res : Teroris-teroris ini tidak lain daripada anak-anak asuhan rezim Neo-Mojopahit yang sewaktu-waktu bisa mereka pakai sebagai alat mau pun korban, korban untuk menunjukan keperkasaan demi kelanjutan kekuasaannya.
Ditemukan Daftar Vihara, Polisi Menduga Ada Pergeseran Pola Teroris
Rabu, 1 Januari 2014 | 18:06 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Boy Rafli Amar menunjukan barang bukti berupa buku milik terduga teroris, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/1/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com - Ditemukannya daftar nama sejumlah Vihara dalam lokasi penggerebakan di Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (1/1/2013) pagi, diduga merupakan sebuah pergeseran pola teroris yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu.
Hal ini diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Polisi Boy Rafli Amar dalam jumpa pers terkait penggerebekan teroris di Ciputat.
"Ini yang harus dicermati. ada dampak strategis internasional dan regional. Peristiwa di dunia internasional dan regional bisa berimplikasi pada kegiatan yang terjadi," ujar Boy kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (1/1/2013).
Boy menuturkan, pergeseran pola teroris dari rumah peribadatan, yang target semula gereja, kini menjadi Vihara. Hal ini terlihat dari ledakan di Vihara Ekayana pada beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh kelompok teroris.
Tidak hanya itu, Boy menilai, enam yang diduga teroris tersebut merupakan kelompok yang telah direkrut untuk membalas kejahatan yang terjadi di Rohingnya. Kelompok tersebut kata Boy, akan mencari lokasi Vihara untuk dijadikan target pengeboman.
"Lahirlah kelompok simpatisan yang diiringi perbuatan membalas. Dicari target-target yang berkaitan dengan negara Budha. Selain itu juga mencari tempat-tempat ibadah (Vihara)," imbuh Boy.
Ia juga memprediksikan, para terduga teroris memilih lokasi, dari tingkat kesulitan terendah, untuk menjalankan aksinya.
Tidak hanya itu, kata Boy dalam penemuannya di lokasi penggerebekan, ada rangkaian bom.
"Ada daftar Vihara yang sudah di-print oleh mereka, yaitu Vihara di Jakarta dan sekitarnya. Yang jelas, di tempat itu (kontrakan) ada rangkaian bom. Ada data-data pihak yang mereka pegang," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Densus Antiteror 88 mengerebek rumah kontrakan di Gang H Hasan di Jalan KH Dewantoro, RT/ RW 04/07, Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, sejak Selasa (31/12/2013) malam.
Diduga, ada sekelompok terduga teroris yang tinggal di kontrakan tersebut. Dalam penggerebekan, ada lima orang tewas yang ada di dalam rumah itu. Satu di antaranya tewas ditembak ketika mencoba kabur, satu lagi ditangkap.
Dari penggerebekan yang dilakukan tim Datasemen Khusus 88 Mabes Polri di lokasi kejadian, ditemukan uang ratusan juta, buku-buku jihad, buku merakit bom, bahan peledak, senjata api, golok, sepeda motor, dan lain-lain.
"Ini yang harus dicermati. ada dampak strategis internasional dan regional. Peristiwa di dunia internasional dan regional bisa berimplikasi pada kegiatan yang terjadi," ujar Boy kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (1/1/2013).
Boy menuturkan, pergeseran pola teroris dari rumah peribadatan, yang target semula gereja, kini menjadi Vihara. Hal ini terlihat dari ledakan di Vihara Ekayana pada beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh kelompok teroris.
Tidak hanya itu, Boy menilai, enam yang diduga teroris tersebut merupakan kelompok yang telah direkrut untuk membalas kejahatan yang terjadi di Rohingnya. Kelompok tersebut kata Boy, akan mencari lokasi Vihara untuk dijadikan target pengeboman.
"Lahirlah kelompok simpatisan yang diiringi perbuatan membalas. Dicari target-target yang berkaitan dengan negara Budha. Selain itu juga mencari tempat-tempat ibadah (Vihara)," imbuh Boy.
Ia juga memprediksikan, para terduga teroris memilih lokasi, dari tingkat kesulitan terendah, untuk menjalankan aksinya.
Tidak hanya itu, kata Boy dalam penemuannya di lokasi penggerebekan, ada rangkaian bom.
"Ada daftar Vihara yang sudah di-print oleh mereka, yaitu Vihara di Jakarta dan sekitarnya. Yang jelas, di tempat itu (kontrakan) ada rangkaian bom. Ada data-data pihak yang mereka pegang," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Densus Antiteror 88 mengerebek rumah kontrakan di Gang H Hasan di Jalan KH Dewantoro, RT/ RW 04/07, Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, sejak Selasa (31/12/2013) malam.
Diduga, ada sekelompok terduga teroris yang tinggal di kontrakan tersebut. Dalam penggerebekan, ada lima orang tewas yang ada di dalam rumah itu. Satu di antaranya tewas ditembak ketika mencoba kabur, satu lagi ditangkap.
Dari penggerebekan yang dilakukan tim Datasemen Khusus 88 Mabes Polri di lokasi kejadian, ditemukan uang ratusan juta, buku-buku jihad, buku merakit bom, bahan peledak, senjata api, golok, sepeda motor, dan lain-lain.
I am using the Free version of SPAMfighter.
SPAMfighter has removed 2108 of my spam emails to date.
Do you have a slow PC? Try a free scan!
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment