Saturday, May 4, 2013

[batavia-news] Pernyataan Menko Polhukam terkait Insiden Sorong

 

 

Pernyataan Menko Polhukam terkait Insiden Sorong

Minggu, 05 Mei 2013 | 00:30 WIB
Djoko Suyanto--MI/Angga Yuniar/cs

Metrotvnews.com, Jakarta: Jelang 1 Mei yang dianggap kelompok pro M sebagai HUT 50 tahun aneksasi Papua oleh NKRI kita dapat info jaringan tersebut akan mengibarkan bendera Bintang Kejora, sekaligus demo besar-besaran dan aksi kekerasan militan.

Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan berdasarkan laporan Kapolda Papua, jajaran Polda Papua maupun Kodam Papua serta intel setempat persuasif dan meningkatkan patroli menerima informasi tersebut.

Namun, pada 1 Mei lalu, demo di Jayapura kecil saja demikian juga semua wilayah.

Meski begitu, dalam pernyataannya yang diterima Metrotvnews.com, terjadi tiga insiden:

Pertama, di Timika ada pengibaran bendera Bintang Kejora oleh 15 orang, sehingga ditangkap Polres Timika, karena sudah melakukan makar.

Kedua, di Biak sekelompok orang dengan jumlah 60 orang dengan senjata api dan tajam memaksa masuk Badiklat Pemda setempat di luar kota.

Mereka memaksa peserta 130 orang untuk melaksanakan upacara bendera Bintang Kejora. Peserta mengontak polisi, sehingga personel polres dan kodim datang ke lokasi.

Namun, aparat keamanan mendapat perlawanan, sehingga 1 tersangka dilumpuhkan dengan tembakan di kaki dan 5 lain ditangkap, sisanya melarikan diri.

Petugas menyita 39 peluru dari tas mereka, bom dopis ikan 22 dan detonator 18, air softgun, parang.

Ketiga, di Kabupaten Sorong, pada 1 Mei dini hari Korem menerima info ada kelompok bersenjata kumpul di Aymas.  Oleh karena itu, personel korem, kodim, dan polres dipimpin Wakapolres dengan 6 mobil berpatroli dekat lokasi.

Namun, mereka dihadang dan diserang sekitar 100 orang dengan panah parang, dan tombak. Lima mobil terpaksa mundur. Satu mobil lagi berisi wakapolres, sopir, dan 5 anggota TNI dari korem setempat diserbu, sehingga kaca mobil pecah dan satu anggota TNI terluka di kepala terkena bacokan.

Karena membahayakan jiwa, mereka menembak sambil mundur. Esoknya ada info 2 warga dari kelompok penyerang meninggal dunia.


Upaya untuk meredam masyarakat sudah dilaksanakan dengan kerja sama bupati Sorong dan ormas. Masyarakat sesungguhnya tidak suka dengan kelompok separatis tersebut.

Tadi siang dilakukan olah TKP dipimpin Wakapolda Papua. Tim ini menemukan ratusan panah, bendera Bintang Kejora, dokumen OPM, dan sebagainya.

Media massa lokal sudah memahami situasi tersebut. Masyakarat sudah merasa tenang.


Namun, reaksi dari jaringan OPM untuk mengangkat masalah tersebut sebagai pelanggaran HAM dengan mengekspose insiden versi mereka bahwa ada orang beribadah yang diserang dan ditembaki oleh polisi dan aparat TNI.

Tim gabungan Polda dan Kodam yang dipimpin Wakapolda Papua Brigjen Paulus waterpaw sedang menginvestigasi insiden itu dan hasilnya akan disampaikan beberapa hari ke depan kepada media massa dan instansi yang berwenang.


Editor: Edwin Tirani
 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
MARKETPLACE


.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment