Tuesday, October 29, 2013

[batavia-news] Pengembangan Kawasan Pangan Gagal Di Kalbar

 

 
res:  Kalau kontur tanah berbeda dengan tanah di Pulau Jawa, mengapa mau dibikin kawasan pangan di Kalimantan Barat?  Bukankah kontur tanah harus diadakan penyelidikan tanah sebelum dipakai untuk pertanian dalam skala besar. Mungkin juga sudah diketahui kontur tanah tidak cocok, tetapi karena ada rejeki yang bisa diperoleh,makai proyek pangan dikerjakan dan kemudian  dipakai alasan bahwa kontur tanah tidak baik, begitulah akal bulus untuk fulus masuk kantong koruptor.
 
 
Pengembangan Kawasan Pangan Gagal Di Kalbar
Aju | Selasa, 29 Oktober 2013 - 15:23 WIB
: 50


(Foto/Antara)
KETAHANAN PANGAN-Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kedua kiri) didampingi Mendagri Gamawan Fauzi (kiri), Mentan Suswono (kedua kanan) dan Menteri BUMN Dahlan Iskan (kanan) memimpin rakor ketahanan pan
Dahlan Iskan mengatakan kontur tanah di Kalimantan dengan di Jawa memang berbeda.

PONTIANAK - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengaku kurang puas terhadap program pengembangan kawasan pangan skala luas di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang didanai sejumlah perusahaan di bawah koordinasi BUMN.

"Terkait pencetakan sawah, ternyata produksinya hanya dua ton per hektare gabah kering giling. Kalah jauh dari Pulau Jawa yang sudah mampu memproduksi gabah kering giling hingga enam ton per hektare tiap kali panen," kata Dahlan Iskan, di sela-sela peresmian pabrik pengolahan biji bauksit terbesar di Asia Tenggara di Tayan, Kabupaten Sanggau, Senin (28/10).

Menurut Dahlan, PT Sang Hyang Sri selaku penggerak konsorsium ke PT Pupuk Indonesia, harus terus berinovasi agar produksi padi terus meningkat di lahan percontohan di Kabupaten Ketapang.

Dahlan Iskan mengatakan kontur tanah di Kalimantan dengan di Jawa memang berbeda. Di Kalimantan, tingkat keasaman lahan cukup tinggi karena sebagian bergambut tebal. Oleh karena itu, inovasi baru lebih ditingkatkan agar hasil produksi padi terus meningkat demi terwujudnya ketahanan pangan Indonesia.
 
Dahkan Iskan menjamin BUMN selalu siap mendukung program pengembangan kawasan pangan di Indonesia. Keuntungan tiap tahun BUMN, sebagian disepakati disisihkan bagi program pengembangan ketahanan pangan.

"PT Pupuk Indonesia labanya saja Rp 5 triliun per tahun, jadi saya yakin akan lebih berhasil. Dana yang disiapkan mendukung kegiatan itu lebih dari Rp 100 miliar. Selain PT Sang Hyang Sri, BUMN lain yang terlibat yakni PT Hutama Karya dan PT Indra Karya," ujar Dahlan Iskan.

Dikatakan Dahlan Iskan, PT Hutama Karya selaku kontraktor, PT Indra Karya konsultan, dan PT Sang Hyang Sri sebagai pemanfaatan dan bisnis dari produk yang dihasilkan. PT Sang Hyang Sri sebelumnya juga berfungsi membantu pengelolaan dan mengorganisasi petani. Kemudian menyiapkan sarana produksi tepat waktu sekaligus membantu dalam penjualan.
 
"Termasuk dalam penyiapan jalan, irigasi, dan jalan usaha tani oleh kontraktor pelaksana. Semula target produksi minimal mencapai lima ton gabah per hektare. PT Sang Hyang Sri jangan berkecil hati dan harus terus tingkatkan inovasi," tutur Dahlan Iskan.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment