Tuesday, August 20, 2013

[batavia-news] Petinggi BUMN Ketakutan Diperas Partai Koalisi

 

res: Berapa besar gaji + bonus para  petinggi BUMN?
 
 
Petinggi BUMN Ketakutan Diperas Partai Koalisi
Ruhut Ambarita | Selasa, 20 Agustus 2013 - 15:35:26 WIB
: 82


(dok/SH)
Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Mafia migas menyetor ke "istana hitam".

JAKARTA - Menjelang Pemilu 2014, sejumlah petinggi badan usaha milik negara (BUMN) merasa ketakutan sebab diminta partai-partai politik, terutama anggota koalisi menyetor uang. Uang itu nantinya digunakan untuk modal pemilu dan bagi-bagi uang dalam kampanye 2014.

Anggota Komisi VI, Irmadi Lubis mengungkapkan, sejumlah petinggi BUMN saat ini tengah dirundung ketakutan karena diminta partai menyetor uang untuk membiayai kampanye. Bahkan, kata Irmadi, salah satu petinggi PT Perkebunan Nusantara menolak untuk kembali menjabat karena merasa ketakutan.

"Salah satu direktur utama PT Perkebunan atau PTPN mengundurkan diri meski telah diminta kembali menjabat. Kepada saya, dia mengatakan takut menjabat karena sudah menjelang pemilu. Takut dibawa kiri-kanan oleh sejumlah partai," kata Irmadi ketika dihubungi SH dari Jakarta, Senin (19/8).

Irmadi meminta Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk melindungi BUMN-BUMN supaya tidak diperas oleh partai-partai politik untuk membiayai kampanye jelang pemilu. Ia mengatakan, Dahlan harus membuktikan bahwa ia berkomitmen untuk membersihkan korupsi di pemerintahan.

Apalagi beberapa waktu lalu, kata Irmadi, Dahlan sempat berupaya membongkar praktik pemerasan yang dilakukan sejumlah anggota DPR terhadap BUMN. "Tapi hasilnya tidak memuaskan. Upaya itu kini semakin melemah," sindir Irmadi.

Selain itu, kata Irmadi, ini waktu yang tepat pula bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar praktik pemerasan terhadap BUMN. "Sampai sekarang tangan-tangan KPK belum sampai ke BUMN, padahal, BUMN dijarah ramai-ramai," ujarnya.

Sementara itu, mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli mengatakan, sektor migas dan Badan Urusan Logistik (Bulog) sejak dari zaman Soeharto dijadikan sumber pendanaan utama partai. Praktik korup dengan cara memeras perusahaan negara, kata dia, berjalan hingga saat ini.

Menurut Rizal, penangkapan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini hanya merupakan serpihan dari praktik korupsi di sektor migas. Oleh karena itu, kata Rizal, KPK jangan berhenti hanya pada Rudi yang diduga menerima suap dari perusahaan migas.

"Kasus Rudi ini belum puncaknya, ini baru serpihan-serpihan saja. Mafia migas itu sangat luar biasa. Kalau dibongkar dahsyat sekali. Mafia migas ini menyetor ke 'istana hitam'. Kalau mau bersih dari korupsi, sikat dulu mafia migas," ujar Rizal.

Sementara itu politikus Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana, membantah kecurigaan yang beredar luas di media massa bahwa Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, melakukan korupsi untuk mendanai Konvensi Partai Demokrat.

Ia justru mensinyalir lawan Partai Demokrat yang sudah diketahui tapi enggan ia sebutkan, sengaja melempar isu tersebut untuk mengacaukan jalannya penjaringan calon presiden dalam konvensi.

"Nggak malah Pak Rudi ini dipasang di SKK Migas justru karena dia sejak awal dipercaya sebagai tokoh yang bersih, kredibel, yang kita harap bisa membersihkan praktik korupsi di industri migas," kata Sutan kepada SH.

Ia mengatakan bahwa para anggota komite konvensi justru orang-orang yang independen dan kredibel, yang pastinya tidak akan mau bila kegiatan penjaringan calon presiden didanai dengan uang hasil korupsi. Sutan curiga, lawan Partai Demokrat yang sebenarnya merupakan pihak "bermasalah" dalam kasus Rudi, sengaja melempar isu pendanaan di atas untuk mengacaukan jalannya konvensi.

"Masalah konvensi harus dipisahkan dengan masalah pendanaan partai. Ketua komite konvensi itu kan orang independen, begitu juga banyak anggotanya kan orang-orang yang kredibel, keanggotaan ini sudah akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan. Mereka jelas tidak akan mau menerima dana konvensi dari sumber-sumber yang tidak jelas. Orang saja mengait-ngaitkan antara kasus Pak Rudi dengan konvensi, soalnya jadi bisa seksi kan beritanya. Kami sebenarnya sudah tahu, yang melempar itu sebenarnya yang bermasalah dengan kasus ini, tapi berupaya cari selamat dengan mengait-ngaitkan dengan konvensi. Kami sudah tahu warna mereka apa, tapi tak perlulah saya sebutkan," kata Sutan. (CR-39)

Sumber : Sinar Harapan

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment