Thursday, March 27, 2014

[media-jabar] SIARAN PERS Selasar Weekend Cinema 2014: ArtHouse Cinema-"Love Comes Lately"; Sabtu, 29 Maret 2014, Pk. 15.00 WIB @ Bale Handap,SSAS

 

Kepada Yth.

Redaktur Budaya

Di Tempat

 

Siaran Pers

 

Selasar Weekend Cinema 2014: ArtHouse Cinema

“Love Comes Lately”

 

Sabtu, 29 Maret 2014

Pk. 15.00 WIB

di Bale Handap

Selasar Sunaryo Art Space

 

Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) bekerja sama dengan Goethe-Institut, menyelenggarakan pemutaran film “Love Comes Lately”. Pemutaran film ini merupakan bagian dari rangkaian program reguler Selasar Weekend Cinema 2014: ArtHouse Cinema yang akan dilangsungkan hari Sabtu minggu terakhir di setiap bulan sepanjang tahun 2014.

Detail dari kegiatan adalah sebagai berikut:

Pemutaran Film

Sabtu, 29 Maret 2014

Pk. 15.00 WIB – selesai

di Bale Handap, Selasar Sunaryo Art Space

Jl. Bukit Pakar Timur No. 100

Bandung 40198

*Terbuka untuk umum tanpa tiket masuk

 

Besar harapan kami bahwa rekan-rekan jurnalis berkenan untuk menghadiri dan meliput kegiatan ini, mengingat pentingnya peran media massa dalam mewartakan kegiatan-kegiatan seni budaya di Indonesia. Terima kasih banyak atas perhatian dan kerja sama yang diberikan.


Hormat kami,

Selasar Sunaryo Art Space

 

Elaine V. B. K.

Program Manager

+62 813 2000 999 7

program@selasarsunaryo.com


Trailer Film: https://www.youtube.com/watch?v=l82_gOXAN48

Jadwal Pemutaran Film: http://selasarsunaryo.com/program/details/212-selasar-weekend-cinema-2014-arthouse-cinema.html

 

Sinopsis

"Love Comes Lately"

Director: Jan Schütte, colour, 86 min., 2006-2007


Max Kohn adalah seorang penulis Yahudi yang telah lanjut usia, berbasis di New York gemar untuk pergi berkeliling mempromosikan bukunya. Dengan cara ini ia dapat melarikan diri setidaknya untuk sementara, dari pacarnya yang dominan, Reisel, yang tanpa dirinya Max akan kehilangan. Orang tua yang mempesona ini masih belum menyerah berharap untuk petualangan asmara, meskipun secara berkala seringkali diganggu oleh telepon-telepon dari Reisel. Pada saat yang sama, ia menggunakan semua aktivitas ini untuk mencoba dan melarikan diri dari ketakutan-ketakutannya sendiri, namun jarang berhasil dalam melakukannya. Di dalam waktu kelamnya, Casanova ini masih mampu untuk mengubah mimpi-mimpi buruknya menjadi karya sastra. Jan Schutte telah mengadaptasi tiga cerita pendek karya Isaac Bashevis Singer, di mana dunia nyata dari orang usia lanjut ini semakin bercampur aduk dengan fantasi-fantasi artistiknya.

 

 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment