau cokelat putih.
Sebab, cokelat gelap kaya akan flavonoid yang dikenal memiliki efek melindungi jantung. Studi lain menemukan bahwa makan cokelat mengurangi tekanan darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi risiko diabetes. Namun, kalangan skeptis mengatakan kandungan kalori cokelat yang tinggi cenderung mengimbangi manfaat.
"Penelitian kecil ini menambah kekayaan bukti yang menghubungkan masalah pembuluh darah dan kognisi yang buruk. Pengobatan berbasis kakao kemungkinan akan sangat populer, tapi terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang efeknya," kata
Dr Simon Ridley, kepala penelitian Alzheimer Research Inggris.
Menurut Ridley, demensia adalah salah satu tantangan kesehatan terbesar yang dihadapi saat ini dan perinvestasi dalam penelitian yang bertujuan menemukan cara mencegah kondisi tersebut.
"Kesehatan pembuluh darah yang buruk merupakan faktor risiko demensia, dan memahami lebih lanjut tentang hubungan antara masalah pembuluh darah dan menurunnya kesehatan otak bisa membantu mencari pengobatan baru dan pencegahannya," ujar dia.
Sumber : Daily Mail
__._,_.___
| Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment