Saturday, August 17, 2013

[batavia-news] Solidaritas Mesir, Jangan Lupakan Jasa Mesir bagi Indonesia

 

res: Benarkah Mesir mengakui kemerdekan RI pada tgl 22 Maret 1946? Kalau diakui apa saja sumbangan konkritnya?
 
 

Solidaritas Mesir, Jangan Lupakan Jasa Mesir bagi Indonesia

  • Penulis :
  • Ummi Hadyah Saleh
  • Sabtu, 17 Agustus 2013 | 06:10 WIB
Ribuan orang dari sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Peduli Mesir memadati Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (16/8/2013), menuju Markas Perwakilan PBB di Jakarta. | KOMPAS.com/RAHMAT PATUTIE
JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan orang yang tergabung dalam South East Asia Humanitarian Committee (SEAHUM) berunjuk rasa di depan kantor PBB di Jakarta, sebagai bentuk solidaritas kepedulian atas "pembantaian" di Mesir. Masyarakat juga diingatkan bahwa Ikhwanul Muslimin Mesir sudah banyak berjasa bagi Indonesia.

"Pengakuan kemerdekaan RI secara de facto oleh Mesir pada 22 Maret 1946 atas desakan rakyat mesir bernama Ikhwanul Muslim," tegas Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin, Jumat (16/8/2013). Dari sisi lain, imbuh dia, kasus Mesir harus dilihat sebagai sebuah aksi damai masyarakat sipil yang disikapi oleh pemerintah sementara Mesir dengan kekuatan bersenjata militer.

"Berbagai lapisan masyarakat turun menyuarakan aspirasinya, memprotes pengambilalihan kekuasan hasil demokrasi oleh kekuatan militer. Tak ada senjata, tak ada kekerasan dalam aksi protes ini. Anak- anak, perempuan, manula, tak luput dari sasaran kekerasan (aparat keamanan Mesir)," papar Ahyudin.

Selain itu, tambah Ahyudin, Mesir punya peran penting terhadap pendidikan, termasuk bagi Indonesia. Tak kurang dari 5.000 mahasiswa Indonesia kini masih belajar di Mesir, terutama di Al-Azhar. Bertahun-tahun, kata dia, intelektual Indonesia banyak pula yang mendapatkan pendidikan dari Mesir.

Krisis politik Mesir, tambah Ahyudin, juga berpotensi menjadikan kalangan intelektual yang terlibat dalam aksi damai terhadap penggulingan Presiden Mesir Muhammad Mursi menjadi korban.

"Rabu Berdarah" di Mesir berawal dari upaya paksa pihak keamanan Mesir mengusir demonstran pendukung Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi pada Rabu (14/8/2013). Kejadian pengusiran paksa ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa massal.

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, setidaknya 638 orang tewas tak kurang dari 4.000 orang luka-luka. Sementara itu, Ikhwanul Muslimin mengatakan, korban tewas sesungguhnya diperkirakan mencapai 2.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment