5 'Derita' Ratu Atut di Dalam Tahanan
Wanita yang jadi gubernur pertama di Indonesia itu harus meringkuk di dalam sel sempit bercampur dengan belasan orang tahanan lain. Dia tak bisa merasakan lagi kasur empuk nan mewah seperti di istananya. Tak ada lagi tas Hermes atau baju LV yang dikenakan, karena semua harus memakai baju tahanan.
Apa saja 'fasilitas' baru yang didapat Atut di tahanan Pondok Bambu? Ini dia daftarnya:
Ratu Atut sejak Jumat (20/12) malam menginap di rumah tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Politisi Golkar itu ditempatkan di Blok C-13.
Di sana, dia tinggal sementara bersama tahanan kasus penipuan, pencurian dan lainnya. Jumlahnya ada 15 orang.
Atut akan berada di sana selama satu pekan sebagai pengenalan lingkungan. Dia ditahan bersama wanita lain yang baru ditahan kurang dari seminggu.
Sel Ratu Atut Chosiyah tidak terlalu besar. Ukurannya hanya 4x6 meter dan diisi oleh 15 orang. Di sana, dia ditempatkan di blok C-13, tepatnya di Paviliun Cendana, kamar masa pengenalan lingkugan (Mapenaling).
Sebetulnya kapasitas rutan tersebut adalah 10 orang, namun karena penuh, jadi diisi 16 orang plus Atut.
Fasilitas yang ada di rutan itu juga sama sekali tidak mewah. Hanya ada 1 tempat tidur dan 1 toilet. Jangan harap ada pendingin udara ataupun televisi di ruangan itu. Atut harus bergantian menggunakan toilet bersama tahanan lain.
Ratu Atut tidak mau digabungkan dengan tahanan narkoba. Dia hanya ingin bersama dengan tahanan kriminal umum.
Atut ketakutan dengan tahanan narkoba karena khawatir. "Karena orang narkoba itu biasa suka sakau sehingga teriak-teriak seperti orang gila," tuturnya..
Makan Seadanya
Di Rutan Pondok Bambu, Ratu Atut mendapat jatah makan tiga kali sehari. Namun dengan menu seadanya dengan variasi selama 10 hari.
"Ada tempe bacem, urap, kangkung, bubur, kalau menu lengkapnya saya kurang begitu tahu, karena itu ada bagiannya. Kalau saya kan hanya bertugas sebagai penjaga saja," kata petugas itu.
Atut dikabarkan lebih sering memilih bubuar ayam.
Tak ada pelayanan untuk Ratu Atut. Semua tahanan harus melakukan aktivitas sendiri.
Salah seorang petugas sipir yang menolak menyebutkan namanya menuturkan, siapa pun mereka, baik itu pejabat atau masyarakat biasa, yang tersangkut proses hukum dan ditahan di Pondok Bambu diperlakukan sama.
"Nggak ada perlakuan khusus, kalau biasanya ngelakuin apa-apa dilayani orang sekarang harus ngelayani sendiri," kata petugas sipir tersebut, saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (21/12/2013).
Petugas tersebut mengatakan, Warga Binaan Perempuan (WBP) memiliki jadwal rutin yang telah diterapkan pihak pemasyarakatan. Setiap tahanan atau pun napi wajib membersihkan blok dimana mereka tinggal sebelum keluar dari ruangan mereka ditempatkan.
"Kegiatannya bersih-bersih kamar, seperti nyapu, ngepel bloknya sendiri," ujar petugas tersebut.
Usai membersihkan ruangan, tahanan baru dipersilakan keluar sel. Kegiatan di luar sel itu merupakan bentuk kegiatan santai para warga binaan. Bila jarum jam menunjuk pukul 17.00 WIB, setiap tahanan wajib kembali ke selnya masing-masing.
I am using the Free version of SPAMfighter.
SPAMfighter has removed 1644 of my spam emails to date.
Do you have a slow PC? Try a free scan!
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment