Monday, April 14, 2014

[batavia-news] Duit Banyak Keluar, Stres Didapat

 

res Mungkin saja oknom-oknom yang dipilih untuk menjadi apa yang disebut wakil rakyat adalah pembeli  suara dengan menyogok untuk mendapatkan kedudukan, jadi bukan sebenarnya wakil rakyat melainkan  wakil duit yang ditaburkan. Jika demikian halnya maka pemilihan umum sesuai pengertian demokrasi tidak mempunyai arti. Dengan lain kata tidak ada seuatu yang bisa diharapkan oleh masyarakat moyoritas bahwa aspirasi mereka demi perbaikan untuk berkehidupa,n diperjuangkan sesuai cita-cita bernegara yang katanya untuk kepentingan bersama. Jadi keadaan dalam masa lima tahun mendatang  dan mungin sekali seterusnya tidak b akan erubah menjadi lebih baik dibandingkan hari kemarin, malah lebih buruk lagi. Situasi bagi rakyat yang berdiam di periferi dari wilayah pusat kekuasaan akan lebih buruk lagi, sekalipun mereka dengan gagah perkasa bernyanyi : Indonesia Raya merdeka, merdeka!
 
 

Duit Banyak Keluar, Stres Didapat

Senin, 14 April 2014 Penulis: Ahmad Mustain/Ant/P-2
MARAKNYA politik uang dalam Pemilu 2014 mulai menjadi bumerang. Setelah jorjoran membagi-bagikan uang dan barang, banyak calon anggota legislatif (caleg) tidak mendapatkan cukup suara sehingga gagal melenggang ke parlemen.

Kecewa, marah, dan stres membuat mereka melakukan beragam ulah mulai dari mencuri kotak suara, memblokade perumahan, bahkan hingga bunuh diri.

Seusai pencoblosan pada 9 April lalu, caleg PKS, Muhammad Taufiq, 50, misalnya, kecewa dan marah karena perolehan suaranya minim. Pria ini ditemani Asmad, 50, tiba-tiba keluar dari rumah dan mendatangi TPS 2 Dusun Cekocek, Desa Bierem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.

Saat itu, petugas baru saja merampungkan penghitungan suara. Tanpa permisi, Taufiq dan Asmad langsung mengambil paksa sebuah kotak suara di TPS tersebut.

''Merasa tidak puas dengan hasil perhitungan suara, kedua pelaku pergi ke TPS dan mengambil kotak suara secara paksa, kemudian dibawa ke rumah Saudara Taufik,'' kata Kadiv Humas Polri, Irjen Ronny F Sompie, sambil menambahkan bahwa kedua pelaku kemudian ditangkap Panwascam Tambelangan.

Minta kembali

Ulah keterlaluan dilakukan caleg yang tidak lolos pileg. Beberapa bantuan yang sempat diberikan ke masyarakat mereka minta lagi. Di Tulungagung, Jawa Timur, seorang caleg meminta kembali sumbangan material untuk pembangunan sebuah musala. Di Kolaka, Sulawesi Tenggara, sebuah musala disegel.

Pembangunan musala di RT 2/RW 2 Desa Majan, Kecamatan Kedung Waru, Tulungagung, bisa jadi akan terhambat. Pasalnya, material bantunan Haji Miftahul Huda, seorang caleg Partai Hanura, ditarik kembali gara-gara kecewa perolehan suaranya jauh dari harapan.

Material berupa 2.000 batu bata, 10 sak semen, dan 1 truk pasir memang diberikan Miftahul Huda untuk pembangunan musala saat masa kampanye lalu melalui salah satu tim suksesnya. Namun, Miftahul menarik kembali sumbangan ini karena di tempat ini ia hanya memperoleh 29 suara di RT 2/ RW 2 Desa Majan.

Penarikan bantuan garagara caleg gagal juga terjadi di Sulawesi Tenggara. Seorang kepala desa di Kabupaten Kolaka menyegel sebuah sekolah TK k dan PAUD. Bahkan mengancam akan mengusir seluruh guru dan kepala sekolahnya setelah dua orang caleg titipan sang kades kalah di TPS dusun ini.

Menurut Kepala Sekolah TK, Darma, dua caleg titipan kades, yakni dari Partai PKP dan PDIP gagal memperoleh cukup suara.

Akibat penyegelan ini sebanyak 27 siswa TK terpaksa belajar di rumahnya masing-masing. Lain lagi dengan Witarsa, sehari pascapencoblosan lelaki ini dibawa anggota keluarganya ke sebuah padepokan di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Caleg dari Partai Demokrat untuk dapil Jabar X ini mengalami stres akibat perolehan suaranya sangat minim, sehingga gagal menjadi anggota DPRD Jawa Barat.

Padahal, modal yang dikeluarkannya sangat besar. Ketika dibawa ke padepokan itu, Witarsa masih mengenakan seragam Partai Demokrat. Dia menjalani pengobatan di padepokan dengan cara dimandikan dulu, lantas dibacakan ayat suci Alquran.

Saat menjalani pengobatan dari Ustaz Ujang Bustomi Witarsa bahkan sempat menangis.

Dia mengaku stres karena perolehan suara untuknya sangat minim. Padahal, modal yang dikeluarkan sangat besar. Ia mengaku pusing dengan tagihan utang Rp300 juta.
 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment