Tuesday, August 20, 2013

[media-jabar] Rumah-Rumah Sinetron

 

Rumah-Rumah Sinetron
Oleh: Robin Hartanto

Rumah yang ditempati Laila tampak sederhana. Laila adalah tokoh pelacur dalam film Lewat Djam Malam (1954). Selain luas ruang-ruangnya yang sekadar cukup untuk menampung fungsi masing-masing, material yang dipakai juga murah. Tapi, dari rumah itu, kita, penonton, bisa mengenal Laila seperti sahabat. Dalam batasanframe kamera dan durasi tayang, ruang-ruang dan benda-benda di dalam rumah tersebut seperti bekerja sama mendekatkan kita dengan sosok Laila. Kita mendengar curahan hatinya melalui lagu-lagu yang ia nyanyikan di dalam rumah. Kita mengetahui kesenangannya melalui tempelan-tempelan di dinding kamarnya. Sambil mengamati jejaknya pada rumah itu, kita lalu memahami lamunan-lamunannya dari benda kesayangannya—potongan-potongan gambar perkakas rumah dari majalah Life—yang ia tunjukkan dengan wajah riang gembira di ruang makan.
Rumah Laila sebetulnya gambaran rumah kita juga pada umumnya: rumah yang, selain menaungi kebutuhan dasar, juga merumahi aktualisasi diri dan lamunan-lamunan kita; rumah yang ruang-ruangnya kita isi dengan benda-benda sehari-hari maupun sekali-kali, lalu kita jinakkan jadi sesuatu yang pribadi. Maka, di rumah kita tidak hanya berumah, tapi juga merumah[1].
Proses tersebut menjadikan rumah sebagai paradoks. Sambil bertumbuh seiring waktu, rumah justru memupuk ingatan-ingatan yang menumpul karena waktu. Rumah menyimpan sejarah penghuninya dalam ruang-ruang dan benda-benda, sambil sejarah itu sendiri terus diperbarui. Lumrah jika dari rumah, kita bisa mengenal seseorang lebih dalam dari apa yang orang itu sendiri ceritakan tentang dirinya.
Rumah-rumah demikian, sayangnya, jarang kita temukan dalam sinetron.
Baca selengkapnya >> www.remotivi.or.id
--
REMOTIVI
"Hidupkan Televisimu, Hidupkan Pikiranmu"
www.remotivi.or.idTwitter | Facebook


Remotivi adalah sebuah inisiatif warga untuk kerja pemantauan tayangan televisi di Indonesia. Cakupan kerjanya turut meliputi aktivitas pendidikan melek media dan advokasi yang bertujuan (1) mengembangkan tingkat kemelekmediaan masyarakat, (2) menumbuhkan, mengelola, dan merawat sikap kritis masyarakat terhadap televisi, dan (3) mendorong profesionalisme pekerja televisi untuk menghasilkan tayangan yang bermutu, sehat, dan mendidik.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment