Di Jepang sudah punya standar dan rata-rata mengetahui harga sewa tanah kuburan. Hal yang biasauntuk sebuah kuburan dengan fisik tampak yang dibuat bagus sana-sini. Tapi kalau ditambah dengan kemajuan teknologi, dengan alat canggih seperti QR Code, ini memang menarik.
Tujuannya jelas, untuk mengenang almarhum yang telah meninggalkan kita terlebih dulu. Alat ini sudah mulai diperkenalkan sejak 2008. Bukan barang baru. Tapi ternyata kurang populer di Jepang hingga saat ini.
Tujuannya jelas, untuk mengenang almarhum yang telah meninggalkan kita terlebih dulu. Alat ini sudah mulai diperkenalkan sejak 2008. Bukan barang baru. Tapi ternyata kurang populer di Jepang hingga saat ini.
QR Code umumnya, 90 persen bisa dibaca oleh semua telepon genggam (HP) yang ada di Jepang. Fasilitas itu ada di kebanyakan HP Jepang. Lha, kalau begitu semua kuburan bisa diintip dong oleh semua orang?
Ada dua hal, bisa diintip, monggo silakan saja, tapi bisa juga tidak diintip apabila menggunakan username password yang diberikan perusahaan pemasuk QR Code tersebut. Umumnya memang kita dan keluarga tidak mau terlihat oleh orang lain bukan? Tapi ada saja orang yang terbuka, silakan lihat keluarga saya, begitu kira-kira, sehingga tak perlu password apa pun.
Lalu bagaimana penggunaan QR Code tersebut?
Mudah saja. Dari HP kita, tentu HP Jepang yang memiliki fasilitas Membaca QR Code, menghadapkan kamera HP ke QR Code tersebut, lalu HP ootomatis akan membaca. Setelah terbaca, akses dapat dilakukan, melihat di HP tersebut.
Bagi yang menggunakan password tentu harus memasukan username dan passwordnya dulu. barulah bisa akses penuh. Setelah akses, kita dapat melihat foto-foto almarhum, bahkan juga bisa melihat videonya sekitar 30 detik beserta suaranya. Semua itu mengingatkan kembali kita kepada keluarga kita, pesan-pesan dari almarhum yang bersangkutan, seolah hidup lagi. Bisa pula link ke alamat situs dengan segala data keluarga yang ada dan bisa dilihat di HP tersebut. Sangat strategis sekali, semua urusan keluarga ada di situ semua, dapat dilihat dan dipelajari semua anggota keluarga.
Bukan hanya di kuburan saja, kita juga bisa memperoleh kartu seukuran kartu kredit biasa dengan QR Code juga. Kartu ini dibagikan buat anggota keluarga yang masih hidup. Jadi bisa melihatnya di mana pun juga, asalkan membawa kartu tersebut. Jadi bisa berfungsi sebagai tanda pengenal juga dan bukti kalau si pembawa ini anak si itu dan sebagainya. Lihat tuh ayah saya, suara ayah saya, misalnya, sambil memperlihatkan kepada temannya atau kerabat lainnya, ayahnya yang almarhum.
Semua peralatan itu tidak mahal hanya sekitar 50.000 yen per set atau sekitar Rp 5,2 juta (kurs Rp 104 per yen). Tetapi karena ditempel pada batu kuburan dan batu kuburan juga beraneka ragam bentuk dan corak, yang mahal sebenarnya batu kuburan atau pemakaman itu sendiri sehingga total bisa mencapai satu juta yen untuk sebuah pemakaman.
Tetapi pemakaman di Jepang biasanya dipakai untuk satu keluarga besar. Misalnya untuk ayahnya, ibunya, anak-anak-nya semuajadi satu kuburan karena model pemakaman di Jepang adalah mayat dibakar dan abunya dimasukkan ke pundi khusus, dimasukkan ke dalam kuburan tersebut. Boleh pula sebagian abu dibawa ke rumah, di dalam pundi kecil, ditaruh di butsudan, tempat sembahyangan keluarga di dalam rumah.
No comments:
Post a Comment