BOYOLALI, suaramerdeka.com - Kejahatan terhadap jamaah calon haji (calhaj) di Tanah Suci mulai bervariasi. Modus kejahatan yang paling anyar adalah penipuan berkedok petugas haji, pembiusan, dan perampokan.
Bahkan, ada modus penipuan baru yang perlu diperhatikan calhaj yakni penawaran jasa mencium Hajar Aswad dengan tarif mahal.
Atas maraknya kejahatan, khususnya di Makkah Arab Suadi itu seluruh calhaj yang hendak bertolak ke Tanah Suci diimbau untuk waspada saat menjalankan ibadah haji.
Humas PPIH Badrus Salam saat dikonfirmasi soal itu membenarkan. Meski pihaknya belum mendapatkan laporan dari Siskohat terkait korban kejahatan dari Jateng dan DIY, namun kewaspadaan calhaj tetap diutamakan.
"Sampai saat ini belum ada laporan dari Tanah Suci (korban kejahatan--red), tapi bukan berarti tidak ada yang menjadi korban tindak kejahatan," terangnya kepada wartawan, Selasa (1/10).
Dalam menjalankan aksinya, pelaku kadang menyamar menjadi petugas. Sehingga jamaah yang tidak tahu dengan mudah menjadi korbannya, dan mereka baru tahu saat barang miliknya hilang.
Aksi kejahatan ini, lanjut Badrus, biasanya marak terjadi saat thowaf. Untuk itu pihaknya mengimbau agar jamaah tidak sekalipun melepaskan tas paspor yang ada di badannya.
Selain itu, PPIH mengimbau kepada jamaah agar mengkonsumsi makanan kardusan sebelum kadaluwarsa. Hal ini mengantisipasi terjadinya keracunan seperti sejumlah jamaah beberapa waktu lalu.
"Dulu ada sekitar 20 orang dari kloter 2 yang keracunan makanan, hal ini karena mereka mengkonsumsi makanan sudah melebihi batas waktunya. Jadi makanannya sudah kadaluwarsa," paparnya.
( Budi Sarmun S / CN37Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment