(SH/Septiawan)
SIDAK MAKANAN - PLH Balai Besar POM DKI, Sri Rahayu mengambil sampel manisan yang diduga mengandung pewarna berbahaya, saat melakukan inspeksi mendadak di Carrefour Duta Merlin, Jakarta, Rabu (24/7).
JAKARTA - Sepuluh jenis makanan berbahaya ditemukan beredar di pasar modern atau yang biasa disebut dengan supermarket.
Temuan tersebut didapat saat petugas gabungan dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur beserta Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dua supermarket yang ada di sekitar Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (24/7) siang.
Salah seorang tim Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM DKI Jakarta, Ganda H Marpaung, mengatakan sepuluh jenis makanan berbahaya tersebut sebagian sudah diamankan dan sebagian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Ia menjelaskan, sepuluh jenis makanan tersebut terdiri dari empat jenis makanan kedaluwarsa dan enam jenis makanan yang berjamur.
Ia mengatakan, empat jenis makanan yang kedaluwarsa itu terdiri dari susu anak-anak, bawang goreng, emping balado, dan makanan keju. "Untuk susu anak-anak ada 25 buah, kemudian bawang goreng lima bungkus, dan emping balado dua bungkus, sedangkan makanan keju ada satu kemasan, dan itu sudah kami musnahkan," ungkap Ganda.
Enam jenis makanan yang berjamur terdiri dari ikan teri, cumi, ebi, daging gabus, daging jambal, dan jambrong tawar. Ia mengatakan keseluruhan makanan tersebut langsung diamankan dan dibawa untuk diperiksa uji lab. Ia berujar, hasil uji lab akan diketahui dua minggu kemudian, untuk dijadikan sebagai bahan menentukan batas pelanggaran dari penjual.
"Tentu akan ada sanksi, dan sanksi itu nanti kita tentukan setelah kita mengetahui hasil uji lab," ucap Ganda.
Ia menambahkan, sanksi tersebut dapat bermacam-macam, mulai dari pemberian peringatan, peringatan keras, penghentian sementara kegiatan, atau bahkan pencabutan izin produk. "Atau bisa juga pelanggaran seperti ini kita bawa ke meja pengadilan," ucapnya lagi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Sumber Daya Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Murni Hayati mengaku akan terus berupaya melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap supermarket yang menjual produk makanan.
Menurutnya, sidak yang dilakukan kali ini pun termasuk dalam upaya menjaga agar makanan yang dijual di supermarket dalam kualitas yang baik dan tidak membahayakan.
"Memang saat ini ada prioritas ke supermarket, mengingat pada waktu-waktu menjelang Lebaran seperti ini banyak masyarakat yang berbelanja di supermarket," katanya. Murni menambahkan, pemeriksaan serupa akan terus dilakukan secara berkelanjutan hingga dua minggu ke depan.
Sementara itu, makanan berformalin dan kedaluwarsa juga ditemukakan di beberapa pusat perbelanjaan modern di Jakarta Pusat, baik itu makanan kering maupun makanan kaleng. Hal tersebut dikemukakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat melakukan sidak, Rabu (24/7). Dari temuan BPOM itu terlihat makanan tersebut sudah kedaluwarsa sejak 27 Juni 2013.
Menurut Deputi BPOM Roy Sparingga, sidak dan razia dilakukan dengan tujuan mengantisipasi peredaran makanan yang sudah kedaluwarsa, serta makanan yang mengandung zat-zat yang berbahaya lainnya, bahkan ada makanan yang ditemukan mengandung formalin.
"Makanan seperti mi, tahu, arum manis banyak mengandung rhodamin B. Selain itu di pasar modern pun kita juga temukan. Ini yang harus kita waspadai menjelang Lebaran," katanya. (CR-36)
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment