Kenaikan Harga BBM dan Laju Inflasi
Oleh: Hidayat Banjar.
Daya beli rupiah yangmelemah terjadi karenainflasi yang terus melajudari tahun ke tahun. Ketika saya masih kanak, sekitar tahun 1965 (saya lahir pada 1962), masih ada nominal Rp 1, bahkan 50 sen. Tapi seiring perjalanan waktu, jangankan Rp 1, Rp 50 saja sudah tidak ada. Sekarang nilai nominal yang paling rendah Rp 100. Tapi, apa yang dapat dibeli Rp 100 sekarang ini? Permen saja harganya Rp 500 untuk tiga butir.
Adakah pengaruh signifikan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan inflasi? Dalam sejarahnya, inflasi tinggi tidak disebabkan oleh penyesuaian harga BBM dan harga administratif lainnya.
Di masa lalu, sebab utama inflasi Indonesia adalah pengaruh kurs rupiah melemah, dan kebijakan moneter serta fiskal yang longgar (lax). Karena itu, wacana kenaikan harga BBM yang sedang dibahas pemerintah, didukung oleh sebagian ekonom. Cuma, mereka berharap, pemerintah dapat menekan pengaruh psikologis menjelang kenaikan harga BBM tersebut dan dampak ikutannya.
Rapat Terbatas
Sekaitan dengan itulah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menggelar rapat terbatas bidang ekonomi untuk membahas kebijakan fiskal dan subsidi di Istana Kepresidenan Cipanas, Cianjur, Jabar, Jumat (12/4) malam. Rapat ini – menurut pemberitaan surat-surat kabar – termasuk Analisa (Sabtu, 13/4) – sebagai kelanjutan dari rapat bidang ekonomi yang digelar di Bali pada 28 Maret lalu.
Rapat di Bali tersebut mengagendakan pembahasan Rencana Kerja Pemerintah 2014 dan pembahasan terkait pengendalian subsidi BBM. Dalam rapat tersebut, presiden memberikan intruksi kepada jajarannya untuk segera mematangkan langkah-langkah pengendalian BBM bersubsidi.
Pemerintah merencanakan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi bagi mobil sebagai salah satu kebijakan pengendalian subsidi BBM. Sedangkan, kendaraan jenis sepeda motor dan angkutan umum serta barang tetap memeroleh subsidi penuh atau harga BBM tetap Rp 4.500 per liter.
Disebutkan, opsi kenaikan harga BBM untuk mobil pribadi tersebut kemungkinan yang akan diambil pemerintah dalam waktu dekat. Kapan waktunya masih dibahas dan pada saatnya akan diumumkan presiden.
Sementara opsi untuk membuat premium jenis baru, seperti ron 90 dinilai tidak efektif. Dikatakan, pembuatan premium jenis baru akan sulit pelaksanaannya.
Dari pemberitaan itu sudah dapat dipastikan pemerintah akan menaikkan harga BBM untuk memperbaiki anggaran belanjanya. Tanpa penyesuaian harga BBM maka besar defisit akan membengkak puluhan trilyun rupiah, dan cara pembiayaannya menjadi sangat sukar.
Bila dilihat dari segi arah pengeluarannya maka APBN akan kurang mampu untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Tindakan fiskal menaikkan harga BBM ini – meski tidak popular – harus dilakukan pemerintah.
Beberapa Kali Naik
Sejarah kenaikan harga BBM yang telah beberapa kali dilakukan pemerintah diyakini bukan hal yang signifikan bagi inflasi. Jika dilihat sejak tahun 2003, harga BBM telah mengalami beberapa kali kenaikan. Hal tersebut mendasari pemerintah untuk melakukannya lagi. Tabel berikut memerlihatkan harga BBM bersubsidi terdiri dari 3 jenis yang diperuntukkan bagi konsumen eceran dari tahun 2003-2012 (Lihat tabel).
Namun demikian, mereka yang menentang kenaikan harga BBM yakin bahwa pengorbanan sosialnya besar sekali, karena inflasi akan mencuat sehingga menambah beban rakyat. Harga-harga sudah mulai naik, disebabkan oleh dampak psikologis dari pemberitaan kemungkinan kenaikan harga BBM. Padahal kenaikan BBM belum dipastikan waktunya.
Di lain sebab, pemerintah dan sekelompok ekonom yang mendukung kebijakan demikian, bisa "membuktikan" bahwa dampak inflasi dari kenaikan harga BBM hanya 1-2% saja. Mereka mendasarkan perkiraan demikian atas pengalaman. Sejak Pemerintah Suharto maka penyesuaian harga BBM sudah dilakukan sering kali.
Bahkan setelah Suharto lengser pun pemerintah melakukan hal yang sama di tahun 2002 dan 2003. Dari pengalaman sejarah itu cukup terbukti bahwa inflasitambahan hanya 1-2 persen setahun. Tetapi, setiap inflasi menambah jumlah orang yang menjadi lebih miskin (angka pemerintah: 1% inflasi menambah 0,1% penduduk miskin).
Tidak Percaya
Sementara itu, pemerintah yakin bahwa pengeluaran kompensasi untuk kelompok penduduk miskin akhirnya bisa mengurangi angka kemiskinan dengan 3% atau 6,5 juta orang (yang bukan sedikit). Akan tetapi, mereka yang sekarang bersikap anti, tidak percaya perhitungan angka-angka statistik demikian.
Pemerintah nampaknya tidak bisa mundur lagi. Akhirnya, kita hanya berdoa bahwa argumen para ekonom (yang mendukung kenaikan BBM) menyebut biasanya menjelang satu dua bulan sebelum tindakan kenaikan harga BBM sejumlah harga (dan inflasi) naik karena dampak spekulasi. Akan tetapi, kelak setelah kenaikan itu terjadi maka harga-harga akan turun lagi karena pengaruh spekulasi tidak bekerja lagi.
Sebagai tindakan pengamanan maka pemerintah harus menjamin suplay sembako, khususnya beras, gula, minyak goreng, minyak tanah. Untuk maksud itu maka alat kebijakan (perdagangan) dan logistik (Bulog) yang ada harus diberdayakan.
Kebijakan fiskal sekarang mengutamakan defisit kecil yang harus dibiayai secara non-inflator. Penjagaan inflasi sekarang menjadi tugas utama Bank Indonesia. Sementara Bank Indonesia tidak lagi ada di bawah pemerintah. Seluruh dunia sekarang juga bersemangat "anti-inflasi".
Pemerintah sendiri memerkirakan dampak tambahan inflasi sekitar 1,5%. Perkiraan inflasi tahun 2005 dihitung 6% plus 1%. Inflasi 7% setahun memang tidak rendah, akan tetapi juga tidak tinggi. Inflasi memuncak pada tahun krisis 1998 (77,6%), mereda di tahun 1999 (2%), meningkat lagi di tahun 2001 (12,5%), tetapi setelah itu ada kecenderungan menurun (tahun 2002 10%, tahun 2003 5,1% dan tahun 2004 6.4%), menjadi single digit.
Dari hitungan-hitungan itu, diyakini bahwa laju inflasi bukan disebabkan oleh kenaikan harga BBM, melainkan ulah para spekulan. Untuk mengatasinya pemerintah dapat memberdayakan lembaga-lembaga yang ada seperti Bulog dan lainnya. Semoga.
Peminat Masalah Sosial Budaya Menetap di Medan
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment