Tuesday, October 29, 2013

[batavia-news] Upaya Pemerintah Cegah Jamaah Haji Melahirkan di Tanah Suci

 

res:  Tidak dicegah agar tidak ada yang mati waktu melakukan ibadah, tetapi yang lahir mau dicegah. 
 
 
 

Perketat Pemeriksaan, Masih Tetap Kebobolan

Upaya Pemerintah Cegah Jamaah Haji Melahirkan di Tanah Suci

  •  
Bayi perempuan Makiyyah Marwah Jaman, yang itu lahir dari jamaah haji asal Bogor, Ika binti Abdul Razak.
 

Kasus jamaah haji melahirkan di Tanah Suci mendapat perhatian lebih serius dari tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Untuk musim haji mendatang, petugas medis Kemenkes akan melakukan pemeriksaan kesehatan lebih ketat. Terutama di embarkasi yang menjadi pintu terakhir calon jamaah. H M. SHOLAHUDDIN,

"KITA sudah berusaha. Proses pemeriksaan sudah dilakukan. Tetapi, skenario Tuhan berkata lain. Yang sudah terjadi mau diapain. Yang pasti, di balik ini ada hikmahnya buat kita," kata Fidiansjah, kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, kemarin (28/10).

Kini tim medis fokus menjaga dan menyehatkan kondisi bayi dan jamaah bersangkutan. Selain itu, menyiapkan ibu dan anaknya untuk bisa segera kembali ke tanah air. "Ke depan kita lebih tertib lagi," tegas dokter spesialis penyakit kejiwaan itu.

Perbaikan pada masa mendatang, antara lain, menyangkut standar pemeriksaan. Ada atau tidak ada keluhan, dari ujung kepala sampai ujung kaki harus dilakukan pemeriksaan sebelum calon jamaah berhaji. "Kami mungkin tidak mudah percaya seratus persen pada setiap data yang disampaikan jamaah. Harus saling kroscek.

Tidak sekadar yang disampaikan secara lisan, lalu kita percaya begitu saja," ujarnya. Menurut Fidiansjah, proses screening terhadap para calon jamaah haji sebenarnya ketat. Buktinya, keberangkatan 91 jamaah ditunda saat pemeriksaan di embarkasi.

Tujuh di antara mereka gagal berangkat karena alasan kehamilan. "Secara medis, jamaah hamil boleh berhaji. Tetapi, ada ketentuannya. Ibu hamil boleh berangkat kalau usia kehamilan 14"26 minggu," jelasnya. Pekan lalu tim kesehatan kebobolan kasus jamaah haji hamil.

Jamaah yang melahirkan di Tanah Suci adalah Ika binti Abdul Razak asal Bogor, Jawa Barat. Ika melahirkan di pemondokan sektor 6 kawasan Misfalah, Makkah. Bayi tersebut berjenis kelamin perempuan dengan berat 2,2 kilogram dan diberi nama Makiyyah Marwah Jaman. Kelahiran Makiyyah terbilang dramatis. Posisi bayi sungsang. Dia lahir tanpa bantuan tim medis.

Kebetulan saat itu ada dukun bayi yang juga jamaah satu sektor. Bayi tersebut lahir dalam keadaan selamat dan sehat. Kasus kelahiran bayi Makiyyah itu mendapat perhatian luas dan menjadi bahan pembicaraan para jamaah. Kini sang ibu dan bayi dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah.

Ika yang berusia 43 tahun berangkat haji bersama Jaman bin Mismin, sang suami. Mereka dijadwalkan pulang ke tanah air bareng anggota kloter 14 Jakarta pada Sabtu malam (26/10). Namun, karena kelahiran itu, kepulangannya mundur. "Kami sedang proses untuk menyelesaikan SPLP (surat pengganti laksana paspor) untuk bayinya. Semoga saja dalam sepekan ke depan sudah bisa pulang ke tanah air," kata Arsyad Hidayat, kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi.

Saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) Indonesia di BPHI, pasutri Jaman-Ika tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Sejauh ini bayinya dalam keadaan sehat. "Al ham dulillah, baik-baik," kata Jaman. Jaman mengakui, istrinya memang menyembunyikan kehamilan mulai saat pemeriksaan kesehatan di tanah air hingga di Saudi. Itu dilakukan lantaran niat yang kuat ingin menunaikan ibadah haji.

Terlebih, mereka sudah menabung bertahun-tahun. "Kami terpaksa tidak jujur karena sudah antre mau haji tiga tahun," ungkapnya. Soal nama bayi yang dipilih, Ika menyatakan sejak awal memiliki gambaran, kalau perempuan, anaknya akan diberi nama Marwah. Sebab, nama itu menjadi bentuk kenangan saat bisa berhaji. Marwah merupakan nama salah satu bukit yang dilewati jamaah haji saat melaksanakan prosesi sai.

"Kemudian, ada usul dari temanteman ditambahi Makiyyah saja karena lahir di Makkah," ujarnya. Mereka tidak menyangka bayinya akan lahir di tanah haram. Sebab, perkiraannya, bayi akan lahir pada awal Desember. Rupanya, kandungan berusia tujuh bulan sudah lahir. "Mungkin karena kelelahan," ujar Ika.

Setelah kelahiran bayi Makiyyah, Ika mengaku tidak berencana memiliki anak lagi. Sebab, usianya sudah terbilang tua. Ibu tiga anak itu juga sudah punya satu cucu. "Sudah, ingin istirahat. Kami juga terima kasih dan mohon maaf kepada semuanya karena ikut repot. Kami ingin bisa segera pulang ke Indonesia," katanya. (*/c10/ca)

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment