Blitar (ANTARA News) - Ratusan tenaga kerja Indonesia di Malaysia yang dipulangkan secara paksa melalui Terminal Feri Pasir Gudang, Johor Bahru, menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, tiba di beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Kabupaten Blitar, Kamis (2/5).

Manto (48) salah seorang TKI yang baru sampai di rumahnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jumat mengatakan, sekitar 300 TKI diberangkatkan dari Johor Bahru Sabtu (27/4), setelah sempat dikunjungi oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan Penanggulangan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat.

"Saya sudah 23 tahun bekerja dan berumahtangga di Malaysia, baru kali ini ditangkap aparat setempat dengan alasan surat izin kerja tidak lengkap. Setelah sempat ditahan bersama ratusan orang lainnya, kemudian mengikuti pemulangan paksa ini," katanya.

Manto yang tiba bersama Wawan (35), TKI asal Ponggok, Blitar, menceritakan bahwa perjalanan kapal dari Johor Bahru ke Tanjung Pinang memerlukan waktu lebih dari semalam.

Di Tanjung Pinang, ratusan TKI itu beralih menumpang KM Sirimau dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/4) siang. Para TKI kemudian diangkut menggunakan beberapa unit Damri menuju pool bus itu di Kemayoran, Jakarta.

"Perjalanan sebelumnya lumayan enak, makan juga terjamin, tetapi begitu menumpang Damri, kami mulai merasakan pelayanan yang kurang menyenangkan. Kami telantar setengah hari di pool Damri, dengan alasan belum ada pembayaran bus. Baru malam harinya yang tujuan Surabaya diberangkatkan menggunakan empat unit Damri," katanya.

Menurut Manto, sepanjang perjalanan hingga sampai di kantor Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Rabu (1/5) sore, banyak TKI yang turun dan oleh awak bus dipungut Rp50.000. Namun sebagian TKI menolaknya, bahkan ada yang meminta kembali secara paksa uang pungutan tersebut.

Demikian pula di kantor Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, para TKI setelah diberikan makan dan uang masing-masing Rp40.000, sempat ada oknum yang melakukan pungutan, namun ditolaknya.

"Saya bersama ratusan TKI itu kemudian diantar menggunakan bus ke Terminal Bungurasih untuk mencari bus sesuai tujuan masing-masing, seperti ke Madura, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan NTT. Kecuali tujuan Kangean kepulangannya ditunda esok paginya, agar dapat menumpang kapal," katanya.

Manto menambahkan, masih terdapat ratusan TKI di tempat penampungan di Johor Bahru yang menunggu giliran pemulangan paksa lebih lanjut.