Wednesday, October 30, 2013

[batavia-news] Dana Sertifikasi Guru Rp 7 Miliar Diselewengkan

 

 
 
Dana Sertifikasi Guru Rp 7 Miliar Diselewengkan
Uparlin Maharadja | Rabu, 30 Oktober 2013 - 17:32 WIB


(Dok/flickrcom)
Ilustrasi.
Guru yang memprotes karena tidak menerima utuh dana sertifikasi dipindahkan ke pedalaman.
 

ROKAN HULU - Dana sertifikasi guru yang dikucurkan pemerintah pusat, dikeluhkan tidak transparan oleh sejumlah guru-guru SD Negeri yang ada di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau. Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Rohul, Mohammad Zein kepada SH, Selasa (29/10), menjelaskan dana sertifikasi yang belum dibayarkan Rp 7 miliar.

Sejak 2011-2012, para guru mengakui tak utuh menerima dana tersebut. Dana sertifikasi tak kunjung dipenuhi hingga sekarang. Ironisnya, bagi guru yang terus-menerus memprotes, bisa berakibat fatal, dipindahkan jauh ke pedalaman.

"Ya, Pak. Sejak 2011-2012 dana sertifikasi tak utuh diterima. Pada 2011, ada tiga bulan saya tidak terima dana sertifikasi, sedangkan 2012 hanya satu bulan tak dibayar," ujar Ani (bukan nama sebenarnya), guru SD di Desa Dalu-Dalu, di Kabupaten Rohul, kepada SH, Selasa.

Menurut Ani, ketika dana sertifikasi dituntut, dalih pihak pejabat di Dinas Pendidikan kerap menyalahkan pihak pusat atau dana belum dikucurkan hingga saat ini.

"Masak sampai sekarang dana sertifikasi itu belum dikucurkan. Di daerah lain sudah beres, tak ada potongan, padahal petunjuk dan teknis (juknis) sama," kata dia.

Ia menambahkan, dana sertifikasi triwulan pada 2013 yang seharusnya paling lambat sudah diterima pada 16 Oktober 2013 lalu, juga belum dibayar. "Kita curiga dana sertifikasi itu disunat atau disalahgunakan," ia menduga.

Keluhan yang sama dari seorang guru SD Negeri yang mengajar di Desa Ujung Batu, Rohul. Ia  mengatakan pihak Dinas Pendidikan Rohul patut dipertanyakan  mengapa dana setifikasi belum dikucur maupun kurang. Ini disebabkan mekanisme pencairan langsung ke kas Pemkab Rohul, tak ada alasan untuk menahannya. "Itu hak mutlak guru. Jangan-jangan, dana itu diduga diselewengkan," ujar Sari (bukan nama sebenarnya).

Menanggapi keluhan para guru tersebut, pihak Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora), Pemkab Rohul, menyalahkan pusat karena tuntutan para guru-guru belum juga direalisasikan. Anehnya, ketika disinggung apa alasan pihak pusat karena dana sertifikasi tidak utuh dicairkan. "Kita sudah laporkan soal ada kekurangan dana sertifikasi. Namun, belum ditanggapi," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Rohul, Mohammad Zein, kepada SH, Selasa.

Ketika ditanya soal jumlah dana sertifikasi yang belum dibayarkan, ia menyebutkan, ada Rp 7 miliar. Kekurangan itu, kata Zein, disebabkan kurang sinkronnya jumlah data yang diajukan pihak daerah tak sesuai dengan dana yang ditransfer pusat. "Tidak hanya, di Kabupaten Rohul terjadi, di kabupaten lain yang ada di Riau juga mengalami hal yang sama," ujar Zein.

Ia menambahkan, pihaknya siap menantang aparat penegak hukum atas tudingan bahwa dana sertifikasi guru tersebut diselewengkan. "Kami minta aparat penegak hukum seperti KPK datang ke Rohul guna menelusuri dugaan penyelewengan dana sertifikasi guru tersebut," ia menegaskan.
Sumber : Sinar Harapan

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment