Sunday, April 28, 2013

[media-jabar] HIMsight : tentang hak siar program sepakbola, iklan chatting di layar kaca, etc !

 

HIMsight ed.   28  April  2013
Line | Viber | WeChat | WhatsApp : +6283893085202 , with ID Chat : himfiles
HIMstreaming : http://himfiles.blogspot.com ( supported by : @IdBlogNetwork & Tiket.com )
 
 
HIMtv
Menyambung artikel pekan lalu, ternyata selain OrangeTV, operator tv berbayar NexMedia pun mendapat hak siar Barclay Premiere League untuk 3 tahun kedepan. Sementara untuk menjangkau pemirsa tv swasta nasional, duet tandem stasiun tv swasta nasional yang merger dibawah naungan grup Emtek siap menyajikan 2 pertandingan kompetisi liga Inggris nantinya tiap akhir pekan di layar kaca SCTV dan Indosiar. Dan update terbaru yang penulis dapat, ternyata ada operator tv berlangganan lain yang kebagian pula menayangkan EPL, yakni : FirstMedia ( cable & broadband ) dan media afiliasinya : BigTV ( tv berbayar satelit terbaru yang rencananya bakal launching pertengahan tahun 2013 ini ). Cek http://www.beritasatu.com/sepakbola/110465-first-media-tayangkan-liga-inggris-mulai-musim-depan.html
Dengan adanya kepastian beberapa klub elite liga Eropa bahkan hingga timnas Belanda bakal bertandang ke Jakarta untuk melakukan pertandingan persahabatan, menarik juga mencermati bagaimana pengelola stasiun tv berebut hak siar tayangan tersebut. Tidak seperti pertunjukkan konser musik yang jarang ditayangkan secara langsung oleh stasiun tv, siaran bola yang melibatkan fanatisme suporter bola nasional seakan mesti jadi menu wajib untuk disaksikan dan ini tentunya potensi untuk meraup penonton sekaligus pemasang iklan. Sori, sinetron dengan rating sebesar apapun praktis kudu "mengalah" kalau ada tayangan bola di slot prime-time.
Seperti yang pernah dikupas dalam artikel ini, sayangnya animo penggemar yang begitu besar terasa jomplang dengan prestasi timnas maupun klub bola tanah air. Ratusan siaran bola kelas dunia bisa dilihat secara gratis oleh penonton Indonesia, namun yang muncul dalam program berita tv utamanya masih soal tawuran suporter, bentrok pemain vs wasit, kisruh pengurus, sampai cekaknya keuangan klub. Sepertinya ada yang kurang disorot oleh jurnalis tv sebagai tema berita yakni seputar transparansi lelang hak tayang diantara media televisi tersebut. Apa ada rasa sungkan atau ewuh pakewuh karena dengan membahas topik sensitif ini terkesan bisa membuka salahsatu "aib" industri broadcasting nasional itu sendiri ?
 
IIIII HIMstreaming300+ IIIII
 
HIMobile
Selain iklan produk kopi yang begitu masif, belakangan ini promo aplikasi chatting yang biasa muncul dalam iklan banner di produk smartphone ternyata tayang juga di layar kaca dengan frekuensi yang lumayan sering ( yang bisa dimaknai pula bahwa budget pemasarannya tidak main2 ). Sebagai duta produknya, digandenglah Maudy Ayunda ( Line ) dan Sherina Munaf ( KakaoTalk ) untuk meng-endorse pengguna baru yang tadinya sudah terbiasa dengan aplikasi chat dalam format teks seperti Yahoo Messenger dan (bahkan) Blackberry Messenger.
Bila dulu untuk bergabung dalam interaksi online ini memerlukan akun email ataupun pin sebagai identitas kontak, nach kini nomor ponsel yang dijadikan kunci akses yang memudahkan pemakai gadget berkomunikasi di jagat maya. Berdasarkan unsur kepraktisan, seperti yang bisa pembaca lihat pada teks dibawah ini, penulis menjajal 4 aplikasi untuk mencari tahu apa manfaatnya.
Free free free ... begitu kata personel BigBang mengutip iklan KakaoTalk. Ketika operator selular masih menerapkan tarif sms dan tarif bicara yang relatif mahal, tagline layanan "gratis" ngobrol bisa jadi sungguh menggoda orang untuk mengetes kebenaran aplikasi tersebut, misalnya : disamping soal membandingkan kejernihan suara, apakah biaya untuk ngomong via potong kuota data lebih murah ketimbang pakai pulsa reguler. Tokh bila tidak sreg dengan kebutuhan, tinggal klik delete dan cari aplikasi lain yang sesuai keinginan.
Bagi penulis, tantangan operator selular kita bukan lagi sebatas penyedia akses jaringan data, tetapi menciptakan aplikasi generik yang menyebabkan pelanggan tidak gampang berpindah ke lain operator. Contoh saja aplikasi Facebook maupun Twitter yang masih bertahan di tengah gempuran aplikasi2 baru. Mungkin sudah perlu dipertimbangkan aplikasi e-commerce lokal yang lebih user friendly ketimbang versi web-nya.
Jalan kesana sudah dirintis dengan fitur e-banking maupun e-money, meski sayangnya kesan yang muncul adalah : pengoperasiannya masih ribet. Belum lagi banyak calon pengguna yang masih meragukan faktor keamanan bertransaksi secara OTA ( on the air ), apakah bakal secure seperti saat bertransaksi secara online ? Dan dengan kualitas speed yang masih "up to", kita sebagai pelanggan awam tidak mendapat kejelasan standar kecepatan minimal yang berani dijamin oleh operator selular itu berapa ? Padahal unsur kecepatan ( dan kestabilan ) itu tergolong krusial, sebab tidak mungkin mengharapkan pelanggan tertarik untuk bertransaksi kalau tingkat reliable jaringan selularnya kerap bermasalah ( alias lemot ). Haduh...
 
HIMchat  +62 838 9308 5202
Line  |  Viber  |  WeChat  |  WhatsApp
 
 
 
HIMtertainmentSound is provided by :
Rhythm of love of  MustangFM88
Wednesday Slow Machine of KISFM95.1
Urban Love of MotionFM97.5
Jakarta with love of Radio A FM96.7
Made in Indonesia MusicCity FM107.5
 
HIMsight | HIMpersada10 |  HIMspirit
 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment