Kepada Yth.
Redaktur Budaya
Di Tempat
Siaran Pers
Selasar Weekend Cinema 2014: ArtHouse Cinema
“Love Comes Lately”
Sabtu, 29 Maret 2014
Pk. 15.00 WIB
di Bale Handap
Selasar Sunaryo Art Space
Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) bekerja sama dengan Goethe-Institut, menyelenggarakan pemutaran film “Love Comes Lately”. Pemutaran film ini merupakan bagian dari rangkaian program reguler Selasar Weekend Cinema 2014: ArtHouse Cinema yang akan dilangsungkan hari Sabtu minggu terakhir di setiap bulan sepanjang tahun 2014.
Detail dari kegiatan adalah sebagai berikut:
Pemutaran Film
Sabtu, 29 Maret 2014
Pk. 15.00 WIB – selesai
di Bale Handap, Selasar Sunaryo Art Space
Jl. Bukit Pakar Timur No. 100
Bandung 40198
*Terbuka untuk umum tanpa tiket masuk
Besar harapan kami bahwa rekan-rekan jurnalis berkenan untuk menghadiri dan meliput kegiatan ini, mengingat pentingnya peran media massa dalam mewartakan kegiatan-kegiatan seni budaya di Indonesia. Terima kasih banyak atas perhatian dan kerja sama yang diberikan.
Hormat kami,
Selasar Sunaryo Art Space
Elaine V. B. K.
Program Manager
+62 813 2000 999 7
Trailer Film: https://www.youtube.com/watch?v=l82_gOXAN48
Jadwal Pemutaran Film: http://selasarsunaryo.com/program/details/212-selasar-weekend-cinema-2014-arthouse-cinema.html
Sinopsis
"Love Comes Lately"
Director: Jan Schütte, colour, 86 min., 2006-2007
Max Kohn adalah seorang penulis Yahudi yang telah lanjut usia, berbasis di New York gemar untuk pergi berkeliling mempromosikan bukunya. Dengan cara ini ia dapat melarikan diri setidaknya untuk sementara, dari pacarnya yang dominan, Reisel, yang tanpa dirinya Max akan kehilangan. Orang tua yang mempesona ini masih belum menyerah berharap untuk petualangan asmara, meskipun secara berkala seringkali diganggu oleh telepon-telepon dari Reisel. Pada saat yang sama, ia menggunakan semua aktivitas ini untuk mencoba dan melarikan diri dari ketakutan-ketakutannya sendiri, namun jarang berhasil dalam melakukannya. Di dalam waktu kelamnya, Casanova ini masih mampu untuk mengubah mimpi-mimpi buruknya menjadi karya sastra. Jan Schutte telah mengadaptasi tiga cerita pendek karya Isaac Bashevis Singer, di mana dunia nyata dari orang usia lanjut ini semakin bercampur aduk dengan fantasi-fantasi artistiknya.
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
No comments:
Post a Comment